Perhiasan adalah sebuah benda yang digunakan untuk merias atau mempercantik diri. Perhiasan biasanya terbuat dari emas ataupun perak dan terdiri dari berbagai macam bentuk mulai dari cincin, kalung, gelang, liontin dan lain-lain. Biasanya perhiasan diberikan untuk hadiah. Perhiasan mempunyai bentuk beragam mulai dari bulat, hati, kotak,dan lain lain. Perhiasan biasanya berasal dari bahan tambang.
Jenis-jenis perhiasan
Jenis-jenis perhiasan banyak sekali mulai dari cara pembuatannya, bahannya, serta modelnya banyak sekali jenisnya.
Cara membuat
Berdasarkan cara pembuatannya perhiasan dibagi menjadi 3, yaitu:
Perhiasan Buatan Pabrik (Factory Made). Perhiasan jenis ini dibuat di pabrik dan sering sekali kita temui di toko-toko emas. Karena emas jenis ini gampang ditemui sehingga kita dapat dengan mudah memperjual-belikannya. Ini menjadi faktor plus untuk perhiasan jenis factory made ini.
Perhiasan Buatan Sendiri (Hand Made). Perhiasan selain buatan pabrik, perhiasan juga dapat dibuat senidri. Jenis perhiasan ini biasanya harus terlebih dahulu pesan. Biasanya seseorang yang memesan perhiasan ini menginginkan model yang langka dan unik. Karena itu jenis perhiasan ini harganya lumayan mahal daripada perhiasan buatan pabrik. Tingkat kemahalan perhiasan janis ini tergantung dari kerumitan dan keunikan model perhiasannya itu sendiri.
Perhiasan Eksklusif. Perhiasan jenis ini harganya cukup mahal karena perhiasan yang eksklusif tidak dibuat untuk masal. Biasanya perhiasan jenis ini hanya untuk pagelaran/pameran. Dan mementingkan tingkat kerumitan dan keunikan dari para pengrajin.
Bahan perhiasan logam
Berdasarkan bahan pembuatannya, ada 12 bahan logam yang umumnya digunakan untuk membuat perhiasan, yaitu:
Perhiasan yang terbuat dari perak ini umumnya mempunyai ciri halus dan berkilau. Perhiasan yang terbuat dari perak juga mempunyai 3 tingkatan sesuai dengan kualitasnya. Berikut tingkatan perhiasan perak:
Perhiasan perak murni: perhiasan yang mengandung perak murni. memiliki kandungan perak 99,9% . Ciri perak murni ini bertekstur lembut dan berkilau.
Perhiasan perak sterling: perhiasan dengan bahan perak jenis ini dipadukan dengan bahan lainnya biasanya tembaga. Kandungan yang ada dalam perhiasan perak sterling ini 92,5% itu perak murni dan 7,5% itu tembaga.
Perhiasan Perak Argentium: perhiasan yang terbuat dari perak jenis ini bersifat anti noda, dan bersifat lebih kasar dari perak sterling.
Bahan perhiasan yang satu ini adalah paling juaranya karena harganya yang mahal. Karena harganya mahal, zaman modern sekarang perhiasan emas ini sudah di padukan dengan bahan logam lainnya seperti perak atau bahkan tembaga. Berikut tingkatan perhiasan emas:
Emas murni: perhiasan yang mengandung emas 24karat yang harganya pun terbilang mahal. Tingkat kadar emas yang ada di pasaran perhiasan biasanya 8-18 karat. Jika perhiasan tersebut merupakan perhiasan 8 karat maka kadar emasnya 1/3 dari keseluruhan unsur logam perhiasan tersebut. Jika perhiasan itu memiliki 18k maka kadar emasnya ada 75%.
Emas overlay atau bi-metal: Logam emas yang berfungsi hanya untuk pelapis pada logam dasar. Teknik ini untuk membuat logam dasar tersebut terlihat mahal. Nilai dari perhiasan overlay ini tergantung dari besar kecilnya karat emas yang digunakan.
