Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Gamergate controversy di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Kontroversi Gamergate meliputi masalah-masalah seksisme dan progresivisme dalam budaya permainan video, yang melingkupi dari kampanye pelecehan yang utamanya dilakukan melalui tagar #GamerGate. Gamergate dipakai sebagai istilah menonjol untuk kontroversi tersebut, kampanye pelecehan dan tindakan orang-orang yang ikut serta didalamnya, dan gerakan terorganisir yang terjadi berkaitan dengan tagar tersebut.
Dimulai pada Agustus 2014, para pendukung gerakan Gamergate pada Agustus 2014, para pendukung gerakan Gamergate mentargetkan beberapa wanita dalam industri permainan video, termasuk para pengembang permainan Zoë Quinn dan Brianna Wu, serta kritikus media feminis Anita Sarkeesian. Setelah Eron Gjoni, mantan pacar Quinn, menulis sebuah pos blog yang menyudutkannya, para pemakai tagar #gamergate secara salah menuduh Quinn menjalin hubungan tak etis dengan jurnalis Nathan Grayson. Kampanye pelecehan melawan Quinn dan lainnya meliputi doxing, ancaman pemerkosaan, dan ancaman kematian. Para pendukung Gamergate mengklaim kolusi tak etis antara pers, dan feminis, progresif, dan kritik sosial. Sorotannya dihiraukan oleh para komentator sebagai serba-serbi, teori konspirasi, tak berdasar, atau tak berkaitan dengan masalah etis yang sebenarnya.
Para pendukung Gamergate biasanya terorganisir secara anonim atau pseudonim di wadah-wadah dunia maya seperti 4chan, Internet Relay Chat, Twitter dan Reddit. Gamergate tak memiliki pemimpin, juru bicara atau manifesto resmi. Pernyataan-pernyataan yang diklaim untuk mewakili Gamergate tak konsisten dan kontradiksi, menjadikannya sulit bagi para komentator untuk mengidentifikasikan tujuan dan motifnya. Akibatnya, Gamergate sering diidentifikasikan dengan pelecehan yang para pendukungnya lakukan. Para pendukung Gamergate kemudian membalasnya dengan menyangkal bahwa pelecehan tersebut terjadi atau secara salah diklaim bahwa itu dilakukan oleh para korban.
Kontroversi tersebut dideskripsikan sebagai sebuah perwujudan dari sebuah perang budaya atas keragaman kebudayaan, pengakuan artistik, dan kritikan sosial dalam permainan video, dan juga identitas sosial dari para pemain. Beberapa pendukung Gamergate menentang apa yang mereka panjang sebagai peningkatan pengaruh feminisme pada budaya permainan video; akibatnya, Gamergate sering dipandang sebagai serangan sayap kanan melawan progresivisme.
Tanggapan industri terhadap Gamergate umumnya negatif. Gamergate telah menjadi figur baik di dalam dan di luar industri tersebut untuk berfokus pada metode terbaik dari pelecehan dunia maya.
Sejarah
Pada Februari 2013, Zoë Quinn, seorang pengembang permainan independen, merilis Depression Quest, sebuah permainan perangkatfiksi interaktif. Permainan tersebut meraih ulasan positif dalam media permainan, namun beberapa pihak yang mengembangkan meyakini bahwa permainan itu meraih perhatian yang rendah. Quinn mulai meraih surat kebencian setelah perilisannya, membuatnya mengubah nomor teleponnya dan menyaring panggilannya. Pada Agustus 2014, Quinn menjadi target peningkatan pelecehan selama delapan belas bulan.