Ronald "Ron" Bilius Weasley (lahir pada 1 Maret1980) merupakan tokoh fiksi Joanne Kathleen Rowling dalam seri Harry Potter. Sejauh ini, Rupert Grint telah memerankan tokoh ini untuk kedelapan film Harry Potter.
Dua teman baiknya di Hogwarts merupakan tokoh utama seri tersebut yaitu Harry Potter dan Hermione Granger. Harry dan Ron bertemu buat kali pertama ketika di stasiun King's Cross sebelum melangkah ke peron sembilan tiga perempat. Mereka berbagi kompartemen dan ketika itulah Ron menunjukkan tikus peliharaannya, Scabbers, dan Harry bersama Ron berbagi makanan bersama.
Mereka banyak menghabiskan masa bersama di Hogwarts dan memang sukar dipisahkan.
Latar Belakang
Ron adalah putra dari pasangan Arthur Weasley dan Molly Weasley, yang merupakan keturunan keluarga penyihir berdarah murni. Ron adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Ron dibesarkan di The Burrow, dekat desa Ottery St. Catchpole di Devon. Ron memiliki 5 kakak laki-laki, Bill, Charlie, Percy, Fred dan George, serta satu adik perempuan, Ginny. Ron sangat protektif terhadap adik bungsunya itu.
Sebagian besar kawannya di Gryffindor memanggilnya Ron, kecuali Luna Lovegood dari Ravenclaw yang memanggilnya Ronald dan Lavender Brown yang memanggilnya Won-Won ketika mereka berpacaran. Fred dan George memanggilnya Ickle Ronniekins di buku pertama. Draco Malfoy dan kawan-kawan Slytherinnya biasanya memanggil nama belakangnya. Dobby si peri-rumah pernah menyebutnya Wheezy.
Di awal seri, ayah Ron bekerja sebagai kepala Departemen Penyalahgunaan Barang-Barang Muggle, sebuah divisi kecil di Kementerian Sihir. Ron kerapkali diolok-olok (oleh (Draco) Malfoy, (Gregory) Goyle, dan (Vincent) Crabbe) tentang kemiskinan keluarganya dan ini sering kali membuatnya kesal dan frustasi. Meski tidak memiliki banyak uang, Artur dan Molly membesarkan anak-anaknya dengan cinta dan norma yang baik. Biarpun kakak-kakaknya – terutama si kembar – kerapkali mengolok-olok Ron, mereka juga sangat protektif terhadapnya (termasuk Percy yang menyebalkan). Sebenarnya, Ron beruntung dibesarkan di sebuah keluarga besar yang memiliki ikatan kekeluargaan yang erat, tetapi dia sering tidak menyadarinya. Ia kebalikan dari Harry, yang kaya (setidaknya di dunia sihir), tetapi hidup dengan paman dan bibi yang tidak menyayanginya. Harry sendiri mengakui bahwa The Burrow adalah tempat kedua yang paling disenanginya (setelah Hogwarts) dan dia selalu senang untuk kembali ke rumah keluarga Weasley yang ceria dan hangat.
Kepribadian dan Skill
Ciri-ciri fisik dari Ron adalah rambut merah (seperti keluarga Weasley lainnya) dan bermata biru. Ia jangkung, kurus, berbintik-bintik di wajahnya, berhidung panjang dan memiliki tangan dan kaki yang berukuran besar.
Kakak-kakak Ron semuanya memiliki kemahiran di bidang tertentu; dan kadang-kadang hal ini membuat Ron tertekan karena selalu dibayangi akan keberhasilan kakak-kakaknya. Ia memiliki keinginan kuat untuk diperhatikan karena sesuatu yang benar-benar ia lakukan. Di saat perjalanan dalam Hogwarts Express untuk pertama kalinya, Ron menceritakan pada Harry tentang hal ini, "Aku anak keenam dalam keluarga yang masuk ke Hogwarts. Bisa dikatakan banyak yang diharapkan dariku. Bill dan Charlie sudah lulus dan meninggalkan Hogwarts. Dulu Bill adalah Ketua Murid dan Charlie Kapten Quidditch. Sekarang Percy terpilih menjadi Prefek. Fred dan George banyak bermain-main, tetapi nilai mereka bagus-bagus dan semua orang menganggap mereka kocak. Semua orang mengharapkan aku berprestasi sebaik mereka, tetapi kalaupun aku berhasil, ini bukan hal istimewa, karena mereka sudah melakukannya lebih dulu. Kau juga tidak akan punya barang baru, kalau punya lima kakak. Jubah dan pakaianku bekas Bill, tongkatku bekas Charlie, dan tikusku tikus tua yang dulu milik Percy." ujar Ron Weasley dalam Harry Potter and the Philosopher’s Stone
Di sekolah, Ron juga kadang-kadang berada di bawah bayang-bayang dua sahabat karibnya. Hermione yang cerdas adalah murid terpandai di sekolah; Harry adalah pemain Quidditch berbakat, terkenal, dan relatif kaya. Namun bagaimanapun juga, kesetiaan dan dedikasi Ron terhadap sahabatnya tidak perlu dipertanyakan. Ia tidak segan-segan menantang maut untuk melindungi sahabatnya dan cepat tersinggung ketika orang menghina teman maupun keluarganya.
