Patrick John Hillery (bahasa Irlandia: Pádraig J. Ó hIrghile;[1] 2 Mei 1923 – 12 April 2008) adalah seorang dokter, diplomat dan politikus asal Irlandia yang menjabat sebagai Presiden Irlandia dari 3 Desember 1976 hingga 2 Desember 1990. Selain menjabat sebagai presiden, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Eropa sekaligus menjadi Komisioner Eropa pertama dari Irlandia, setelah masuknya Irlandia ke dalam Komunitas Ekonomi Eropa[2][3].
Meskipun dipandang sebagai presiden yang kurang bersemangat, ia dipuji karena membawa stabilitas dan martabat ke dalam jabatannya, dan mendapatkan kekaguman luas ketika diketahui bahwa ia berhasil bertahan dari tekanan politik dari partainya sendiri, Fianna Fáil, selama krisis politik pada tahun 1982.
Kehidupan awal
Patrick John Hillery, yang lebih dikenal sebagai Paddy Hiller dilahirkan di Spanish Point, County Clare pada 2 Mei 1923. Orang tuanya bernama Michael Joseph Hillery dan Ellen McMahon yang bekerja sebagai dokter dan perawat. Hillery mendapat pendidikan di Sekolah NasionalMilltown Malbay. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Kolese Rockwell. Selanjutnya ia kemudian menempuh pendidikan tingginya di Universitas Kolese Dublin dan mengambil bidang studi kedokteran. Setelah diwisuda pada tahun 1947, ia kembali ke kampung halamannya untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang dokter. Karir kedokterannya di tahun 1950-an semakin berkembang saat ia menjabat sebagai anggota Dewan Kesehatan Nasional dan sebagai Ahli Medis di Distrik Dispensary Milltown Malbay
Karir Politik
Hillery yang merasa dirinya bukan seorang politikus terpaksa menyetujui permintaan mantan Taoiseach sekaligus pemimpin Fianna Fáil, Éamon de Valera untuk menjadi seorang Teachta Dála dalam pemilihan umum Irlandia 1951[4]. Dalam pemilu tersebut, Hillery menerima suara yang cukup untuk menggantikan Valera.
De Valera kemudian terpilih sebagai Presiden Irlandia pada tahun 1959 dan digantikan oleh Seán Lemass yang menjadi Taoiseach yang baru. Dibawah pemerintahan Lemass banyak para senior dan orang-orang yang dituakan dalam partai mengundurkan diri dan memberikan jalan kepada generasi baru untuk menjabat dalam pemerintahan. Tokoh penting di antara politisi generasi baru ini adalah Hillery, yang diberi jabatan pertamanya di kabinet sebagai Menteri Pendidikan pada tahun 1959, menggantikan Jack Lynch.
Karir sebagai Menteri (1959–1973)
Sebagai Menteri Pendidikan, Hillery bertanggung jawab untuk melakukan inovasi dalam kementerian yang ia pimpin. Inovasi-inovasi yang diminta tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam kepemimpinan Lemass sebagai seorang Taoiseach. Pada tahun 1963, Hillery membuat kebijakan utama yang ia garisbawahi sebagai bentuk reformasi pendidikan yang harus dikenalkan pada dekade berikutnya. Reformasi pendidikan yang dimaksud oleh Hillery termasuk dengan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan untuk orang banyak, mendirikan sekolah komprehensif dan Sekolah Tinggi di setiap wilayah regional yang ada di Irlandia. Hillery juga mengajukan akses kepada pelajar terhadap semua pemeriksaan publik[5]. Sebagai menteri pendidikan Hillery membentangkan dasar-dasar bagi para Menteri pendidikan setelahnya untuk memajukan reformasi dan inisiatif yang telah ia mulai. Meskipun Donogh O'Malley telah menerima banyak pujian karena memperkenalkan pendidikan gratis, sebenarnya Hillery-lah yang meletakkan banyak landasan sebelum pengumuman penting ini.
