Stasiun Tanjungrasa (TJS) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Tanjungrasa Kidul, Patokbeusi, Subang pada ketinggian +35 m. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api aktif paling barat di Kabupaten Subang dan berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi III Cirebon. Bersama dengan Stasiun Cikaum, stasiun ini terletak pada ketinggian tertinggi di Daop III.
Sebelum dibangun jalur ganda di lintas Cikampek–Haurgeulis, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.[4] Dengan selesainya jalur ganda di lintas tersebut, ditandai dengan peresmian oleh Megawati Soekarnoputri per 4 Desember 2003,[5] jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Tata letak jalur kereta api di stasiun ini mengalami perubahan sehingga jalur 2 lama dijadikan sebagai sepur lurus arah Cikampek, sedangkan jalur 3 dijadikan sepur lurus baru arah Haurgeulis dan jalur 4 dijadikan sebagai sepur belok baru. Tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini dan hanya melayani penyusulan antarkereta api.
Pada tahun 2009, Direktorat Jenderal Perkeretaapian pernah merencanakan membuat jalan pintas dari barat stasiun ini menuju Cibungur untuk memangkas waktu tempuh perjalanan kereta api yang selama ini harus langsir di Stasiun Cikampek. Namun, proyek tersebut telah mangkrak dan belum dilanjutkan lagi.[6][7] Hal ini juga diperparah dengan adanya dugaan korupsi yang menyebabkan negara rugi Rp3,4 miliar.[8]
Insiden
Pada 16 Juli 2008 pukul 15.27, kereta api Argo Jati anjlok di Stasiun Tanjungrasa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi sekitar 388 penumpang dialihkan dengan bus ke stasiun tujuan.[9]
Referensi