Piala Maya 2015 memberikan penghargaan untuk film-film Indonesia terbaik tahun 2015. Upacara tersebut diadakan di Soehanna Hall, SCBD, Jakarta Selatan, pada 19 Desember 2015. Upacara penghargaan diselenggarakan oleh SAE Institute dan Kineria.com, dengan tema 2015 adalah "Imajinasia".[1]
Dengan nominasi sebanyak 14 kali, Guru Bangsa: Tjokroaminoto juga merupakan film pemenang terbesar untuk membawa pulang delapan penghargaan trofi, di belakang Filosofi Kopi dan Nada Untuk Asa menerima dua penghargaan.
Proses nominasi
Komite yang terdiri dari 350 juri independen menyeleksi film-film Indonesia yang dirilis pada periode 1 Desember 2014 hingga 30 November 2015. Nominasi diumumkan pada 1 Desember 2015.[2] Nominasi publik juga dibuat dalam beberapa kategori seperti Film Pendek, Animasi, dan Dokumenter. Pada bulan Oktober dan November, sejumlah film yang dinominasikan diputar pada acara Pekan Film di beberapa universitas.[2]
Pemenang dan nominasi
Pemenang ditulis pertama dan ditandai dengan huruf tebal.[3] Nominasi untuk penghargaan khusus, Iqbal Rais Award (Direktur Muda), diumumkan pada 9 Desember 2015, melalui akun resmi Twitter .
Teknis
Film Cerita Panjang/Film Bioskop Terpilih
|
Penyutradaraan Terpilih
|
|
|
Skenario Asli Terpilih
|
Skenario Adaptasi Terpilih
|
|
|
Tata Kamera Terpilih
|
Penyuntingan Gambar Terpilih
|
|
|
Tata Artistik Terpilih
|
Tata Efek Khusus Terpilih
|
|
|
Tata Musik Terpilih
|
Tata Suara Terpilih
|
|
|
Tata Kostum Terpilih
|
Tata Rias Wajah & Rambut Terpilih
|
|
|
Desain Poster Terpilih
|
Lagu Tema Terpilih
|
|
|
Pemain
Aktor Utama Terpilih
|
Aktris Utama Terpilih
|
|
|
Aktor Pendukung Terpilih
|
Aktris Pendukung Terpilih
|
|
|
Aktor Pendatang Baru Terpilih
|
Piala Tuti Indra Malaon untuk Aktris Pendatang Baru Terpilih
|
|
|
Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih
|
Piala Arifin C. Noer untuk Penampilan Singkat Nan Berkesan
|
|
|
Kompetisi
Film Pendek Terpilih
|
- Lemantun - Wregas Bhanuteja
- Teman - Yandy Laurens
- Gula-Gula Usia - Ninndi Raras
- Jujur Aja! - Nandina Prajanto
- Potret - Nur Wulandari
- Vampir - Fitro Dizianto
- Saat Laut Terasa Sepi - Wimar Herdanto
- Wong Tjilik - Wisnu Dewa Broto
|
Film Dokumenter Terpilih
|
Film Animasi Terpilih
|
- Jalan Pulang - Ignasius LW Somalinggi
- Di Atas Kaki Sendiri - Abdul Razzaq dan Sahree Ramadhan
- Hari Yang Lain untuk Bakka 'Sendana - N. Priharwanto
- Iblis Jalanan - Salman Farizi
- Salam dari Anak-Anak Tergenang - Gilang Bayu Santoso
|
- Djakarta-00 - Galang Ekaputra Larope
- Heru Show - Made Dimas Wirawan
- Bagian - Bobby Fernando
- Pret - Firman Widyasmara
- Wachtenstaad - Fajar Ramayel
|
Film Daerah Terpilih
|
Ulasan Film Terpilih
|
- Silet di Antara Digoel Papua - Henry W. Muabuay (Papua)
- Cakra Buana - Massimo Burhanuddin (Jawa Barat)
- Di Bawah Langit Jayapura - Ipong Wijaya (Papua)
|
- Arul Fittron, untuk "Refleksi dalam Secangkir Kopi" - Filosofi Kopi
- Teguh Santoso, untuk "Di Balik Stereotipe Wanita Jawa" - Siti
- Diaksa Adhistira, untuk "Dunia Persilatan yang Indah" - Pendekar Tongkat Emas
- Shandy Gasella, untuk "Hidup Normal dan Tegar Bersama HIV / AIDS" - Nada Untuk Asa
- Elbert Reyner, untuk "Petualangan Spiritual Mencari Kedamaian" - Mencari Hilal
|
Koleksi DVD Terpilih
|
|
Penghargaan Khusus
Piala Iqbal Rais (Penghargaan Khusus untuk Direktur Muda)
|
Penghargaan Loyalitas Profesi
|
- Hariwicahyo Utomo - Cerita Tentang Cak Munir (Film Dokumenter)
- Dmaz Brodjonegoro - Jentera (Film Pendek)
- Fajar Ramayel - Wachtenstaad (Film Animasi)
- Fitro Dizianto - Vampir (Film Pendek)
- Wisnu Dewa Broto - Wong Tjilik (Film Pendek)
|
|
Pemenang dan Nominasi Terbanyak
Film-film berikut menerima beberapa penghargaan:
Film-film berikut menerima beberapa nominasi:
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
---|
Edisi | |
---|
Penghargaan saat ini | |
---|
Penghargaan yang dihapus | |
---|
Tempat penyelenggaraan acara | |
---|