Perak lapis emas: jenis perhiasan ini sama dengan perhiasan overlay namun ditutupi dengan perak setelah itu ditutup kembali dengan emas kuning. Perhiasan ini lebih mahal dari perhiasan bi-metal lainnya.
Tembaga
Tembaga merupakan alternatif yang paling bagus untuk penggati emas ataupun perak yang mahal. Selain mahal tembaga pun lebih gampang dibentuk karena lebih lentur dibandingkan dengan logam emas/perak.
Platina
Platina merupakan perak alumunium sterling yang terdiri dari 92,5% perak, 1% alumunium, 6,5% bahan lainnya. Perpaduan yang baru ini menciptakan logam yang lebih cerah dan memiliki kemampuan anti noda. Platina ini harganya lebih murah dibandingkan dengan platinum.
Dalam memenuhi permintaan industri logam akan harga logam yang lebih murah, maka dibuatlah logam jenis baru yang merupakan perpaduan 20% hingga 10% emas dan 2,5% perak. Dengan harga yang murah dibanding emas 10 karat, logam ini merupakan alternatif logam yang bagus karena karatium berbahan dasarkan alumunium yang tidak mudah luntur karena berlapis emas. Karatium diformulasikan untuk pembuatan perhiasan dan anti noda.
Stainless steel
Stainless steel merupakan perpaduan antara besi dan karbon. Banyak yang menggunakan stainless steel untuk bahan dasar pabrik, struktur baja dan manufaktur. Seniman perhiasan pun mulai menggunakan stainless steel untuk bahan dasar pembuatan perhiasan karena kekuatannya dan biaya yang rendah juga warna abu-abunya yang menarik sehingga stainless steel adalah alternatif yang baik untuk membuat perhiasan.
Titanium
Titanium adalah logam yang paling kuat saat ini. Titanium mempunyai warna abu-abu yang menarik yang membuat perhiasan terlihat modern. Titanium mempunyai sifat korosi, noda, dan tahan perubahan warna. Maka dari itu titanium menjadi alternatif yang baik untuk cincin couple/cincin kawin.
Palladium
Warna peraknya menjadikan palladium sebagai bahan perhiasan emas putih yang berkilau. Karena palladium mempunyai warna yang cerah dan tahan lama, logam ini menjadi bahan dasar yang sempurna untuk membuat perhiasan dalam pernikahan.
Perunggu
Perunggu digunakan sebagai bahan dasar pembuat gelang, gelang kaki, anting-anting dan juga kalung manik-manik. Karena warna dan teksturnya yang menarik menjadikan perunggu ini tak lekang oleh zaman.
Kuningan
Kuningan merupakan campuran tembaga dan seng lalu menghasilkan kilau seperti emas. Kuningan bersifat mudah dibentuk, daya kilau tinggi, sehingga menampilkan kilau emas yang bagus.
Alpaca
Alpaca merupakan perpaduan tembaga, nikel, seng dan timah. Biaya pembuatannya yang cukup murah membuat logam jenis ini cocok untuk menjadi bahan alternatif pembuatan perhiasan.
Timah
Timah merupakan perpaduan tembaga dan perunggu. Logam ini sering kali digunakan untuk membuat perhiasan cincin dan liontin. Jika dipoles dngan sungguh-sugguh, tiah akan menghasilkan kilau yang baik, kemilau timah mendekati kemilau perak elegant halus.
Bentuk perhiasan
Berdasarkan bentuknya jenis-jenis perhiasan yang umum ditemukan ada 4 macam yaitu cincin, kalung, gelang dan anting. 4 macam tersebut juga banyak macamnya. Dibawah ini macam-macam model dari jenis-jenis perhiasan.