Ketika beranjak dewasa, Ron mulai memperlihatkan kemampuannya. Ia terpilih sebagai Prefek dan Kiper Gryffindor. Pada mulanya banyak orang yang mempertanyakan penunjukan Ron sebagai Kiper, terutama ketika Harry menjadi Kapten Tim Gryffindor, dan banyak yang beranggapan Harry memilih Ron karena mereka bersahabat. Ron sebenarnya adalah Kiper yang hebat, tetapi kadang-kadang ia kurang percaya diri ketika bertanding di hadapan orang banyak, apalagi jika diiringi koor "Weasley Raja Kami" oleh anak-anak Slytherin. "Jadi yang harus kita lakukan hanyalah meminta penonton berbalik dan ngobrol sendiri setiap kali Quaffle menuju ke arahnya…" –Fred Weasley dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix). Untungnya berangsur-angsur Ron dapat memperbaiki penampilannya dan membuktikan bahwa Harry dan Angelina Johnson tidak salah memilihnya sebagai kiper. Ron adalah pemain Catur Sihir yang hebat. Karakter Ron sering disejajarkan dengan pahlawan nomor dua seperti Sam Gamgee dalam trilogi Lord of the Rings dan Han Solo di Star Wars.
Ron kadang-kadang berkomentar sinis, meski sering kali ia juga berkomentar lucu. Ia sering kali bingung menghadapi sesuatu, terutama yang berkaitan dengan perempuan.
Ron masuk Hogwarts saat berumur 11 tahun. Ia bertemu Harry pertama kali ketika Harry kesulitan mencari peron 9 ¾ di Stasiun King’s Cross. Mereka berada di kompartemen yang sama dalam Hogwarts Express dan saling bertukar cerita. Dalam Hogwarts Express
Harry dan Ron pada awalnya tidak menyukai Hermione yang bersifat nge-bos dan merasa-tahu-segalanya. Namun setelah mereka sama-sama menghadapi Troll di toilet, menyelamatkan Hermione dan Hermione berbohong pada guru untuk melindungi Harry dan Ron, sejak itulah mereka bersahabat. Ketiganya mengalami petulangan seru pada tahun pertama mereka di Hogwarts.
Dalam Cermin Tarsah, Ron melihat dirinya sebagai Ketua Murid dan Kapten Quidditch.
Ron berperan besar dalam mendapatkan Batu Bertuah. Kepandaiannya bermain Catur Sihir menyebabkan Harry bisa melewati bidak-bidak catur raksasa dengan selamat, meski Ron harus merelakan dirinya terluka.
Dalam Pesta Perpisahan, Dumbledore menghadiahi Ron 50 poin "…untuk permainan catur paling indah yang pernah dilihat Hogwarts selama bertahun-tahun ini."
Di liburan musim panas, Ron menulis surat untuk Harry beberapa kali, tetapi tidak pernah dibalas (karena Hedwig, burung hantu Harry, dikurung oleh keluarga Dursley). Ron cemas dan meyakinkan Fred dan George untuk menerbangkan Ford Anglia milik ayah mereka yang telah dimodifikasi untuk menyelamatkan Harry. Mereka berhasil namun sesampainya di The Burrow, Ron, Fred dan George diomeli panjang lebar oleh ibu mereka, dan dimarahi setengah hati oleh ayah mereka (yang sebenarnya terkesan).
