Sejarah Filipina (1898–1946)


Sejarah Filipina dari tahun 1898 sampai 1946 dimulai dengan pecahnya Perang Spanyol-Amerika pada bulan April 1898, ketika Filipina masih merupakan bagian dari Hindia Timur Spanyol, dan diakhiri ketika Amerika Serikat secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Filipina pada tanggal 4 Juli 1946.

Ketika penandatangan Perjanjian Paris pada tanggal 10 Desember 1898, Spanyol menyerahkan Filipina kepada United States.[1] Pemerintah militer Amerika Serikat di Kepulauan Filipina mengalami masa pergolakan politik besar, ditandai dengan Perang Filipina-Amerika. Sejak tahun 1901, pemerintahan militer digantikan oleh pemeritahan sipil yakni Pemerintahan Insular Kepulauan Filipina, dengan William Howard Taft menjabat sebagai Gubernur Jenderal yang pertama. Dari tahun 1901 sampai 1906 terdapat juga serangkaian pemerintahan revolusioner yang kurang memiliki pengakuan diplomatik international penting.

Setelah pengesahan Akta Kemerdekaan Filipina pada tahun 1934, sebuah pemilihan presiden Filipina diselenggarakan pada tahun 1935. Manuel L. Quezon terpilih dan dilantik menjadi Presiden Filipina yang kedua pada tanggal 15 November 1935. Pemerintahan Insular dibubarkan dan Persemakmuran Filipina terwujud. Persemakmuran Filipina ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah pemerintahan transisi sebagai persiapan untuk pencapaian penuh kemerdekaan negara pada tahun 1946.[2]

Setelah invasi Jepang dan menyusul pendudukan Filipina selama Perang Dunia II, Amerika Serikat merebut kembali Filipina pada tahun 1945. Menurut ketentuan Akta Kemerdekaan Filipina,[2] Amerika Serikat secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Filipina pada tanggal 4 Juli 1946.

Perspektif historis

Revolusi Filipina dimulai pada bulan Agustus 1896 dan diakhiri dengan Pakta Biak-na-Bato, sebuah gencatan senjata antara Gubernur Jenderal kolonial Spanyol, Jenderal Fernando Primo de Rivera dan pemimpin revolusioner Emilio Aguinaldo yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 1897. Ketentuan dalam pakta menyerukan Aguinaldo dan milisinya untuk menyerah. pemimpin revolusioner lainnya diberi amnesti dan ganti rugi keuangan oleh pemerintah Spanyol sebagai imbalan dimana pemerintah pemberontak setuju untuk pergi ke pengasingan di Hong Kong.[3][4][5]

Periode Perang Spanyol-Amerika (1898)

Kegagalan Spanyol untuk terlibat dalam reformasi sosial yang aktif di Kuba seperti yang diminta oleh pemerintah Amerika Serikat adalah penyebab utama terjadinya Perang Spanyol-Amerika. Perhatian Amerika terfokus pada isu setelah ledakan misterius yang menenggelamkan kapal perang Amerika Maine pada tanggal 15 Februari 1898 di Pelabuhan Havana.

Referensi

  1. ^ "Treaty of Peace Between the United States and Spain; December 10, 1898". The Avalon Project. New Haven, Connecticut: Lillian Goldman Law Library, Yale Law School. 2008. Diakses tanggal 2014-06-15. 
  2. ^ a b Corpus Juris (2014), "Tydings-McDuffie Act", Constitutions, Manila, Philippines: Corpus Juris, diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-14, diakses tanggal 2014-06-11 
  3. ^ Aguinaldo 1899 Ch.1
  4. ^ Aguinaldo 1899 Ch.2
  5. ^ Kalaw 1927, hlm. 92–94Ch.5

Bibliografi

Sumber utama

Bacaan lanjutan