Pada tahun 1965, Hillery menggantikan Lynch untuk menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Kementerian ini dipertimbangkan seabgai salah satu titik penting untuk memulai perekonomian di Irlandia. Hillery menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan kira-kira setahun karena ia kemudian dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja pada 1966 ketika perselisihan industrial mulai berdampak buruk. Departemen baru ini telah menjadi ambisi Lemass selama beberapa tahun.
Lemass mengundurkan diri sebagai Taoiseach dan pemimpin Fianna Fáil pada November 1966, yang mengejutkan banyak teman politiknya. Hillery diundang oleh Lemass untuk mengizinkan namanya maju sebagai pemimpin partai, namun dia menolak menjelaskan bahwa dia tidak tertarik. Jack Lynch menggantikan Lemass setelah pertarungan kepemimpinan dengan George Colley. Hillery mempertahankan jabatannya sebagai Menteri Tenaga Kerja di kabinet Lynch, menjabat hingga tahun 1969.
Menyusul kemenangan lebih lanjut Fianna Fáil pada pemilihan umum 1969, Hillery diangkat menjadi Menteri Luar Negeri (berganti nama menjadi Menteri Luar Negeri pada tahun 1971), salah satu jabatan kabinet paling bergengsi. Ia mendapat perhatian internasional ketika, setelah pembunuhan empat belas warga sipil tak bersenjata di Derry, oleh pasukan terjun payung Inggris (dikenal sebagai Bloody Sunday), ia pergi ke PBB untuk menuntut keterlibatan PBB dalam pemeliharaan perdamaian di jalan-jalan Irlandia Utara. Kunjungan ke PBB tidak menghasilkan apa-apa selain menarik perhatian dunia terhadap memburuknya situasi di Irlandia Utara. Selama periode tersebut, Hillery tetap menjadi salah satu sekutu Jack Lynch yang paling setia dalam mengupayakan cara damai sehubungan dengan kemungkinan pecahnya perang saudara. Meskipun dianggap sebagai politisi yang berwatak lembut, Hillery menunjukkan keberaniannya pada Fianna Fáil Ard Fheis tahun 1971 ketika Kevin Boland, penentang kebijakan Lynch di Utara, menyerbu podium di dekatnya dan melancarkan serangan yang sangat terbuka dan vokal terhadap kepemimpinan Fianna Fáil. Sementara beberapa pendukungnya mulai meneriakkan "Kami ingin Boland", Hillery, yang pada tahap ini telah meraih mikrofon terdekat, meneriaki faksi Boland dengan kalimat "anda mungkin punya Boland tetapi anda tidak dapat memiliki Fianna Fáil."
Selain urusan di Irlandia Utara, sebagai Menteri Luar Negeri, Hillery juga merundingkan keanggotaan Irlandia di Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), sebuah proses yang selesai pada tahun 1973.
Komisioner Eropa 1973–1976
Setelah Irlandia sukses bergabung dalam Masyarakat Ekonomi Eropa, Hillery kemudian diberikan penghargaan sebagai orang Irlandia pertama yang menjadi anggota Komisi Eropa. Hillery diangkat menjadi Wakil Presiden Komisi Eropa dan Komisioner Eropa untuk Urusan Sosial. Saat Eropa sudah mendapatkan salah satu politikus yang dihormati di Irlandia, Jack Lynch justru kehilangan salah satu sekutunya, yang diperkirakan akan berada dibarisan para penggantinya setelah ia pensiun dari politik. Sebagai seorang Komisioner Eropa, Hillery mengusulkan kesetaraan dalam pembayaran gaji terhadap para perempuan di seluruh negara anggota MEE. Namun pada 1976, Pemerintah Irlandia dibawah Koalisi Nasional Fine Gael–Partai Buruh, dibawah kepemimpinan Taoiseach Liam Cosgrave menyampaikan kepad Hiller bahwa ia tidak akan diangkat kembali menjadi Komisioner Eropa. Hillery pun sudah memutuskan untuk kembali kedunia medis, dan juga akan pindah ke Afrika bersama istrinya, Maeve Finnegan. Namun, nasibnya berubah ketika Menteri Pertahanan saat itu, Paddy Donegan, melancarkan serangan verbal yang kejam terhadap presiden saat itu, Cearbhall Ó Dálaigh, menyebutnya sebagai "aib besar" karena mengajukan undang-undang anti-teroris ke Mahkamah Agung Irlandia. untuk menguji konstitusionalitasnya[6]. Ketika Ó Dálaigh mengundurkan diri, Hillery kemudian dicalonkan sebagai Calon Presiden dari Fianna Fáil meskipun ia sebenarnya keberatan. Fine Gael dan Partai Buruh memutuskan bahwa tidak bijaksana untuk mencalonkan seorang kandidat, mengingat perselisihan mengenai pengunduran diri Ó Dálaigh dan peran pemerintah dalam urusan tersebut. Hasilnya, Hillery terpilih tanpa lawan, dan menjadi Presiden Irlandia pada 3 Desember 1976.
