Gerakan Identitarian atau Identitarianisme adalah sebuah ideologi politik sauap kanan jauh Eropa pasca-Perang Dunia II[2] yang mendorong hak orang keturunan Eropa untuk mengklaim bahwa budaya dan wilayahnya dikhususkan bagi orang-orang yang dikatakan sebagai "orang Eropa". Bermula dari Prancis dan terbangun pada gagasan-gagasan ontologi dari filsafat Jerman modern, ideologi tersebut dirumuskan sejak 1960an oleh para esayis seperti Alain de Benoist, Dominique Venner, Guillaume Faye dan Renaud Camus, yang dianggap sebagai para pemimpin intelektual dari gerakan tersebut. Gerakan Identitarian diklasifikasikan oleh Jawatan Federal untuk Perlindungan Konstitusi Jerman pada 2019 sebagai ekstrimis sayap kanan.[3]
Wilson, Jason (28 March 2019). "With links to the Christchurch attacker, what is the Identitarian movement". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-22. Diakses tanggal 6 April 2019. "Organizations that affiliate themselves with Identitarianism include Generation Identitaire in France and Generazione Identitaria in Italy. The American Identity Movement (recently renamed from Identity Evropa and banned from Facebook on Thursday) participated in the Charlottesville rally, and recently leaked chat logs show that their ranks include serving members of the US military. Identity Australia appears little more than a grouplet for now, and the Dominion Movement in New Zealand claimed on its website to have disbanded in the wake of the mass murder at Christchurch
Virchow, Fabian (2015). "The 'Identitarian Movement': What Kind of Identity? Is it Really a Movement?". Dalam Simpson, Patricia Anne; Druxes, Helga. Digital Media Strategies of the Far Right in Europe and the United States. Lanham, Maryland: Lexington Books. hlm. 177–90. ISBN978-0739198810.