Pulau Mantehage adalah pulau yang terletak di ujung utara pulau Sulawesi dan masuk ke dalam wilayah administrasi kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Indonesia.
Pulau ini memiliki topografi datar dan landai serta dikelilingi oleh hutan bakau dan termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bunaken. Pulau ini terbagi ke dalam empat kampung, yaitu Buhias, kampung Bongo, Tangkasi dan Tinongko.[1]
Penduduk pulau Mantehage didominasi oleh suku Sangir/Siau dan berprofesi sebagai petani, pekebun dan juga mengolah cap tikus, minuman tradisional Minahasa yang terbuat dari getah pohon seho.[1] Selain itu juga terdapat penduduk suku Minahasa, Gorontalo, Bugis, Bajo, Toli-toli dan Maluku.[2]
Toponimi
Pulau Mantehage juga dikenal oleh masyarakat dengan nama pulau Manterao dan Mantehrawu. Mantehrawu dalam bahasa Sangir berarti “mata gergaji”. Hal ini dikarenakan titik tertinggi pulau ini hanya sekitar 15 meter. Sedangkan jika dilihat dari jauh, hutan bakau di pesisir pulau terlihat seperti mata gergaji. Adapun, nama Mantehage berasal dari bahasa Sangir yang berarti: Yang disayangi.[2]
Akses
Posisi pulau Mantehage di Indonesia
Pulau ini berjarak 9,26 mil laut atau 17,5 km dari kota Manado.[2] Menuju pulau ini akan memerlukan waktu 1,5 jam menggunakan taksi air yang berangkat dari Pelabuhan Manado dan akan melewati pulau Bunaken, Manado Tua dan Siladen. . Transportasi ini akan singgah di dermaga Buhias, sebelum melanjutkan rutenya ke pulau Nain.[1]
Keanekaragaman hayati
Pulau Mantehage merupakan habitat alami Kuskus Sulawesi. Sedangkan di hutan bakaunya, ditemui burung Pekaka bua-bua, beberapa jenis burung Raja-udang, Tarsius, Burung hantu, Buaya dan ikan karang.
Gugusan pulau
Pulau Mantehage dikelilingi oleh pulau-pulau lain seperti Pulau Gangga, Talise dan Bangka.[3]
Referensi