Pangkat terakhirnya adalah Letnan SatuPnb, tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi KaptenPnb (Anumerta).
KaptenPnb (Anm.) Surindro Supjarso (5 Juli 1943 – 22 Januari 1970) adalah seorang perwira pertama di Angkatan UdaraIndonesia dan suami pertama Megawati Soekarnoputri, Presiden Indonesia yang kelima. Di kalangan rekan-rekannya, Surindro yang berasal dari Sulawesi kerap dipanggil Pacul atau Mas Pacul.[1] Surindro adalah sahabat karib Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati yang konon menjodohkan Megawati dengan Surindro. Resepsi pernikahan Surindro dan Megawati dilangsungkan pada 1 Juni 1968 dan kemudian pasangan ini dikaruniai dua orang anak, yaitu Muhammad Rizki Pratama dan Muhammad Prananda Prabowo.[2]
Latar Belakang
Surindro Supjarso lahir di Jakarta pada tanggal 5 Juli 1943, ayahnya bernama dr. A. Dadi Djokrodipo. Mengikuti pendidikan umum sekolah rakyat dan SMP di Tanjung Karang Lampung, melanjutkan pendidikan di SMA bagian B Cikini Jakarta, lulus tahun 1962. Pada tahun 1963 menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara dan pada tahun 1967 lulus dari Akademi Angkatan Udara dan dilantik sebagai Letnan Dua Penerbang. Dinas pertamanya di Koops Halim Perdanakusuma, tahun 1968 ditempatkan sebagai anggota Skadron 42 Wing Ops 003 Lanud Iswahjudi dan menjadi penerbang pesawat TU-16 KS BADGER B.[3]
Pesawat TU-16 KS BADGER B adalah pesawat pengebom dengan persenjataan yang meliputi,6-7 kanon 23 milimeter (mm) Nudelman-RikhterNR-23, Rudal 2X Raduga KS-1 Komet (AS-2 Kennel) anti-ship missile, 1X Raduga X K-10S (AS-Kipper) anti-ship missile semi-recessed the bomb bay, dan 2X Raduga KSR-5 (AS-Kingfisf) anti-ship missile.[4]
Pesawat TU-16 menjadi alutsista mutakhir dengan teknologi dan persenjataan nuklir pada kepemimpinan Presiden RI Pertama Ir. Soekarno, dan saat itu Indonesia menjadi negara dengan kekuatan militer yang diperhitungkan dunia.
Keluarga
Pada 27 Mei 1968, Surindro menikah dengan Diah Permata Megawati Setiawati Soekarno Putri. Dari pernikahannya, dikarunia dua orang anak yang bernama Moh. Rizki Pratama dan Muhamad Prananda Prabowo Sura Megendra Karna Djaja.
Kecelakaan
Surindro mengalami kecelakaan di perairan Biak, Irian Jaya, pada 22 Januari 1970 ketika ia sedang mempiloti pesawat Skyvan T-701.
Pesawat Skyvan T-701 adalah pesawat angkut militer dengan twin engine yang memiliki kemampuan untuk menurunkan pasokan, transportasi pasukan, penurunan pasukan terjun payung, yang mampu terbang dan mendarat dengan lintasan pacu pendek. [5]
Pencarian terhadapnya beserta tujuh orang awak pesawatnya tak membuahkan hasil dan Surindro pun dinyatakan hilang. Ketika itu, Megawati tengah mengandung anak kedua mereka.[2] Pada tanggal 22 Januari 1971, Lettu Pnb Surindro Supjarso gugur dalam misi penerbangan di perairan Biak Papua dalam rangka melaksanakan tugas pengabdian untuk bangsa dan negara. Pada tanggal 9 Desember 1972, Kasau mengeluarkan surat keputusan Nomor SKEP/1556/T-KS/XIV/72 yang menyatakan bahwa terhitung sejak tanggal 1 November 1972, Lettu Pnb Surindro Supjarso dinyatakan gugur dalam tugas dan dinaikan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi menjadi Kapten Pnb Anumerta.
Menurut detikNews, hilangnya suami pertama Megawati itu sempat menebarkan berbagai gosip di masyarakat, khususnya di kalangan pendukung Soekarno, bahwa Surindro sengaja dihilangkan oleh penguasa pada waktu itu, yaitu rezim Orde Baru.[6]
Penghormatan
Saat ini namanya diabadikan menjadi nama Gedung ACMI Kapten Pnb Anumerta Surindro Supjarso di Lanud Iswahjudi oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Fadjar Prasetyo pada tahun 2022. Peresmian gedung tersebut turut dihadiri dua putra Kapten Pnb Anumerta Surindro yakni Muhammad Rizki Pratama dan Muhammad Prananda Prabowo. Sementara itu Presiden Ke-5 RI Megawati Sukarnoputri mengikuti peresmian secara virtual.[7][8]