Setelah Dobby si Peri-Rumah menghalangi Ron dan Harry memasuki Peron 9 ¾, Ron mendapat ide untuk menerbangkan Ford Anglia ke Hogwarts. Mereka nyaris berhasil (biarpun dilanda kebosanan setelah beberapa jam perjalanan), ketika di halaman Hogwarts tiba-tiba mobil itu kehilangan tenaga dan menabrak Dedalu Perkasa. Tongkat Ron patah. Ia mencoba membebatnya dengan Spellotape, tetapi tongkat yang dulunya milik Charlie itu sudah tidak bisa berfngsi sebagaimana mestinya. Sesampainya di Hogwarts mereka ‘disambut’ oleh Snape yang girang karena memiliki kesempatan untuk mengeluarkan mereka dari Hogwarts, tetapi segera diselamatkan oleh Dumbledore. Keesokan harinya Ron menerima Howler dari ibunya.
Ron, Harry, dan Hermione mencurigai Draco Malfoy-lah pewaris Slytherin yang membuka Kamar Rahasia. Untuk menyelidiki hal ini, Ron dan Harry meminum Ramuan Polijus dan menyamar sebagai Vincent Crabbe dan Gregory Goyle. Hasilnya, mereka mengetahui bahwa Malfoy bukanlah pewaris Slytherin dan Hermione terpaksa menginap di rumah sakit selama beberapa waktu karena rambut yang dikiranya milik Millicent Bulstrode ternyata adalah bulu kucing.
Ron bertengkar dengan Malfoy karena ia menyebut Hermione "Darah Lumpur". Ron mencoba mengutuk Malfoy, tetapi mantranya berbalik mengenai dirinya sendiri sehingga menyebabkan dia memuntahkan siput.
Ron-lah yang mengungkapkan petunjuk pertama tentang identitas Tom Riddle. Setelah Harry menemukan buku harian Riddle, Ron ingat bahwa ia pernah melihat nama "T.M. Riddle" dalam sebuah trofi "Untuk Pengabdian Terhadap Sekolah".
Dalam perburuan untuk mencari pewaris Slytherin, Ron dipaksa untuk menghadapi ketakutan terbesarnya, yaitu laba-laba. Hagrid meninggalkan petunjuk pada Ron dan Harry untuk mengikuti laba-laba yang membawa mereka ke sarang Aragog. Meski Ron sangat ketakutan, tetapi mereka mendapat kepastian bahwa bukan Hagrid-lah yang membuka Kamar Rahasia 50 tahun yang lalu.
Ketika Ron mengetahui bahwa adiknya Ginny telah dibawa ke Kamar Rahasia dan kemungkinan akan dibunuh dan ditinggalkan di sana, ia dan Harry berusaha menyelamatkannya. Mereka menemukan pintu masuk ke Kamar Rahasia dalam toilet yang dihantui oleh Myrtle Merana. Mereka memasuki Kamar Rahasia bersama Gilderoy Lockhart. Lockhart berusaha untuk memantrai mereka dengan Jampi Memori dengan tongkat Ron, tetapi sekali lagi mantranya mengenai dirinya sendiri sehingga ia hilang ingatan dan dirawat di St.Mungo. Ron terjebak di satu sisi dan terpaksa menunggu Harry dan berusaha untuk menyingkirkan batu-batu yang runtuh agar nantinya Harry bisa lewat kembali.
Di saat liburan, Ron menelepon ke Privet Drive. Sayangnya telepon Ron (yang belum pernah menggunakan telepon) diterima oleh Paman Dursley. Ron berteriak-teriak di telepon yang segera saja menimbulkan kemarahan Paman Dursley. Sejak itu Ron tidak pernah berusaha menelepon Harry lagi.
Keluarga Weasley memenangkan hadiah 1000 Galleon yang digunakan untuk berlibur ke Mesir, mengunjungi putra tertua Weasley, Bill. Dan Ron mendapatkan tongkat baru untuk mengganti tongkatnya yang patah.
Di Hogwarts Express, Ron, Harry dan Hermione berbagi kompartemen dengan Remus Lupin yang nyaris tertidur sepanjang perjalanan.
Sesampainya di Hogwarts, berkali-kali Ron kesal terhadap Crookshanks, kucing baru Hermione yang selalu mengincar Scabbers, tikus peliharaannya. Ketika Scabbers hilang, Ron mengira Crookshanks telah memangsanya. Ini membuat Ron dan Hermione tidak berbicara selama beberapa waktu.
