Pondok Pesantren Al Ishlah Bandar Kidul
SejarahPondok Pesantren Al Ishlah didirikan pada 17 Oktober 1954 bertepatan dengan 9 tahun setelah kemerdekaan Indonesia oleh seorang ulama bernama KH. Thoha Mu'id, di Desa Bandar Kidul (sekarang Kelurahan Bandar Kidul). Pada saat muda, ia menimba ilmu di Pondok Pesantren Mojosari dibawah asuhan KH. Zainuddin. Atas restu KH. Zainuddin, KH. Thoha Mu'id menikah dengan Ny. Hj. Siti Asiyah, seorang santri dari Pondok Pesantren Mojosari asal Kresek-Madiun. Setelah menikah, KH. Thoha Mu'id dengan berat hati meninggalkan Pondok Pesantren Mojosari dan kembali ke Desanya Bandar Kidul, mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah.[1] Pondok Pesantren Al Ishlah pada awal berdirinya hanya memiliki 6 santri, lalu beberapa tahun kemudian banyak santri yang berdatangan dari berbagai daerah bukan Jawa saja, bahkan Sumatera dan daerah-daerah lain, hingga saat ini santri yang mukim maupun santri kalong di Pondok Pesantren Al Ishlah berjumlah lebih dari 450 santri.[2] Berdirinya Pondok Pesantren Al Ishlah pada tahun 1954, hingga tahun 1966 pembelajaran Pondok Pesantren Al Ishlah dilakukan dengan sistem wethonan dan sorogan, tetapi setelah Pondok Pesantren Lirboyo mendirikan Institut Agama Islam Tribakti pada tahun 1966 mengalirlah pelajar tamatan Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Pondok Pesantren Al Ihsan Jampes dan Pondok Pesantren Darul Hikam Bendo untuk mengikuti pendidikan tinggi di Institut Islam Tribakti dengan mukim di Pondok Pesantren Al Ishlah, di samping juga ada yang kuliah di STAIN/IAIN Kediri yang sederajat. Perkembangan ini yang pada akhirnya menjadikan Pondok Pesantren Al Ishlah menerima santri yang belajar diluar pondok. Ekstrakurikuler [3]
Fasilitas [3]
Referensi
|