Respawn Entertainment, LLC adalah studio pengembangan permainan video game asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 2010 oleh Jason West dan Vince Zampella dan dimiliki oleh Electronic Arts sejak tahun 2017. West dan Zampella sebelumnya mendirikan Infinity Ward dan menciptakan waralaba Call of Duty, di mana mereka bertanggung jawab atas pengembangannya hingga tahun 2010.
Judul perdana Respawn, yaitu Titanfall, merupakan permainan tembak-menembak orang pertama, dirilis pada tahun 2014. Pada tanggal 1 Desember 2017, studio ini diakuisisi oleh Electronic Arts. Permainan pertamanya sejak akuisisi adalah Apex Legends yang dapat dimainkan secara gratis, dirilis pada 1 Februari 2019, diikuti oleh Star Wars Jedi: Fallen Order, yang dirilis pada bulan November tahun itu. Respawn mengembangkan Medal of Honor: Above and Beyond, yang memiliki fitur bonus berupa film dokumenter pendek pemenang Academy Award, Colette.[2]
Sejarah
Jason West dan Vince Zampella sebelumnya adalah pemimpin di Infinity Ward, anak perusahaan Activision yang didirikan pada tahun 2002. Infinity Ward adalah studio utama dalam seri Call of Duty, dan pada tahun 2007, merilis Call of Duty 4: Modern Warfare, yang merupakan kesuksesan besar bagi seri ini. West dan Zampella memanfaatkan kesuksesan Modern Warfare untuk menegosiasikan kembali kontrak mereka dengan Activision pada tahun 2008, meminta bonus besar dan kontrol kreatif atas seri tersebut sebagai imbalan untuk merilis Call of Duty: Modern Warfare 2 pada tahun 2009, yang disetujui oleh Activision dengan syarat bahwa kontrol akan kembali ke Activision jika keduanya dipecat. Sejak saat itu, Activision mencari cara untuk memicu klausul tersebut, dan West serta Zampella mencari cara untuk membuat Infinity Ward independen. Kejadian memuncak pada bulan Maret 2010 ketika keduanya dipecat dari Activision, dan kehilangan bonus mereka. Beberapa tuntutan hukum menyusul, dengan West dan Zampella menuduh Activision atas bonus yang belum dibayar sementara Activision menuduh bahwa keduanya telah bersekongkol dengan Electronic Arts (EA) untuk menjatuhkan Infinity Ward, tetapi tuntutan ini pada akhirnya diselesaikan di luar pengadilan.[3]
Pada bulan April 2010, sebulan setelah keluar dari Activision, West dan Zampella membentuk studio independen baru, yaitu Respawn Entertainment. Mereka mencari pendanaan dari EA melalui jalur EA Partners Program. West dan Zampella akan tetap memiliki hak atas semua kekayaan intelektual yang mereka hasilkan di masa depan.[4][5][6] Pada tanggal 10 Juli 2010, 38 dari 46 karyawan Infinity Ward yang mengundurkan diri dari studio tersebut setelah pemecatan West dan Zampella mengungkapkan melalui profil LinkedIn dan Facebook mereka bahwa mereka telah bergabung dengan Respawn Entertainment.[7][8]
Presiden EA Games Label, Frank Gibeau, mengungkapkan pada E3 2011 di bulan Juni 2011 bahwa permainan tembak-menembak terbitan EA dari Respawn Entertainment adalah "berorientasi pada fiksi ilmiah" dan akan memungkinkan penerbit untuk "bersaing dengan hal-hal seperti seri Gears dan Halo".[9] Gibeau juga menyatakan bahwa EA akan merilis proyek Respawn ketika mereka melihat kesempatan yang "oportunistik".[9] Di akhir bulan itu, Respawn merilis gambar teaser buram dari permainan yang belum diumumkan melalui situs web resmi yang diluncurkan pada hari itu.[10] Respawn kemudian merilis gambar buram lainnya, dan memberi teaser permainan baru tersebut dengan tangkapan layar mo-cap.[11][12] Jason West meninggalkan perusahaan pada bulan Maret 2013, dengan Zampella mengatakan bahwa kepergiannya adalah "untuk mengurus beberapa masalah keluarga".[13] Bulan berikutnya, Respawn mendaftarkan merek dagang untuk nama Titan,[14] dan dilaporkan bahwa permainan Respawn adalah permainan eksklusif Xbox yang selalu daring (online), meski belum ada kepastian.[15]
Pada bulan Juni 2013, Respawn Entertainment memulai debut Titanfall di E3. Pada tanggal 22 Oktober, mereka mengumumkan tanggal rilis permainan ini yaitu 11 Maret 2014 di Amerika Utara, dan 13 Maret di Eropa. Pada bulan Maret 2015, diumumkan bahwa Respawn sedang mengembangkan sekuelnya, Titanfall 2, yang kemudian dirilis pada tanggal 28 Oktober 2016.