Di saat Natal, Ron dan Harry marah pada Hermione karena Hermione mengadu pada McGonagall tentang Firebolt yang diterima Harry entah-darimana. Hermione menduga sapu tersebut telah dimantrai untuk mencelakai Harry. Tapi setelah diperiksa dan dikembalikan pada Harry, mereka kembali berbaikan dan Ron mengambil alih tugas mempersiapkan pembelaan untuk Buckbeak setelah Hermione stres akibat beban pelajarannya.
Harry, Ron dan Hermione sedang menyaksikan eksekusi Buckbeak, ketika Scabbers tiba-tiba kabur dan Ron mengejarnya sampai ke Dedalu Perkasa. Seekor anjing besar muncul dan menyeret Ron menuju lorong yang terdapat di bawah Dedalu Perkasa yang ternyata berakhir di Shrieking Shack. Harry dan Hermione mengikutinya. Ternyata anjing tersebut adalah bentuk Animagus dari Sirius Black yang kabur dari Penjara Azkaban. Profesor Lupin, yang mengikuti mereka sampai di Shrieking Shack, bersama dengan Sirius, mereka memantrai Scabbers, yang ternyata adalah bentuk Animagus dari Peter Pettigrew, mantan sahabat mereka, tetapi kemudian menjadi abdi Lord Voldermort yang memberi informasi tentang keberadaan Keluarga Potter dan mengakibatkan kematian orang tua Harry. Ketika Lupin bertransformasi menjadi manusia serigala, Pettigrew berhasil lolos. Ron yang terluka harus dirawat di rumah sakit sementara Harry dan Hermione menggunakan Pembalik-Waktu untuk menyelamatkan Sirius dan Buckbeak. Sirius memberi Ron seekor burung hantu, karena merasa karena dialah Ron kehilangan peliharaan. Ron membiarkan Crookshanks membauinya sebelum menyetujui untuk memelihara burung hantu itu. Ginny menamai burung hantu Ron Pigwidgeon meski Ron tidak suka. Dan selanjutnya Ron menyebut burung hantu itu dengan sebutan "Pig".
Ron bersama ayahnya, Fred dan George menjemput Harry di Privet Drive dengan menggunakan Bubuk Floo. Tapi perapian keluarga Dursley ternyata adalah perapian listrik sehingga mereka tergencet dan perapian itu terpaksa “diledakkan”. Setelah insiden yang cukup seru ini (juga meliputi Dudley yang memakan Permen Lidah-Liar bawaan si kembar) mereka kembali bersama Harry ke The Burrow, dimana Harry menghabiskan sisa liburan musim panasnya.
Hermione bergabung di The Burrow untuk ikut menonton Final Piala Dunia Quidditch, dimana Ron bisa melihat pemain Quidditch favoritnya, Viktor Krum.
Di Hogwarts, setelah Harry terpilih sebagai salah satu juara, Ron sangat marah dan mereka tidak bicara selama berminggu-minggu. Ron marah karena Harry tidak memberitahunya bagaimana cara memasukkan namanya ke Piala Api. Namun setelah Harry berhasil melampaui tugas pertamanya, Ron menyadari betapa bahayanya Turnamen Triwizard dan mereka kembali berbaikan.
Dalam Pesta Dansa Natal, Ron dan Harry tidak mendapatkan kencan sampai detik-detik terakhir. Ron yang hilang akal meminta Fleur Delacour, juara Beauxbatons yang keturunan Veela untuk menjadi teman kencannya. Fleur menolaknya mentah-mentah dan akhirnya Ron pergi dengan Padma Patil, saudara kembar Parvati Patil yang menjadi pasangan Harry. Ron yang sejak awal sudah kesal gara-gara jubah bekasnya yang kuno, semakin kesal dengan kenyataan bahwa Krum mengajak Hermione sebagai pasangannya. Ron yang cemburu mengabaikan pasangannya, Padma, dan bertengkar dengan Hermione di akhir pesta.
Di tugas kedua, Ron-lah yang menjadi orang yang harus diselamatkan Harry dari dasar danau.
Ron terpilih sebagai Prefek bersama Hermione. Hal ini mengejutkan dirinya, keluarganya, dan beberapa orang lain. Mereka mengira Harry-lah yang menjadi Prefek. Sekembalinya mereka di Hogwarts, Ron menunjukkan kesetiaannya sebagai sahabat ketika Harry dituduh sebagai pembohong karena mengatakan Voldemort telah kembali.
