Gerakan hak asasi pria adalah bagian dari gerakan pria yang lebih besar. Ini bercabang dari gerakan pembebasan pria pada awal 1970-an. Gerakan hak asasi pria terdiri dari beragam kelompok dan individual yang berfokus pada sejumlah masalah sosial (meliputi hak keluarga, pengasuhan, reproduksi, kekerasan domestik) dan layanan pemerintah (meliputi pendidikan, wajib militer, jaringan keamanan sosial dan kebijakan kesehatan), yang para advokat hak asasi pria katakan mendiskriminasi kaum pria.
Beberapa sarjana menganggap hak asasi pria atau bagian-bagian dari gerakan tersebut merupakan timbal balik dari feminisme.[1] Beberapa aktivis hak asasi pria menantang klaim-klaim dari kaum feminis bahwa pria memiliki kekuatan, hak atau kemajuan yang lebih besar ketimbang wanita dan berpendapat bahwa feminisme modern terlalu kebablasan dan perhatian tambahan harus ditempatkan pada hak asasi pria.
Klaim dan kegiatan terkait dengan gerakan hak asasi pria dikritik oleh banyak ahli, Southern Poverty Law Center,[2] dan komentator. Beberapa unsur dari gerakan tersebut dianggap misoginistik.[3] Yang lainnya beranggapan bahwa "kerugian" yang dirasa terjadi sebenarnya dipicu oleh terhapusnya keistimewaan laki-laki.[4]
Gerakan di Barat
Paul Elam, pendiri dan operator forum A Voice for Men (AVFM), yang dianggap sebagai teman dekat dan anak didik Warren Farrell, dianggap sebagai salah satu tokoh sentral dalam kancah hak asasi pria di negara berbahasa Inggris. Roy Den Hollander, yang merupakan pengacara terkemuka dalam gerakan hak-hak laki-laki Amerika, juga menerbitkan artikel di situs tersebut pada tahun 2010.[5]
Catatan kaki
Referensi
- Ashe, F (2007). The New Politics of Masculinity: Men, Power and Resistance. London: Routledge. ISBN 978-0-415-30275-3.
- Clatterbaugh, Kenneth C. (1997). Contemporary perspectives on masculinity: men, women, and politics in modern society (edisi ke-2nd). Boulder: Westview Press. ISBN 978-0-8133-2701-3.
- Dunphy, Richard (2000). Sexual Politics: An Introduction. Edinburgh: Edinburgh University Press. ISBN 978-0-7486-1247-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 2017-11-07.
- Farrell, W (1994). The Myth of Male Power. Berkley Books. ISBN 978-0-425-14381-0.
- Farrell, Warren; Sterba, James P. (2008). Does feminism discriminate against men?. Oxford University Press, Incorporated. ISBN 978-0-19-531282-9.
- Flood, Michael; Gardiner JK; Pease B; Pringle K (2007). International Encyclopedia of Men and Masculinities. London: Psychology Press. ISBN 978-0-415-33343-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 2017-11-07.
- Menzies, Robert (2007). "Virtual Backlash: Representation of Men's "Rights" and Feminist "Wrongs" in Cyberspace". Dalam Boyd, Susan B. Reaction and Resistance: Feminism, Law, and Social Change. Vancouver: University of British Columbia Press. hlm. 65–97. ISBN 978-0-7748-1411-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 2017-11-07.
- Messner, MA (1997). Politics of Masculinities: Men in Movements. Lanham: Rowman & Littlefield. ISBN 0-8039-5577-4.
- Newton, J (2004). From Panthers to Promise Keepers: rethinking the men's movement. Lanham, MD: Rowman & Littlefield. ISBN 9780847691302. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 2017-11-07.
Bacaan tambahan
Pranala luar