Kalung
Kalung memiliki 2 model yaitu kalung polos dan kalung mata. Kalung polos adalah kalung yang tidak dengan liontin alias kalung yang hanya rantainya saja. Sedangkan kalung mata adalah kalung yang sudah dibarengi dengan liontin. Untuk jenis panjang kalung dibagi menjadi 6, yaitu:
Collar. Kalung ini panjangnya 31-35cm sehingga pas menempel pada leher. Kalung ini cocok untuk pertemuan yang formal. Biasanya kalung model ini sudah di desain bertumpuk 2 atau 3 agar terlihat lebih menonjol.
Choker. Kalung ini mempunyai panjang 36-40cm. Kalung jenis ini cocok untuk penampilan casual ataupun formal.
Princess. Kalung jenis princess ini mempunyai panjang 43-50cm. Kalung ini lebih longggar dibandingkan dengan kalung jenis choker. Mayoritas wanita menyukai model ini karena modelnya yang dapat disesuaikan dengan acara apapun. Kalung jenis ini sangat cocok untuk wanita yang memiliki leher yang pendek.
Matinee. Kalung jenis ini mempunyai panjang 50-70cm dan biasanya akan jatuh tepat dibelahan dada. Penggunaan kalung ini cocok untuk pakaian casual dan untuk ke kantor.
Opera. Kalung jenis ini mempunyai panjang 71-86cm. Dalam penggunaannya biasanya kalung ini dilingkarkan lagi atau ditumpuk agar terlihat lebih pendek. Jenis kalung ini cocok untuk acara pesta, dan cocok untuk segala usia.
Rope atau lariat. Kalung jenis ini memiliki panjang sekitar 100cm, penggunaannya pun sama seperti kalung jenis opera yaitu ditumpuk agar terlihat lebih pendek. Kalung jenis ini juga bisa dijadikan gelang dengan melilitkannya pada pergelangan tangan.
Cincin
Cincin adalah perhiasan yang melingkar dijari. Banyak digunakan wanita maupun pria. Cincin sekarang sudah banyak bentuknya ada yang berbentuk polos, berukir, bertahtakan berlian, permata ataupun batu akik. Cincin ini banyak sekali modelnya ada cincin tiffany, elizabeth dan masih banyak lagi.
Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan cincinnya pun sangat beragam, mulai dari emas, perak, tembaga, kuningan dan lain-lain.
Gelang
Gelang adalah perhiasan yang melingkar pada pergelangan tangan maupun kaki. Karena perkembangan fashion sangat pesat, gelang ini banyak macamnya. Diantaranya:
Charm bracelet (gelang rantai berbandul). Gelang jenis ini biasanya berbentuk rantai dan ada manik-manik atau bandul yang lucu. Disepanjang rantai bandulnya digantung, beragam bandul yang biasa digunakan seperti huruf, binatang, dan lain-lain.
Bangle (gelang bangle). Gelang jenis ini sudah ada sejak dulu, disuku madura biasanya gelang ini dapat dipakai pada tangan maupun kaki. G lang bangle terbuat dari emas, tetapi zaman sekarang sudah banyak bahan dasar yang digunakan untuk membuat gelang.
Anting
Anting-anting biasanya digunakan pada wanita, tetapi karena mewabahnya style punk rock anting pun dapat dipasang pada pria. Banyak sekali jenis-jenis anting yang ada, diantaranya:
Teardrop: desainnya yang memanjang jadi terlihat seperti airmata yang jatuh.
Hoop: desainnya seperti lingkaran atau setengah lingkaran mirip seperti cincin
Stud / tusuk: model anting jenis ini cara memakainya dengan menembus lubang telinga. Pada ujung tusuknya diberi bantalan agar tidak terlepas.
Slave: anting jenis ini memanjang dari bawah daun telinga sampai atas. Membuat pemakainya lebih cantik dan menarik.