Terkadang Ron menggunakan kekuasaan barunya sebagai Prefek untuk mengancam murid-murid lain yang merecoki Harry.
Ron juga menjadi Kiper tim Quidditch Gryffindor. Ketidakpercayaan dirinya muncul karena Malfoy dan anak-anak Slytherin senantiasa mengganggunya dengan lagu “Weasley Raja Kami” yang berisi ejekan tentang kemampuan Ron sebagai Kiper dan kemiskinan keluarganya. Namun ketika pada akhirnya Gryffindor berhasil memenangkan Piala Quidditch, anak-anak Gryffindor juga menggunakan lagu itu (yang sudah diganti liriknya) untuk menyanjungnya.
Di bagian akhir, Ron ikut bertarung melawan Pelahap Maut bersama Harry, Hermione, Ginny, Luna dan Neville di Kementerian Sihir. Ron terluka karena cengkeraman Otak, tetapi segera sembuh di kemudian hari.
Ron menerima nilai OWL-nya. Ia mendapat 7 OWL, sama dengan Harry, dan hanya tidak lulus Sejarah Sihir dan Ramalan (“Tapi siapa yang peduli!”). Persahabatan Harry dan Ron semakin erat. Mereka telah sampai dalam taraf saling memahami yang semakin menunjukkan kedewasaan mereka.
Di Hogwarts, Ron yang tubuhnya bertambah sekian inci selama liburan musim panas, menarik perhatian Lavender Brown, apalagi setelah Harry yang terpilih sebahai Kapten Tim Quidditch Gryffindor kembali memilih Ron sebagai Kiper ketika dalam uji coba berhasil tampil lebih baik dibandingkan Cormac McLaggen (yang dikenai mantra Confundus oleh Hermione).
Ron agak kesal karena ia tidak dilirik oleh Horace Slughorn, dan tidak pernah diajak pesta bersama dengan Klub Slug. Dalam pelajaran Herbologi, Hermione dengan marah mengatakan bahwa ia sebenarnya akan mengajak Ron untuk pergi ke pesta Natal yang diadakan Slughorn, tetapi tidak jadi karena Ron mengolok-oloknya tentang bagaimana Hermione menjadi favorit Slughorn. Ron agak terkejut menerima kenyataan bahwa Hermione akan mengajaknya dan kemudian sikapnya terhadap Hermione lebih lunak dan ia tidak pernah menyebut-nyebut soal Slughorn maupun Klub Slug lagi. Akhirnya Hermione mengajak McLaggen ke pesta tersebut, meski dengan penuh penyesalan karena ia tak henti-hentinya bicara soal Quidditch.
Suatu hari seusai latihan Quidditch, Ron dan Harry menjumpai Ginny dan Dean Thomas berciuman. Ron sangat marah karena adiknya berciuman di depan publik. Segera saja terjadi pertengkaran antara kakak-beradik tersebut, yang berakhir dengan Ron mengetahui bahwa Hermione telah mencium Viktor Krum. Hal ini menyebabkan kecemburuan Ron dan performanya yang sangat buruk saat latihan Quidditch berikutnya. Ia menyatakan pengunduran dirinya sebagai Kiper yang segera saja ditolak oleh Harry.
Dalam pertandingan melawan Slytherin Harry pura-pura memasukkan Felix Felicis, ramuan keberuntungan, dalam minuman Ron, supaya Ron merasa percaya diri. Akibatnya ternyata luar biasa. Ron yang percaya diri tampil tanpa cacat. Namun seusai pertandingan, Hermione menuduh Harry berbuat curang, dan Harry mengatakan bahwa ia tidak memasukkan ramuan tersebut. Namun Ron marah kepada Hermione, karena menganggap Hermione tidak percaya pada kemampuannya. Kemudian di ruang rekreasi Gryffindor, Ron berciuman dengan Lavender, yang menyebabkan Hermione tampak terluka dan cemburu.