Presiden Irlandia (1976–1990)
"Skandal Seks" Palsu pada saat kunjungan kepausan
Meskipun pernah terpilih sebagai kepala negara terseksi di dunia versi majalah Der Spiegel, beberapa pihak memperkirakan Hillery akan terlibat dalam skandal seks selama menjabat sebagai presiden[7][8]. Hal itu pernah terjadi pada bulan September 1979, ketika jurnalis-jurnalis internasional, yang melakukan perjalanan ke Irlandia untuk kunjungan Paus Yohanes Paulus II, mengatakan kepada rekan-rekan mereka di Irlandia bahwa Eropa "dibanjiri" dengan rumor bahwa Hillery memiliki seorang simpanan yang tinggal bersamanya di Áras an Uachtaráin (kediaman presiden), bahwa dia dan istrinya bercerai dan Hillery telah mempertimbangkan untuk mundur dari kursi kepresidenan[9][10]. Namun rumor tersebut tidak terbukti, Pada saat Paus Yohanes Paulus II sudah kembali ke Vatikan, Hillery kemudian menggelar konferensi pers dan menyatakan bahwa ia tidak ada simpanan, tidak akan bercerai dan tidak akan mundur dari kursi kepresidenan[10]. Bahkan realita yang terjadi dilapangan, hanya segelintir orang yang pernah mendengar rumor itu. Kritikus mempertanyakan mengapa Hillery mengomentari rumor yang hanya didengar oleh sedikit media luar dan kalangan politik. Namun Hillery membela tindakannya dengan mengatakan bahwa penting untuk mematikan cerita tersebut demi kebaikan presiden, daripada membiarkan rumor tersebut beredar dan diterima sebagai fakta tanpa adanya penyangkalan. Dalam hal itu, dia didukung oleh Taoiseach saat itu, Jack Lynch, setelah ia berkonsultasi dengannya sebelum mengomentari skandal itu. Hillery juga mendapat dukungan dari Pemimpin Oposisi, Garret FitzGerald, dari Fine Gael dan Frank Cluskey, dari Partai Buruh. Pada tahun 2008, Sejarawan John Walsh mengklaim bahwa di kalangan politik Irlandia, sumber rumor tentang Hillery diyakini secara luas ditanam oleh pemimpin Fianna Fáil Charles Haughey, yang berusaha memaksa Hillery untuk mengundurkan diri dari jabatannya[10].