Pabrik Perhiasan
Salah satu industri terbesar di Indonesia adalah pabrik perhiasan. Dimana di Indonesia sendiri, pabrik perhiasan terdapat di berbagai daerah. Dan uniknya, pabrik perhiasan di Indonesia ini tak hanya berupa pabrik perhiasan emas saja, tetapi berbagai pabrik perhiasan seperti xuping, perak, mutiara, emas ubs dan lain sebagainya juga terdapat di Indonesia. untuk lokasinya sendiri tersebar di berbagai daerah seperti Magelang, Surabaya dan kota lain di Indonesia.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa macam pabrik perhiasan yang berada di Indonesia.
Pabrik perhiasan emas
Salah satu lokasi yang menjadi pusat pabrik perhiasan emas di Indonesia adalah Surabaya. Di kota yang berada di sebelah timur pulau Jawa ini anda tak hanya akan menjumpai satu pabrik saja, tetapi beberapa pabrik cincin kawin yang beroperasi dalam pembuatan perhiasan emas bisa anda jumpai.
Dan dari sekian banyak pabrik perhiasan yang berada di Surabaya, masing-masing tentu memiliki keunggulan tersendiri, yang salah satunya yaitu hanya menawarkan perhiasan emas ubs.
Pabrik perhiasan mutiara
Mungkin bahan baku perhiasan yang berasa dari kerang ini cukup sulit didapatkan, sehingga tak heran jika harga yang dibandrol untuk satu butirnya pun cukup mahal. Sehingga memang pabrik perhiasan ini jumlahnya tak sebanyak pabrik lain yang menggunakan bahan emas atau perak sebagai bahan baku pembuatan perhiasan.
Akan tetapi, untuk pabrik perhiasan mutiara pun masih membutuhkan bahan lain sebagai kombinasi. Dan bahan yang paling sering dikombinasikan dengan mutiara adalah emas putih.
Pabrik perhiasan perak
Perak merupakan bahan yang sering dijadikan sebagai imitasi dari perhiasan emas. Dimana untuk perhiasan perak sendiri memiliki keindahan yang tak kalah memukaunya, tetapi harga yang dibandrol untuknya begitu terjangkau.
Lokasi dari pabrik perhiasan perak sendiri cukup tersebar luas, seperti di Magelang, Surabaya dan masih banyak lainnya. Dimana biasanya masing-masing daerah akan memiliki ciri tersendiri, baik dari model perhiasan maupun bahan kombinasi yang digunakan.
Kadar perhiasan emas
24 karat (99.99%), atau ada pula Emas Lokal (99.7%)
22 karat (91.6% emas), emas dicampur logam lain 8.3% (biasanya perak)
21 karat (87.5% emas)
20 karat (83.3% emas)
18 carat ( 75.0% emas), biasanya untuk cincin
14 karat ( 58.5% emas)
10 carat ( 41.7% emas)
9 carat (37.5% emas)
Karat adalah sistem pengukuran tingkat kemurnian emas. Kemurnian emas diukur berdasarkan jumlah persentase emas murni yang terkandung dalam suatu logam. Emas dikenal sebagai logam yang langka dan memiliki sifat unik. Warna nya yang berkilau juga dipersepsikan orang sebagai zaman dahulu sangat bernilai dan digunakan sebagai alat pertukaran. Mengacu kepada sifat uniknya, logam emas yang memiliki kadar kemurnian semakin tinggi akan semakin lunak logam nya. Oleh karena sifat logam yang terlalu lunak ini maka agak sulit bagi pengrajin untuk mempertahankan durabilitas barang tersebut ketika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu emas harus dicampur oleh logam lain seperti perak, tembaga dan logam lain sehingga menghasilkan perhiasan emas yang memiliki durabilitas tinggi dalam aktivitas sehari-hari.
