Sanggurdi adalah pijakan kaki saat menunggangi hewan, tergantung di pinggiran pelana dengan seutas pita atau tali yang disebut tali sanggurdi. Biasanya sanggurdi dibuat berpasangan (kanan-kiri) dan digunakan untuk membantu seseorang menaiki hewan tunggangannya atau sebagai pijakan selama mengendarai hewan tunggangan (khususnya kuda atau hewan sebangsa kuda lainnya, contohnya bagal).[1] Sanggurdi membantu pengendara mempertahankan kedudukannya di pelana dan mempermudah pengendalian hewan tunggangannya, sehingga meningkatkan faedah hewan tersebut dalam hal komunikasi, transportasi, dan perang.
Pada Era Klasik, para pengendara meletakkan kakinya pada tali pelana atau simpul sederhana sebagai pijakan kaki. Kemudian, sanggurdi tunggal dibuat sebagai alat bantu menaiki hewan tunggangan, dan sanggurdi berpasangan dibuat setelah pelana dimutakhirkan. Penggunaan sanggurdi berpasangan dapat dilacak sejak masa Dinasti Jin di Cina dan menyebar ke Eropa selama Abad Pertengahan.