Hillery kemudian juga menjadi headline berita pada tahun 1981 ketika ia menolak undangan Ratu Elizabeth II untuk menghadiri acara pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana Spencer atas saran dari Taoiseach Charles Haughey
Panggilan Telepon untuk Áras an Uachtaráin
Namun, pada tahun 1982, reputasi Hillery sebagai Presiden bisa dibilang terpuruk karena pada bulan Januari 1982, pemerintahan Taoiseach Garret Fitzferald kehilangan dukungan atas Rancangan APBN di Dáil Éireann. Oleh sebab itu, Fitzgerald kemudian menemui Hillery di Áras an Uachtaráin untuk mengajukan pembubaran Dáil. Dalam pasal 13.2.2°[a], jika Hillery menolak permintaan pembubaran FitzGerald, FitzGerald harus mengundurkan diri. Seandainya hal ini terjadi, Haughey, Pemimpin Oposisi, akan menjadi kandidat berikutnya untuk membentuk pemerintahan baru. Terhadap hal ini serangkaian panggilan telepon (beberapa laporan yang diterbitkan mengklaim tujuh, yang lain delapan) dilakukan oleh tokoh oposisi senior yang mendesak Hillery untuk menolak pembubaran FitzGerald, sehingga memungkinkan Haughey untuk membentuk pemerintahan.
Hillery menganggap tekanan tersebut sebagai pelanggaran berat, dan memerintahkan salah satu ajudannya, Kapten Anthony Barber, untuk tidak menyampaikan panggilan telepon apa pun dari tokoh oposisi. Dia mungkin juga termotivasi oleh konflik antara Konstitusi versi Inggris dan Irlandia. Meskipun versi bahasa Inggris memberikan Presiden kekuasaan tertentu yang ia gunakan "sesuai kebijaksanaan mutlaknya", versi Irlandia menyatakan bahwa kekuasaan ini digunakan sebagai chomhairle féin, yang biasanya diterjemahkan menjadi "di bawah penasihatnya sendiri". Meskipun "kebijaksanaan mutlak" menyiratkan bahwa presiden mempunyai kebebasan tertentu untuk memulai kontak dengan pihak oposisi dalam situasi seperti ini, "di bawah penasihatnya sendiri" berarti bahwa tidak ada kontak apa pun yang dapat dilakukan dengan pihak oposisi. Setiap kali ada konflik antara versi Irlandia dan Inggris, versi Irlandia akan diutamakan. Pada akhirnya, Hillery mengabulkan pembubaran tersebut. (Sampai saat ini, belum ada presiden Irlandia yang menolak permintaan seperti itu).
Pada tahun 1990, masa jabatan Hillery telah mencapai suatu tahap yang tenang paska insiden tahun 1982, menyebabkan perubahan sumber sejarah dari kepresidenan, Irlandia dan Hillery selamanya. Tiga kandidat kemudian diajukan untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan Presiden Irlandia 1990. Yaitu, Brian Lenihan, Austin Currie dan Mary Robinson. Pada bulan Mei 1990, dalam sebuah wawancara dengan Jim Duffy, seorang mahasiswa pasca sarjana yang sedang meneliti sistem kepresidenan Irlandia, Lenihan mengakui bahwa ia adalah salah satu orang yang menelepon presiden Hillery pada Januari 1982. Lenihan juga mengatakan bahwa Haughey terlalu banyak melakukan panggilan telepon. Jim Duffy menyebutkan informasi tersebut dalam artikel surat kabar tentang sejarah kepresidenan Irlandia pada 28 September 1990 di The Irish Times. Pada bulan Oktober 1990, Lenihan mengubah ceritanya, mengklaim (meskipun dia telah mengatakan hal sebaliknya selama delapan tahun) bahwa dia "tidak berperan, bertindak atau berperan" dalam menekan Presiden Hillery malam itu. Dia membuat penyangkalan ini dalam sebuah wawancara di The Irish Press (surat kabar yang condong ke Fianna Fáil) dan di Tanya Jawab, sebuah acara politik RTÉ 1.
