Pulau Pua (Maluku)

Pua
Geografi
LokasiLaut Seram
Koordinat2°56′28″S 127°53′59″E / 2.9411°S 127.8997°E / -2.9411; 127.8997
KepulauanKepulauan Maluku
Dibatasi olehSelat Valentine
Panjang7 km[1]
Titik tertinggi403 m[2]
Pemerintahan
NegaraIndonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenSeram Bagian Barat
KecamatanHuamual Belakang
DesaBuano Utara
Info lainnya
Zona waktu
Peta

Pulau Pua adalah sebuah pulau di sebelah selatan Laut Seram, Indonesia. Pulau Pua secara administratif termasuk ke dalam daerah Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Pulau ini terletak di sebelah barat laut dari Pulau Seram.[3][2]

Geografi

Pulau Pua terletak di perairan sebelah barat laut Pulau Buano. Perairan tersebut merupakan sebuah selat dan juga teluk yang bernama Selat Valentine yang memiliki lebar hanya sekitar 80 m.[4][5] Pulau Pua tersusun atas batu gamping bioklastik abu-abu dan onkolit serta batu gamping mikrit coklat dengan fosil Megalodontidae yang diperkirakan berasal dari Periode Trias Akhir pada Masa Norium hingga Rhaetium. Fosil foraminifera dari masa tersebut juga ditemukan di Pulau Pua di antaranya adalah Endotriadella, Endoteba, Endotebanella, Trochammina, Aulotortus sinuosus, dan Duotaxis salah satunya D. birmanica.[1] Ekosistem mangrove dapat ditemui di pesisir utara dan selatan Pulau Pua dengan spesies yang mendominasi adalah mangrove jenis Rhizophora apiculata. Pulau Pua terletak di sebelah utara dari Dusun Anauni dan di sebelah selatan Pulau Kasuari, Desa Buano Utara.[6] Ekosistem mangrove dapat ditemui di pesisir utara dan selatan Pulau Pua dengan spesies yang mendominasi adalah mangrove jenis Rhizophora apiculata. Pulau Pua terletak di sebelah utara dari Dusun Anauni dan di sebelah selatan Pulau Kasuari, Desa Buano Utara.[7] Pada tahun 1990-an, pulau ini tercatat tidak memiliki penghuni namun kini pulau ini dihuni oleh penduduk.[8][9]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Martini, R.; Zaninetti, L.; Lathuillière, B.; Cirilli, S.; Cornée, J.-J.; Villeneuve, M. (2004-04). "Upper Triassic carbonate deposits of Seram (Indonesia): palaeogeographic and geodynamic implications". Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. 206 (1-2): 75–102. doi:10.1016/j.palaeo.2003.12.020. 
  2. ^ a b Sailing Directions (enroute) for New Guinea. Defense Mapping Agency, Hydrographic/Topographic Center. 1979. hlm. 72. 
  3. ^ Kecamatan Huamual Belakang Dalam Angka 2019 (Laporan). Piru: Badan Pusat Statistik Kabupaten Seram Bagian Barat. 2018. 
  4. ^ Mawene, C. A. R. (2019-05-24). "SELAT VALENTINE SELAT INDAH DI UTARA PULAU BUANO KAB SBB". Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-28. Diakses tanggal 2020-06-01. 
  5. ^ Kondisi Laut: Indonesia, Jilid Tiga: Menjelajahi Indonesia bagian Timur: Proyek SEA USAID – Lokasi dan Kegiatan. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia; Proyek Sustainable Ecosystems Advanced (SEA) USAID. 2018. ISBN 978-602-52858-7-5. 
  6. ^ Lembaga Partisipasi Pembangunan Masyarakat (2017). "Perlindungan Kawasan Pesisir Berbasis Masyarakat di Negeri Buano Utara". The Critical Ecosystem Partnership Fund. 
  7. ^ Lembaga Partisipasi Pembangunan Masyarakat (2017). "Perlindungan Kawasan Pesisir Berbasis Masyarakat di Negeri Buano Utara". The Critical Ecosystem Partnership Fund. 
  8. ^ Moeliker, C. W.; Heij, C. J. (1995). "The rediscovery of Monarcha boanensis (Aves: Monarchidae) from Boano Island, Indonesia". DEINSEA. 2: 123–143. 
  9. ^ "Direktori Pulau-Pulau Kecil Indonesia". Direktorat Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan. Diakses tanggal 2020-06-09. 

Pranala luar