Di Indonesia memang belum jelas penentuan dan patokan hubungan karat dengan kadar kandungan emas. Hampir setiap toko emas berbeda-beda mengenai karat ini. Terutama toko emas yang berbeda daerah. Misal antara di Jakarta dengan di Jawa Tengah dapat terjadi perbedaan penafsiran karat (kemurnian emas). Disatu toko kadar emas 22 karat sekitar 80%, tetapi di toko lain emas 22 karat hanya berkadar 70%. Untuk mengenal emas, kita terlebih dahulu mengenal istilah " kadar " dalam emas. Kadar merupakan tingkat keaslian emas, atau jumlah kandungan kemurnian emas. Kadar emas dinyatakan dalam "karat". Kadar 24 karat dinyatakan sebagai emas murni. Jadi emas kadar 23 karat berarti tingkat kemurniannya adalah 23/24 X 100% atau sekitar 95,8%. Jadi bila emas kadar 22 karat dengan berat 15 gram maka kandungan emas murninya = 22/24 x 15 = 13.75 Gram. Untuk mempermudah, sudah tersedia tetapan untuk menentukan karat berdasar kadarnya.
Menurut SNI (Standart Nasional Indonesia) - No: SNI 13-3487-2005 standard karat sbb:
Karat Kadar emas
24 K = 99,00 - 99,99%
23 K = 94,80 - 98,89%
22 K = 90,60 - 94,79%
21 K = 86,50 - 90,59%
20 K = 82,30 - 86,49%
19 K = 78,20 - 82,29%
18 K = 75,40 - 78,19%
Emas 22 karat seharusnya mempunyai kadar sekitar 90.6% sampai 94.79%. Namun ternyata pada prakteknya ketentuan ini tidak digunakan. Seringkali toko emas memiliki ketentuan sendiri yang tidak mengacu pada SNI. Emas dengan kandungan 80% dapat diklaim sebagai emas 22 karat. Emas 20 karat di Indonesia mungkin memiliki kandungan emas yang sama dengan emas 18 karat di luar negeri. Karena itu janganlah terpaku pada karat. Namun perhatikan kadar kandungan emasnya. Jika anda ingin membeli emas, jangan ragu tanyakan berapa kadarnya dalam %. Karena sesungguhnya yang menjadi patokan harga adalah kandungan kadar emas dalam perhiasan. Semakin tinggi kadar emas dalam perhiasan, akan semakin tinggi pula harganya.
Ada beberapa cara yang biasa dilakukan untuk menguji kemurnian emas.
Dengan Uji Gosok pada Batu, kemudian ditetesi Zat Kimia. Air uji yang digunakan adalah Asam Nitrat, Asam Klorida, Dan Campuran keduanya yang disebut air raja (aqua regia).
Pengujian dengan Gold Tester, Yaitu alat yang dapat mendeteksi karat dengan cara menempelkan ujung jarumnya ke perhiasan, alat ini mudah digunakan namun tidak bisa mendeteksi bagian dalamnya.
Pengujian dengan berat jenis, setiap benda mempunyai berat jenis atau SG (specific gravity). Emas dapat dengan mudah dikenali dengan mencari berat jenisnya. Berat jenis adalah Masa Zat itu dibagi Volumenya.
Prosedur pemeriksaan dengan berat jenis adalah pertama kita tentukan berat emas kering ( ditimbang diatas timbangan ), kemudian kita tentukan berat emas jika ditimbang dalam air ( Berat Basah). Berat kering - Berat Basah = Volume. Jadi Berat jenis = berat kering/(berat kering-berat basah). Setelah kita tahu Berat jenisnya kita tinggal lihat tabel untuk mengetahui karatasenya.
Perbedaan Emas Kuning dan Emas Putih
Emas merupakan salah satu jenis logam. Logam yang dikenal dengan logam mulia ini merupakan logam dengan simbol Au yang memiliki nomor atom 79. Emas murni memiliki warna kuning mengkilat. Emas murni lebih keras bila dibandingkan dengan timah dan tidak lebih keras bila dibandingkan dengan perak. Emas murni sangat jarang digunakan sebagai perhiasan. Agar lebih
keras, emas murni perlu ditambahkan logam-logam lain. Jenis logam yang ditambahkan adalah logam yang tidak mengubah kilau emas secara signifikan. Jenis logam yang ditambahkan tersebut juga tidak menjadikan emas rapuh.