Ketika diketahui bahwa dia telah mengatakan hal sebaliknya dalam sebuah wawancara yang direkam pada bulan Mei 1990, tim kampanyenya menjadi panik dan mencoba menekan Duffy agar tidak mengungkapkan informasi tersebut. Tekanan mereka menjadi bumerang, terutama ketika manajer kampanyenya, Bertie Ahern, menyebut Duffy sebagai orang yang dia wawancarai di sebuah siaran radio, sehingga mendorong Duffy untuk merilis segmen yang relevan dari wawancaranya dengan Lenihan. Setelah kejadian tersebut, partai minoritas dalam pemerintahan koalisi, Partai Demokrat Progresif, mengindikasikan bahwa jika Lenihan tidak mengundurkan diri dari kabinet, mereka akan mengundurkan diri dari pemerintahan dan mendukung mosi tidak percaya oposisi terhadap Dáil Éireann, yang akan menjatuhkan pemerintahan dan menyebabkan pemilihan umum. Di depan umum, Haughey bersikeras bahwa itu sepenuhnya masalah Lenihan, "teman tiga puluh tahunnya" dan bahwa dia tidak memberikan tekanan padanya. Kenyataannya, di bawah tekanan PD, Haughey memberikan surat pengunduran diri kepada Lenihan untuk ditandatangani. Ketika Lenihan menolak, Haughey secara resmi menyarankan Presiden Hillery untuk memecat Lenihan dari kabinet. Sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 13.1.3 Konstitusi, Hillery melakukan hal tersebut[11]. Kampanye Lenihan tidak pernah pulih, dan ia menjadi kandidat pertama dari partainya yang kalah dalam pemilihan presiden, memulai kampanye sebagai favorit. Sebaliknya, Mary Robinson dari Partai Buruh menjadi Presiden Irlandia pertama yang terpilih dari luar Fianna Fáil, dan wanita pertama yang memegang jabatan tersebut.
Pengungkapan tersebut, dan penemuan bahwa Hillery telah melawan tekanan pada tahun 1982 dari mantan rekan kabinetnya, termasuk teman dekatnya Brian Lenihan, secara substansial meningkatkan kedudukan Hillery. Dari masa kepresidenannya yang sederhana dan sederhana yang dianggap biasa-biasa saja, kepresidenannya kemudian dipandang sebagai perwujudan standar integritas tertinggi. Reputasinya semakin meningkat ketika para pemimpin oposisi yang memiliki hak istimewa di parlemen menuduh bahwa Haughey, yang pada bulan Januari 1982, menjadi Pemimpin Oposisi, tidak hanya menelepon Kantor Kepresidenan tetapi juga mengancam akan mengakhiri karir perwira militer yang menerima panggilan tersebut dan yang, atas instruksi eksplisit Hillery, telah menolak untuk melakukan panggilan telepon kepada presiden. Haughey dengan marah membantah tuduhan tersebut, meskipun Lenihan, dalam laporannya yang kemudian diterbitkan tentang perselingkuhan tersebut, mencatat bahwa Haughey telah membantah "menghina" petugas tersebut, sedangkan tuduhannya adalah bahwa dia telah "mengancam" dia. Hillery, terungkap, telah memanggil Kepala Staf Angkatan Darat Irlandia keesokan harinya dan Panglima Angkatan Darat telah memerintahkan Kepala Staf untuk memastikan bahwa tidak ada politisi yang mengganggu karir perwira muda angkatan darat tersebut. Sekitar sepuluh tahun setelah kejadian tersebut, RTÉ berusaha untuk mewawancarai perwira muda tersebut sehubungan dengan tuduhan tersebut tetapi sebagai petugas yang bertugas dia tidak dapat memberikan komentar. Setelah terpilih kembali tanpa lawan pada tahun 1983, Hillery (sampai saat itu) berbagi perbedaan dengan Seán T. O'Kelly dan Éamon de Valera dalam menjabat dua periode penuh sebagai Presiden Irlandia. Hillery meninggalkan jabatannya pada tahun 1990, menjalani masa jabatan maksimal dua periode, dan mendapat banyak pujian atas integritas, kejujuran, dan pengabdiannya pada tugas. Citra Hillery sebelumnya, sebagai orang yang rendah hati, membosankan, dan tidak menarik (kecuali rumor seks yang aneh), telah dirusak.
