Bangsa Yugoslavia (bahasa Serbo-Kroasia: Jugoslaveni/Југославени, Jugosloveni/Југословени; bahasa Makedonia: Југословени; bahasa Slovenia: Jugoslovani) adalah istilah yang awalnya digunakan untuk menyebut bangsa Slavia Selatan. Istilah ini memiliki dua makna, yaitu "bangsa Yugoslavia" sebagai konsep etnis atau supraetnis dan "bangsa Yugoslavia" sebagai istilah untuk menyebut warga di bekas wilayah Yugoslavia. Pendukung identitas Yugoslavia merasa bahwa identitas ini berlaku untuk semua orang yang berdarah Slavia Selatan, termasuk orang-orang Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Makedonia, Montenegro, Serbia, dan Slovenia. Namun, upaya untuk menyatukan Bulgaria dengan Yugoslavia tidak berhasil, sehingga bangsa Bulgaria tidak termasuk ke dalam konsep "bangsa Yugosalvia".
Pada masa awal Yugoslavia, cendekiawan seperti Jovan Cvijić dan Vladimir Dvorniković menyatakan bahwa bangsa Yugoslavia sebagai bangsa supra-etnis memiliki "banyak etnis kesukuan, seperti Kroasia, Serbia, dan lainnya, mirip dengan kelompok regional Jerman, Spanyol atau Italia."[8] Kemudian, pada masa Republik Federal Sosialis Yugoslavia, penggunaan resmi identitas Yugoslavia diberi tanda kutip "Yugoslavia" (diperkenalkan dalam sensus tahun 1971). Tanda kutip ini awalnya ditujukan untuk membedakan etnis "Yugoslavia" dan warga negara Yugoslavia - yang ditulis tanpa tanda kutip.
Semenjak pembubaran Yugoslavia, istilah "etnis Yugoslavia" hanya mengacu kepada mereka yang menganggap diri mereka sebagai bangsa Yugoslavia tanpa identitas etnis lainnya. Sebagian besar orang yang sebelumnya menyatakan diri sebagai bagian dari etnis "Yugoslavia" telah kembali ke identitas etnis tradisional mereka. Sebagian juga malah menggunakan identitas regional, khususnya di kawasan multietnis sepert Istria, Vojvodina, atau Bosnia. Meskipun begitu, masih ada yang menganggap diri mereka sebagai bagian dari etnis Yugoslavia, termasuk kelompok imigran di Amerika Serikat dan Kanada.
Catatan kaki
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Yugoslavs.