Pada bulan Juni 2014, diumumkan bahwa Stig Asmussen, yang sebelumnya bekerja untuk Santa Monica Studio dalam seri God of War, telah bergabung dengan studio tersebut sebagai direktur permainan untuk proyek kedua yang tidak ada hubungannya dengan Titanfall.[16] Dari daftar pekerjaan pada Januari 2016, diketahui bahwa proyek tersebut adalah permainan laga-petualangan sudut pandang orang ketiga.[17] Pada tanggal 4 Mei 2016 - Star Wars Day - Asmussen mengumumkan bahwa Respawn Entertainment sedang membuat permainan Star Wars untuk sudut pandang orang ketiga,[18] yang kemudian diketahui bernama Star Wars Jedi: Fallen Order di E3 2018.[19]
Pada bulan November 2017, Electronic Arts mengakuisisi perusahaan tersebut dengan nilai US$151 juta dalam bentuk tunai dan ekuitas hingga US$164 juta.[22] Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 1 Desember 2017.[23]
Pada bulan Februari 2019, Respawn Entertainment memulai debut Apex Legends melalui siaran langsung (livestreaming) YouTube. Debut ini tidak memiliki pengumuman atau pemasaran sebelumnya. Permainan ini dirilis pada hari yang sama dengan siaran langsung pada tanggal 4 Februari 2019.[24]
Pada ulang tahunnya yang kesepuluh, Respawn mengumumkan bahwa mereka membuka studio baru di Vancouver, British Columbia, untuk fokus pada pengembangan Apex Legends yang sedang berlangsung. Studio ini terletak di kampus EA Vancouver agar dapat memanfaatkan sumber daya mereka.[1]
Pada tanggal 25 Januari 2022, diumumkan bahwa Respawn sedang mengembangkan sekuel Jedi Fallen Order bersama dengan permainan FPS Star Wars orisinal dan permainan strategi. Peter Hirshmann akan menyutradarai FPS dan Bit Reactor akan ikut mengembangkan permainan strategi.[25]
Pada tanggal 20 Maret 2023, Respawn mengumumkan bahwa mereka akan membuka studio ketiga untuk mempertahankan Apex Legends selama "10 hingga 15 tahun", kali ini di Madison, Wisconsin dengan veteran Call of Duty, Ryan Burnett, yang akan memimpin perusahaan di cabang tersebut. Saat menjabat sebelumnya di Epic Games sebagai direktur produksi mesin, Burnett menghabiskan 14 tahun di studio Call of Duty, Raven Software – salah satu studio besar yang berbasis di daerah tersebut.[26]
Pada bulan September 2023, diumumkan bahwa Asmussen telah meninggalkan Respawn untuk melanjutkan usaha kreatif lainnya.[27]
Colette
Colette adalah film pendek berdurasi 24 menit yang disutradarai oleh Anthony Giacchino yang diproduksi untuk diikutsertakan dalam Medal of Honor: Above and Beyond sebagai bagian dari seri dokumenter pendek Gallery. Film ini mengikuti mantan anggota Perlawanan Prancis, Colette Marin-Catherine, saat ia melakukan perjalanan ke Jerman untuk pertama kalinya dalam 74 tahun terakhir untuk mengunjungi kamp konsentrasi Mittelbau-Dora di mana saudara laki-lakinya tewas di tangan Nazi.[28]
Dari semua film pendek Gallery, Colette mendapatkan pengakuan khusus untuk nilai sinematiknya. Respawn dan Oculus mengirimkannya ke berbagai festival film, termasuk Festival Film Dokumenter Big Sky di mana film ini memenangkan penghargaan untuk Film Pendek Terbaik, sehingga memenuhi syarat untuk diajukan ke American Academy of Motion Picture Arts and Sciences untuk pertimbangan penghargaan.[29] Selanjutnya, Colette dinominasikan dan memenangkan Academy Award untuk Film Pendek Dokumenter Terbaik di Academy Awards ke-93, menjadikan film pendek ini sebagai produksi pertama dari perusahaan permainan video yang memenangkan Oscar.[30][2]
^"Who Remains at Infinity Ward?". cynicalsmirk.com. 25 Mei 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juli 2012. Diakses tanggal 19 Mei 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)