Setelah Natal, Hermione masih tidak mengacuhkan Ron dan selalu menghindarinya, terlebih bila Ron bersama Lavender. Tetapi tampaknya hubungan Ron mulai kurang menyukai hubungannya dengan Lavender, apalagi ketika Lavender memberi hadiah ulang tahun berupa kalung bertuliskan My Sweetheart untuknya. Pada hari ulang tahunnya itu, Ron tidak sengaja memakan coklat yang berisi Ramuan Cinta dari Romilda Vane yang sebenarnya ditujukan untuk Harry. Harry segera membawanya ke kantor Slughorn. Ron berhasil dipulihkan, tetapi setelah itu justru dia keracunan minuman dari Slughorn (yang merupakan salah satu dari usaha "salah sasaran" Draco Malfoy untuk membunuh Dumbledore). Harry menyelamatkan nyawanya dengan menjejalkan Bezoar ke mulut Ron. Ron dibawa ke rumah sakit dan sempat tidak sadar beberapa waktu. Dalam keadaan tidak sadar ini terungkap bagaimana perasaan Ron sesungguhnya ketika ia mengigau er-my-knee
Ron mengusulkan Harry menggunakan Felix Felicis untuk mendapatkan memori milik Slughorn yang hilang. Ron berhasil putus dari Lavender, yang membuatnya lega. Dan pada akhirnya Ron menyetujui hubungan Harry dan Ginny.
Pada awalnya Ron tidak menyetujui keyakinan Harry bahwa Draco Malfoy menjadi Pelahap Maut. Namun akhirnya ia berhasil diyakinkan. Pada malam Harry dan Dumbledore pergi untuk mencari Horcrux, Harry menyuarakan ketakutannya bahwa Malfoy akan menggunakan kesempatan absennya Dumbledore untuk menyerang Hogwarts. Harry segera mengatur agar Ron, Hermione, dan Ginny – bersama dengan anggota Laskar Dumbledore yang dapat mereka kumpulkan – untuk mengawasi Malfoy dan Snape. Harry juga membekali mereka dengan Felix Felicis. Namun Malfoy berhasil meloloskan diri dari pengamatan mereka, dan membukakan pintu Hogwarts bagi para Pelahap Maut melalui Kamar Kebutuhan. Para anggota utama LD bersama dengan beberapa anggota Orde Phoenix terlibat pertempuran seru, dan berkat Felix Felicis, Ron, Hermione, dan Ginny tidak terluka sedikitpun.
Selama pemakaman Dumbledore, Ron-lah yang menenangkan Hermione. Setelah pemakaman, sekolah kemungkinan akan ditutup. Dan Ron, bersama dengan Hermione, berjanji untuk selalu mendampingi Harry, untuk membantunya menemukan dan menghancurkan Horcrux yang tersisa serta membunuh Voldermort, biarpun ini berarti mereka harus meninggalkan sekolah.
Bersama kedua sahabatnya, Ron terlibat dalam operasi pencarian dan pemusnahan Horcrux Voldemort di buku ketujuh. Khawatir akan keselamatan keluarganya, Ron berpura-pura menderita penyakit spattergroit yang sangat menular, dengan mendandani hantu kubur keluarga sehingga mirip dirinya. Setelah mendapatkan 1 horcrux (kalung Slytherin). Harry memutuskan harus ada 1 yang memakainya agar tidak hilang atau dicuri, dan efeknya sangat kuat bagi Ron. Ia menjadi paranoid, tidak dapat berpikir panjang, dan akhirnya meninggalkan 2 temannya tersebut. Dengan bantuan sihir dari alat pemadam cahaya (Deluminator) Dumbledore yang diwariskan kepadanya, ia berhasil bertemu kembali dengan teman-temannya dan memusnahkan kalung Slytherin dengan pedang Godric Gryffindor, setelah menghadapi pertarungan batin melawan jiwa Voldemort yang mengungkapkan kelemahan-kelemahan Ron, yaitu "tidak terlalu dicintai ibunya yang menginginkan anak perempuan" dan menyatakan bahwa kedua sahabatnya itu tidak menyukainya lagi dan lebih berbahagia tanpa dia.
Tetapi, tiga sekawan ini akhirnya tertangkap oleh Pencopet (polisi rahasia Kementerian Sihir) dan dibawa ke Malfoy Manor. Ron sangat panik ketika Hermione disiksa oleh Bellatrix Lestrange, meskipun Harry berupaya menenangkannya dan memikirkan rencana selanjutnya. Mereka akhirnya diselamatkan oleh Dobby, yang akhirnya terbunuh oleh Bellatrix. Mereka kemudian membobol Gringotts untuk mencari 1 Horcrux lain - piala Hufflepuff, dan berhasil, meski kehilangan pedang Gryffindor. Akhirnya, mereka kembali ke Hogwarts untuk mencari Horcrux terakhir - mahkota Ravenclaw. Ron mengusulkan untuk mengambil taring-taring basilisk di kamar rahasia dan berhasil masuk kamar rahasia. Dengan taring itu, Hermione memusnahkan piala Hufflepuff dan Harry juga berhasil memusnahkan Mahkota Ravenclaw. Ia juga bertempur dalam Pertempuran Hogwarts, di mana pada babak terakhir, ia dan Neville Longbottom berhasil mengalahkan Fenrir Greyback.