Pada emas dikenal dengan istilah karat. Karat merupakan tingkat kemurnian emas. Tingkat kemurnian emas murni adalah 24 karat. Bila emas memiliki 18 karat, berarti emas tersebut memiliki 18/24 bagian emas atau 75 persen emas dan sisanya logam lain. Bila emas memiliki 14 karat, maka emas tersebut memliki 14/24 emas, atau 58,33 persen emas dan sisanya logam lain.
Logam-logam yang lazim ditambahkan pada emas murni adalah perak, Zinc, nikel, palladium dan tembaga. Emas murni yang ditambahkan logam lain dapat mengalami perubahan kilauan dan warna emas. Bila emas murni dicampur perak maka akan menghasilkan efek visual warna hijau, dicampur
nikel akan menghasilkan warna putih dan bila dicampur dengan tembaga maka akan menghasilkan warna merah.
Emas putih yang ada di pasaran yang banyak diminati adalah emas putih dari emas murni yang dicampur dengan nikel. Hal ini karena campuran emas murni dan nikel lebih murah daripada campuran emas murni dan palladium.
Perbedaan antara emas kuning dan emas putih terletak pada logam yang dicampurkan. Emas kuning merupakan emas murni yang dicampur dengan perak sedangkan emas putih merupakan emas murni yang dicampur dengan nikel. Karena sifat yang berbeda, umumnya harga emas putih lebih mahal dibandingkan dengan emas kuning.
Jadi, emas kuning dan emas putih bukan merupakan logam berbeda namun merupakan emas yang berbeda. Keduanya sama-sama emas. Perbedaan emas kuning dan emas putih adalah hanya pada logam yang dicampurkan yang berbeda.
Mengetahui Emas Asli atau Palsu
Mengetahui perbedaan antara emas asli atau emas palsu merupakan hal yang perlu diketahui bagi orang yang ingin melakukan investasi emas. Jangan sampai emas yang mau diinvestasikan adalah emas palsu. Bukannya untung malah rugi. Dengan banyaknya orang yang melakukan investasi emas. Ada saja penjual nakal yang membuat emas palsu agar dijual dengan harga tinggi seperti emas asli.
Cara mengetahui emas asli atau palsu dapat dilakukan cara-cara berikut ini. Berikut adalah ciri-ciri emas palsu:
Bila didekatkan dengan magnet akan menempel.
Bila dijatuhkan akan terdengar bunyi nyaring.
Bila dicium berbau seperti bau besi.
Bila digoreskan pada kaca, kaca akan tergores.
Bila dipakai, akan menimbulkan rasa gatal pada kulit dan kulit menjadi hitam.
Bila dicampur dengan zat asam, seperti asam klorida dan asam sulfat, maka akan tampak larutan logam yang lain.
Bila digosokkan pada keramik, maka akan terdapat garis hitam pada keramik.
Bila digosokkan dengan menggunakan jarum, jarum akan bengkok.
Untuk menguji apakah emas asli atau emas palsu dapat meminta bantuan ahli perhiasan untuk menguji emas dengan menggunakan sinar-X. Cara ini adalah cara yang paing cepat, paing aman dan paling mudah untuk menguji keaslian emas. Cara ini tidak menyebabkan emas mengalami kerusakan, tetapi memerlukan biaya.
