Pernikahan Putri Elizabeth dan Philip Mountbatten diadakan pada 20 November 1947 di Westminster Abbey, London. Philip diberi gelar sebagai Adipati Edinburgh pada pagi hari sebelum pemberkatan pernikahannya.
Pertunangan
Elizabeth dan Philip adalah saudara persepupuan tingkat kedua (keturunan dari Christian IX dari Denmark dan Louise dari Hesse-Kassel) dan saudara persepupuan tingkat ketiga (keturunan dari Ratu Victoria dan Pangeran Albert). Putri Elizabeth bertemu Pangeran Philip dari Yunani dan Denmark pada tahun 1934, di pernikahan sepupu Philip Putri Marina dari Yunani dan Denmark dengan Pangeran George, Adipati Kent, yang merupakan paman Elizabeth, dan bertemu lagi pada tahun 1937.[1] Setelah pertemuan yang lain di Kolese Angkatan Laut Kerajaan di Dartmouth pada Juli 1939, Elizabeth yang kala itu masih berusia 13 tahun jatuh cinta kepada Philip dan mulai bertukar surat.[2] Sebuah catatan pada buku harian Chips Channon menuliskan pada tahun 1941, "Dia (Phillip) adalah pangeran pendamping kami, dan maka dari itu dia mengabdi di Angkatan Laut kami."[3] Pasangan ini secara rahasia bertunangan pada tahun 1946, saat Philip memohon restu pada Raja George VI untuk menikahi Elizabeth. Raja merestui rencana tersebut dengan mengadakan pertunangan resmi namun meminta menunda acara hingga ulang tahun Elizabeth yang ke-21 pada bulan April.[4] Pertunangan mereka diumumkan secara resmi pada 9 Juli 1947.[5] Philip melamar Elizabeth dengan cincin berlian 3 karat yang terdiri dari "satu permata utama dan dikelilingi 10 permata yang lebih kecil."[6] Berlian tersebut diambil dari sebuah tiara milik ibu Philip, Putri Alice dari Battenberg, yang juga digunakan untuk membuat gelang kuatrefoil untuk Elizabeth.[7]
Putri Elizabeth dan Pangeran Philip menikah pada pukul 11:30 GMT pada 20 November 1947 di Westminster Abbey.[9] Putri Elizabeth menjadi anggota keluarga kerajaan kesepuluh yang melangsungkan pernikahan di Abbey.[10]
Untuk gaun pengantinnya, Elizabeth masih membutuhkan kupon penjatahan untuk membeli bahan-bahan untuk gaunnya, yang didesain oleh Norman Hartnell.[12][13] Gaun ini diberi judul "gaun pernikahan satin bangsawan dengan motif lili pasir dan bunga limau."[13] Elizabeth menggunakan sepatu yang terbuat dari satin dan diberi perak dan mutiara bijian.[11] Elizabeth berdandan sendiri untuk pernikahannya.[14] karangan bunga untuk pernikahannya diatur oleh M. H. Longman, yang mana terdiri dari "anggrek-anggrek putih dan setangkai bunga myrtus". Bunga myrtus ini diambil dari "bunga yang tumbuh liar dari bunga myrtus asli di karangan bunga pernikahan Ratu Victoria".[11] Karangan bunga ini lalu dikembalikan ke Abbey untuk ditaruh di Makam Pejuang Tak Dikenal, mengikuti tradisi yang dimulai ibu Elizabeth saat pernikahannya pada tahun 1923.[11]
Pada pagi hari pernikahannya, Putri Elizabeth berganti baju di Istana Buckingham, dengan tiara yang menempel di kepalanya, sebelum berangkat ke Westminster Abbey. Ahli perhiasan kerajaan yang berjaga-jaga jika ada keadaan yang butuh penanganan segara dibawa ke ruang kerjanya di istana oleh pengawalan polisi. Ratu Elizabeth memastikan putrinya tersebut dapat siap tepat waktu.[15] Ayah Elizabeth memberinya sepasang kalung mutiara, yang sebelumnya adalah milik Ratu Anne dan Ratu Caroline, sebagai hadiah pernikahan. Pada hari pernikahannya, Elizabeth menyadari kalung mutiaranya tersebut tertinggal di Istana St James. Sekretaris pribadinya, Jock Colville, diperintahkan untuk mengambilnya. Ia lalu dapat memberikan kalung mutiara tersebut kepada Putri Elizabeth pada saat sesi foto di Ruang Musik Istana Buckingham.[16]