Presiden Hillery pensiun dari kehidupan publik. Dia kembali memasuki kehidupan publik pada tahun 2002, selama referendum kedua mengenai Perjanjian Nice, ketika dia mendesak agar memilih ya.
Kehidupan Pribadi
Hillery menikah dengan Maeve Finnegan pada 27 Oktober 1955. Mereka dikaruniai oleh seorang putra dan seorang putri. Putrinya meninggal pada 1987 beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang kedelapan belas[12].
Kematian
Patrick Hillery meninggal pada 12 April 2008 di Dublin setelah menderita sakit[13]. Keluarganya setuju untuk diadakan sebuah pemakaman kenegaraan[14]. Hillery kemudian dimakamkan di Pemakaman St. Fintan, Sutton, Dublin[15]. Sebagai bentuk belasungkawa, Presiden Mary McAleese mengatakan bahwa "Hillery terlibat dalam setiap pengambilan keputusan yang membentuk jalan kepada apa yang dinamakan sebuah Irlandia modern. Hari ini kita mengetahui pandangan ke depan dan agenda perintisnya di mana pun – sistem pendidikan gratis, masyarakat yang dinamis dan terpelajar, perekonomian yang sukses dan keanggotaan Uni Eropa yang berkembang pesat, merupakan salah satu peristiwa paling transformatif bagi negara ini"[16]. Taoiseach Bertie Ahern mengatakan bahwa "Hillery adalah pribadi yang punya integritas, marwah dan intelektual yang baik. Ia banyak berkontribusi untuk perkembangan negara kita dan ia akan dipastikan mendapat tempat kehormatan dalam sejarah Irlandia[17]. Di Dáil dan Seanad, dia dipuji oleh semua pemimpin politik dan partai saat menyatakan simpati pada tanggal 15 April 2008[18][19]. Dalam pidatonya di pemakaman, TánaisteBrian Cowen mengatakan Hillery adalah "Seorang pria rendah hati dengan selera sederhana, dan digambarkan sebagai orang yang terhormat , sopan, cerdas, sopan, hangat dan menarik. Dia adalah semua itu dan banyak lagi[20]".
Daftar Referensi
^"Pádraig J. Ó hIrghile". president.ie. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2011. Diakses tanggal 29 October 2011.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Patrick John Hillery". Oireachtas Members Database. 5 December 1972. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 July 2019. Diakses tanggal 25 August 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Dr Paddy Hillery". ElectionsIreland.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2012. Diakses tanggal 25 August 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Bonel-Elliott, Imelda (Spring 1994). "Lessons from the Sixties: Reviewing Dr. Hillery's Educational Reform". Irish Educational Studies. 13: 32–45.
^"Irish ex-president Hillery dies". BBC. 13 April 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2008. Diakses tanggal 15 April 2008.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Expressions of Sympathy in Dáil Éireann". Dáil Éireann Official Report. 15 April 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2008. Diakses tanggal 17 April 2008.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Dibawah Pasal 28.10 Konstitusi Irlandia, seorang Taoiseach yang kehilangan dukungan mayoritas dalam Dáil Éireann (contohnya, dalam kasus kurangnya dukungan dalam pengajuan Rancangan APBN) maka ia harus (i) mengundurkan diri atau (ii) meminta pembubaran parlemen. Dibawah Pasal 13.2.2°, jika seorang Taoiseach meminta pembubaran Dáil Éireann, Presiden Irlandia dapat menolak permintaan tersebut, maka Taoiseach harus mengundurkan diri dari jabatannya. Presiden Irlandia tidak dapat meminta orang lain untuk membentuk pemerintahan, karena seorang Taoiseach dipilih berdasarkan perhitungan suara dari Dáil Éireann dan baru dapat dilantik oleh Presiden Irlandia. Jadi jika Hillery menolak pembubaran FitzGerald, dia tidak mungkin meminta Haughey untuk membentuk pemerintahan. Haughey pasti dicalonkan oleh Dáil Éireann.