Purun tikus
|
|
Pelat botani menurut Blanco
|
Klasifikasi ilmiah
|
Kerajaan:
|
|
Klad: |
Tracheophyta
|
Klad: |
Angiospermae
|
Klad: |
Monokotil
|
Klad: |
Komelinid
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
E. dulcis
|
Nama binomial
|
Eleocharis dulcis
|
Sinonim
|
- Andropogon dulcis Burm.f.
- Carex tuberosa (Schult.) Blanco
- Eleocharis austrocaledonica Vieill.
- E. equisetina J.Presl & C.Presl
- E. esculenta Vieill.
- E. indica (Lour.) Druce
- E. plantaginea (Retz.) Roem. & Schult.
- E. plantagineiformis Tang & F.T.Wang
- E. plantaginoidea W.Wight
- E. plantaginoides (Rottb.) Domin
- E. sphacelata Boeck.
- E. tuberosa (Roxb.) Schult.
- E. tumida (Roxb.) Schult.
|
Purun tikus (Eleocharis dulcis) atau juga biasa disebut tikè atau cikè (Btw., Jw., Sd., Mly.), sengkuang cina (Mly. My), dan lo'-colo'an (Mdr.)[1][2] adalah sejenis rumput rawa dari famili Cyperaceae yang biasa dimakan umbinya.[3] Tumbuhan ini berasal dari Asia, Australia, Afrika tropis, dan berbagai pulau di Pasifik dan Samudra Hindia.[3][4]
Umbinya kecil bulat dan memiliki daging putih seperti bengkuang. Di Tiongkok, umbi tike jamak ditemui di berbagai kuliner, juga umbinya sering dimakan mentah, atau kadang-kadang dibuat manisan. Umbinya juga dapat ditumbuk untuk dijadikan tepung yang digunakan pula dalam masakan Asia Selatan.[5]
Jika dimakan mentah, sebaiknya di layukan dulu atau dicuci bersih, karena kemungkinan permukaan umbinya mengandung parasit fasciolopsis.[6]
Pemerian
Tumbuhan menahun berupa rumpun buluh dengan geragih, diujung akarnya terdapat umbi kecil. Rumpun tegak, hijau tua keabu-abuan, tinggi sekitar 15–60 cm, tebal 1,5–3 mm, silindris, halus mengkilap. Dengan selubung daun 2 atau 3, berwarna merah keunguan, atau coklat. Perbungaan spikelet hijau pucat, silindris, 1,5–4 cm × 6–7 mm, berbunga banyak.[3]
Biasanya ditemui tumbuh di rawa-rawa, paya-paya ataupun di bagian danau yang dangkal, dan juga biasa dibudidayakan di lahan basah.[3]
Kegunaan
Umbi tike biasa dipanen pada saat musim kemarau, ketika rawa-rawa sudah mengering, dan menyisakan daunnya yang kering dan umbinya di bawah tanah. Di Madura dan Indramayu, umbinya biasa diolah menjadi emping, yang menjadi kegiatan produksi musiman yang hanya pada musim kemarau. Emping ini dibuat dengan cara disangrai dahulu umbinya setelah dicuci bersih (boleh juga dikupas dahulu umbinya sebelum dicuci), lalu disaat masih panas langsung ditumbuk menjadi pipih. Setelah pipih, emping mentah dijemur di bawah terik matahari sampai kering. Setelah kering, emping mentah bisa langsung digoreng. Selain dibuat emping, umbinya juga biasa direbus atau dibakar sebagai cemilan.
Galeri
-
Umbi yang belum dikupas
-
Umbi yang sudah dikupas dan dijajakan
-
Ditanam di tepi kolam
-
Tegakan yang tumbuh di rawa
-
Malai bunga
-
Malai bunga yang sudah rontok dan belahan buluh
-
Rumpun yang tumbuh diantara
teratai (
Nymphaea sp.)
-
Bagian bawah rumpun
Referensi
Pranala luar
|
---|
Eleocharis dulcis | |
---|
Andropogon dulcis | |
---|