Cara lainnya untuk menguji keaslian emas adalah dengan mengunakan larutan asam klorida atau asam sulfat. Caranya, ambil sedikit bagian emas dengan cara menyanyat dengan mengunakan pisau yang tajam lalu letakkan pada tabung kaca. Jangan lupa untuk memakan sarung tangan karet. Tuang sedikit asam pada emas. Bila ada logam lain, maka logam akan larut dan terpisah dari emas. Cara ini dapat menyebabkan kerusakan pada emas. Asam yang digunakan untuk melakukan pengujan juga merupakan bahan kimia yang berbahaya, karena dapat menyebabkan luka bakar.
Cara berikutnya yang lebih sederhana adalah dengan memakai perhiasan emas dan memeriksa apakah perhiasan emas tersebut dapat menghitamkan kulit atau tidak. Emas yang asli tidak akan menghitamkan kulit.
Menusuk emas dengan jarum juga bisa dilakukan untuk mengetahui emas asli atau palsu. Caranya tusuk jarum ke perhiasan emas. Bila jarum bengkok atau patah, maka perhaisan emas tersebut kemungkinan besar adalah emas palsu. Hal ini karena emas sangat lembut. Cara ini dapat menyebabkan kerusakan pada emas.
Cara lainnya untuk mengetahui emas asli atau palsu adalah dengan menggunakan magnet. Caranya, dekatkan magnet pada emas. Bila emas mendekat, maka emas tersebut bukanlah emas murni, melainkan mengandung campuran logam lain yang bukan emas.
Cara berikutnya adalah dengan menggosokkan emas pada keramik tanpa glasir. Bila terdapat garis hitam, itu merupakan pirit. Bila berwarna kuning emas, maka itu emas asli. Ubin keramik glasir bisa dibeli di toko bangunan.
Dampak terhadap masyarakat
Perhiasan digunakan untuk menunjukkan status. Di Roma kuno, cincin hanya bisa dikenakan oleh kalangan tertentu, dan[1] kemudian hukum kemewahan mendikte siapa dan jenis perhiasan apa yang bisa dikenakan.[2][3][4] Hal ini juga didasarkan pada pangkat warga negara pada saat itu.
Industri perhiasan meluncurkan kampanye pada awal abad ke-20 untuk mempromosikan cincin pertunangan bagi pria yang mendapatkan popularitas dan cincin pertunangan bagi pria yang tidak populer, bahkan sampai membuat sejarah palsu dan mengklaim bahwa praktik tersebut berakar dari abad pertengahan.[5][6] Pada pertengahan tahun 1940-an, 85% pernikahan di AS disertai dengan upacara cincin ganda, naik dari 15% pada tahun 1920-an.[7]
Beberapa agama memiliki aturan atau tradisi khusus mengenai perhiasan (atau bahkan melarangnya), dan banyak agama yang memiliki dekrit untuk tidak memajangnya secara berlebihan.[8][9] Islam, misalnya, menganggap pemakaian emas oleh pria adalah haram.[10] Sebagian besar perhiasan Islam berbentuk mahar pengantin dan secara tradisional tidak diwariskan dari generasi ke generasi; alih-alih, setelah kematian seorang wanita, perhiasan tersebut dijual di pasar dan didaur ulang atau dijual kepada orang yang lewat. Dengan demikian, perhiasan Islam sebelum abad ke-19 sangat jarang ditemukan.[11]
Beberapa denominasi Kristen melarang penggunaan perhiasan oleh pria dan wanita, termasuk gereja-gereja Amish Mennonite dan Holiness. Perjanjian Baru dalam Alkitab berisi perintah untuk tidak mengenakan emas, dan tulisan-tulisan rasul Paulus dan Petrus serta kitab Wahyu menggambarkan "pelacur besar", atau sistem agama palsu, sebagai "berhiaskan emas, batu-batu berharga dan mutiara, dengan cawan emas di tangannya".
Bacaan lebih lanjut
Borel, F. 1994. The Splendor of Ethnic Jewelry: from the Colette and Jean-Pierre Ghysels Collection. New York: H.N. Abrams (ISBN 0-8109-2993-7).