Seperti ibunya, cincin pernikahan Putri Elizabeth terbuat dari Emas Wales.[19][20] Cincin ini dibuat dari bongkahan emas yang diambil dari tambang Lonceng St David, di dekat Dolgellau;[10] bongkahan ini digunakan untuk pernikahan Lady Elizabeth Bowes-Lyon (ibu Elizabeth), dan untuk pernikahan kedua putrinya.[21] Bongkahan yang sama lalu digunakan untuk membuat cincin pernikahan Putri Anne dan Lady Diana Spencer.[21]
Musik
Sir William Neil McKie, pemain organ dan Master Paduan Suara asal Australia, menjadi pengarah musik untuk upacara kali ini, ia sekali lagi menjabat peran yang sama pada penobatan Elizabeth II pada tahun 1953.[22] Lagu-lagu yang ditampilkan adalah, sebuah motet ditulis McKie dalam kesempatan tersebut, "We wait for thy loving kindness, O God". Mazmur 67, "God be merciful unto us and bless us", dinyanyikan berdasarkan gubahan Sir Edward Cuthbert Bairstow. Lagu rohani yang dinyanyikan adalah "Blessed be the God and Father of our Lord Jesus Christ" ciptaan Samuel Sebastian Wesley; lagu himne yang dinyanyikan adalah "Praise, my soul, the king of heaven", dan "The Lord's my Shepherd" yang dinyanyikan dalam nada "Crimond" dari Skotlandi sebagai penghormatan kepada Jessie Seymour Irvine, yang mana lagu tersebut tidak terlalu dikenal dalam lingkup Gereja Inggris saat itu. Paduan suara dalam nada "Crimond" diajarkan kepada Putri Elizabeth and Putri Margaret oleh seorang abdi istana bernama Lady Margaret Egerton; naskah musik untuk lagu tersebut tidak tersedia hingga 2 hari sebelum pernikahan, maka baik Putri Elizabeth, Putri Margaret dan Lady Margaret menyanyikan lagu tersebut di depan Sir William McKie, dan ia menuliskannya dalam bentuk naskah musik.[23] Musik diawali oleh fanfare yang digubah Arnold Bax dan diakhiri dengan "Wedding March" milik Felix Mendelssohn. Paduan suara Westminster Abbey bergabung dengan paduan suara yang berasal dari Chapel Royal dan Kapel St George, Kastil Windsor.[24]
Gelar
Sebelum pernikahan, Philip menanggalkan gelar Yunani dan Denmark untuk persyaratan sebagaimana peraturan Undang-Undang Pewarisan 1701, ia juga berpindah agama dari Kristen Ortodoks Yunani menjadi Anglikan dan mengadopsi gaya panggilan "Letnan Philip Mountbatten", Mountbatten diambil dari nama keluarga ibunya yang orang Inggris.[25] Sehari sebelum pernikahan, Raja George VI menganugrahi gaya panggilan "Yang Mulia" dan, pada pagi hari pernikahannya, 20 November 1947, ia diberi gelar Adipati Edinburgh, Earl Merioneth, dan Baron Greenwich.[26] Anehnya berdasarkan penganugerahan gelar Yang Mulia, ia menjadi Knight of the Garter, namun pada rentang 19 dan 20 November 1947 ia secara resmi Yang Mulia Sir Philip Mountbatten, tanpa gelar kerajaan. Panggilan resmi yang tidak biasa ini tertulis dalam Surat Paten tertanggal 20 November 1947.[26]
Sejak pernikahan mereka, Elizabeth juga mendapat gelar karena gelar suaminya menjadi Putri Elizabeth, Istri Adipati Edinburgh. Mereka pergi untuk bulan madu ke Broadlands di Hampshire, rumah dari paman Philip, Earl Mountbatten.[27]
Adipati Windsor, mantan raja, tidak diundang dalam upacara pernikahan ini, dan adik perempuannya, Mary, Putri Kerajaan, berkata bahwa ia sedang sakit (suaminya, Henry Lascelles, Earl Harewood ke-6, meninggal enam bulan sebelumnya). Ronald Storrs mengklaim bahwa Putri Kerajaan tidak menghadiri upacara sebagai bentuk protes karena kakaknya tidak diundang.[29]
Setelah Perang Dunia II, semua saudara Adipati Edinburgh yang berhubungan dengan Jerman termasuk tiga kakak Philip tidak diundang ke upacara pernikahan.[30]
Untuk pakaian bepergiannya, Elizabeth menggunakan "pakaian dan mantel yang berwarna sama biru kabut dengan aksesori berwarna seperti jamur" yang didesain oleh Hartnell.[11]
^Boyce, Peter John (2008). The Queen's Other Realms: The Crown and Its Legacy in Australia, Canada and New Zealand. Sydney: Federation Press. hlm. 81. ISBN9781862877009.