Kepemilikan
Bintang Jatuh, sapu tua dan murah yang amat lambat (sebenarnya tidak selalu lambat, tetapi karena sapu tersebut sudah tua, sudah kehilangan kecepatannya).
Sapu-Bersih Sebelas, yang diberikan sebagai hadiah karena Ron terpilih sebagai Prefek. Sapu ini adalah model terbaru dari seri Sapu-Bersih dan penampilannya dalam pertandingan Quidditch tidak mengecewakan.
Satu set Catur Sihir yang merupakan warisan dari kakeknya. Ron sangat mahir bermain catur sehingga warisan ini jatuh ke tangannya.
Penghargaan Spesial untuk Pengabdian kepada Sekolah (yang juga diterima Harry) karena menemukan Kamar Rahasia.
Boneka miniatur Viktor Krum, Seeker Bulgaria yang amat terkenal. Ron (entah sengaja atau tidak) mematahkan tangan boneka tersebut.
Sebuah tongkat sihir yang dulunya milik Charlie Weasley, berintikan sehelai rambut unicorn. Ron membebat tongkat ini dengan Spellotape setelah nyaris putus akibat Ford Anglia yang dikendarainya menabrak Dedalu Perkasa. Namun setelah itu tongkatnya tidak pernah bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Tongkat ini yang menyebabkan hilangnya memori Gilderoy Lockhart (namun Ron tidak menyesalinya karena kala itu Lockhart hendak menyerang dirinya dan Harry).
Sebuah tongkat sihir baru – 14 inci, dedalu dan berintikan rambut unicorn.
Ron dalam Film
Sampai episode terakhir, Rupert Grint lah yang berperan sebagai Ron dalam keempat film Harry Potter yang sudah dirilis. Biarpun Ron digambarkan sebagai karakter yang humoris dalam buku, di film karakter Ron lebih komikal. Di novel, humor Ron cenderung muncul dari komentar-komentarnya yang sarkastis dan apa adanya, sementara di film, terutama film pertama dan kedua, kelucuannya muncul dari gerutuan dan mimiknya.
Di film Harry Potter and the Goblet of Fire, peran Ron sedikit lebih besar ketimbang Hermione, karena tidak mungkin mengubah jalan cerita bahwa Ron-lah yang harus diselamatkan Harry di Tugas Kedua Turnamen Triwizard. Namun pertengkaran antara Ron dan Harry diselesaikan dengan cara yang sedikit membingungkan. Di film, Ron sudah tahu bahwa Harry akan menghadapi naga di Tugas Pertama, dan berusaha memperingatkannya. Sementara di buku, Ron tidak tahu soal naga, sehingga ia benar-benar syok ketika melihat naga, yang pada akhirnya meyakinkan Ron bahwa tidak mungkin Harry secara sukarela memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Dalam film keempat ini, meski adegan pertengkaran Ron dan Hermione di Pesta Dansa Natal dipersingkat, tetapi tidak mengurangi esensi kecemburuan Ron terhadap Krum.
Trivia
Patronus Ron berbentuk anjing terrier Jack Russel. J.K. Rowling mengklaim ini adalah pilhan sentimental karena dia mempunyai seekor Jack Russel.
Ron arachnofobia (takut terhadap laba-laba), karena pada waktu kecil Fred mengubah boneka beruangnya menjadi laba-laba raksasa. Ternyata Rupert Grint yang memerankan Ron di film juga arachnofobia.
Dalam tahap-tahap awal pembuatan buku Harry Potter, Ron menjadi satu-satunya di antara trio utama yang nama belakangnya tidak pernah diubah oleh Rowling. Ia menegaskan bahwa Ron adalah "Weasley dari awal sampai akhir".
Tim Quidditch favorit Ron adalah Chudley Cannons, biarpun mereka tidak pernah memenangi kejuaraan sejak tahun 1982. Ini menjelaskan mengapa kamarnya dicat oranye terang, karena oranye adalah warna tim tersebut.