Awal kekuasaannya sebagai presiden Rumania ditandai dengan kebijakan terbuka terhadap Eropa Barat dan Amerika Serikat, yang berbeda dengan negara-negara Pakta Warsawa lainnya selama Perang Dingin. Dekade kedua kekuasaan Ceaușescu berciri meningkatnya pemujaan kepribadian dan hubungan yang memburuk dengan negara-negara Barat dan Uni Soviet. Rezim Ceaușescu dijatuhkan pada Desember 1989. Bersama dengan istrinya, Nicolae Ceaușescu dihukum mati.[1]
Kehidupan awal
Lahir di desa Scornicești, Ceaușescu pindah ke Bukares pada usia 11 tahun untuk bekerja di pabrik. Ia bergabung dengan Partai Komunis Rumania pada awal tahun 1932 dan ditangkap pada tahun 1933. Ia kembali ditangkap pada tahun 1934. Penangkapan tersebut membuatnya dijuluki "agitator komunis berbahaya" dan "penyebar propaganda komunis dan anti-fasis" dalam catatan polisi. Ceaușescu lalu bergerak diam-diam, tetapi kembali ditangkap dan dipenjarakan pada tahun 1936 selama dua tahun di Penjara Doftana karena aktivitas anti-fasis.[2]
Setelah komunis berkuasa di Rumania tahun 1947, Ceaușescu menjadi Menteri Agrikultur, lalu menjadi Wakil Menteri Angkatan Bersenjata. Pada tahun 1954, Ceaușescu menjadi anggota penuh Politburo dan berhasil meraih posisi tertinggi kedua dalam hierarki partai.[2]
Presiden Rumania
Tiga hari setelah meninggalnya Gheorghiu-Dej pada Maret 1965, Ceaușescu menjadi sekjen pertama Partai Pekerja Rumania. Ia mengubah nama partai menjadi Partai Komunis Rumania, dan menyatakan Rumania sebagai Republik Sosialis Rumania. Pada tahun 1967, ia mengkonsolidasikan kekuatannya dengan menjadi presiden Dewan Negara. Pada tahun 1974, ia menjadi "Presiden Rumania".
Kebijakan luar negeri
Awalnya, Ceaușescu menjadi figur yang populer di Rumania dan Dunia Barat karena kebijakan luar negerinya yang independen. Pada tahun 1960-an, ia mengakhiri partisipasi aktif Rumania dalam Pakta Warsawa (meskipun Rumania masih merupakan anggota); menolak mengambil bagian dalam invasi Cekoslowakia 1968 oleh Pakta Warsawa, dan dengan terbuka mengutuk tindakan tersebut.
Ceaușescu juga berusaha melakukan mediasi terhadap konflik-konflik internasional agar Rumania memperoleh penghargaan dunia.[5] Ia menegosiasikan beberapa urusan internasional, seperti dibukanya hubungan AS dengan Cina tahun 1969 atau kunjungan presiden Mesir Anwar Sadat ke Israel tahun 1977. Selain itu, Rumania juga menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina.[6]
Pada tahun 1974, ia menjadi "Presiden Rumania". Ceaușescu terus menerapkan kebijakan luar negeri yang independen. Namun, ia menolak untuk melakukan reformasi liberal.
Sistematisasi
Mulai tahun 1972, Ceaușescu mencanangkan program sistematisasi yang berusaha membangun "masyarakat sosialis multilateral yang maju". Program penghancuran, pemindahan kembali dan konstruksi dimulai di pedesaan, yang memuncak pada usaha membentuk kembali ibu kota negara. Berbagai gereja dan bangunan sejarah di Bukares dihancurkan tahun 1980-an untuk diganti dengan bangunan bergaya lain. Ceaușescu juga berencana menghancurkan banyak desa untuk memindahkan petani ke kota, sebagai bagian dari program "urbanisasi" dan "industrialisasi".
Keputusan 1966
Pada tahun 1966, untuk meningkatkan jumlah penduduk Rumania, rezim Ceaușescu melarang aborsi dan kontrasepsi. Selain itu, diterapkan kebijakan lain untuk meningkatkan tingkat kelahiran, seperti pajak khusus bagi penduduk berusia diatas 25 tahun yang tidak mempunyai anak.[7][8] Pemerintah Rumania juga berusaha mengurangi tingkat perceraian dengan mempersulit proses perceraian.
Pada akhir tahun 1960-an, jumlah penduduk mulai meningkat, begitu pula dengan tingkat kemiskinan dan tunawisma. Selain itu, pembuangan anak menimbulkan masalah baru. Jumlah anak yatim piatu terus meningkat.
Tezele din iulie
Kunjungan Ceaușescu ke Republik Rakyat Tiongkok, Korea Utara dan Vietnam Utara tahun 1971 membuahkan inspirasi baginya. Ia tertarik dengan gagasan transformasi nasional secara penuh seperti Revolusi Kebudayaan di Cina. Ceaușescu lalu mulai meniru sistem di Korea Utara. Buku mengenai ideologi Juche Korea Utara mulai diterjemahkan dalam bahasa Rumania. Pada tanggal 6 Juni 1971, ia menyampaikan pidato yang dikenal sebagai Tezele din iulie (Theses Juli). Pada pidato tersebut, terdapat 17 proposal.
Theses ini dikatakan sebagai awal revolusi kebudayaan kecil di Rumania.
Pengkhianatan Pacepa
Pada tahun 1978, Ion Mihai Pacepa, anggota senior Securitate, membelot ke Amerika Serikat. Pengkhianatannya merupakan pukulan keras bagi rezim Ceaușescu. Buku Pacepa tahun 1986, Red Horizons: Chronicles of a Communist Spy Chief (ISBN 0-89526-570-2), membuka beberapa rahasia dalam rezim Ceaușescu, seperti kegiatan mata-mata terhadap industri Amerika.
Setelah pengkhianatan Pacepa, Rumania menjadi semakin terisolasi. Biro intelijen Ceaușescu menjadi subjek infiltrasi oleh intelijen asing. Ceaușescu mencoba melakukan reorganisasi, tetapi sia-sia.
Utang luar negeri
Kebijakan luar negerinya yang independen menarik perhatian negara-negara Barat. Ceaușescu dapat meminjam uang sebesar lebih dari $13 miliar dari Barat untuk mendanai program ekonomi. Sayangnya, pinjaman ini malah menghancurkan Rumania. Untuk memperbaikinya, Ceaușescu berusaha membayar utang Rumania. Ia mengadakan referendum dan berhasil mengubah konstitusi, menambah larangan untuk meminjam uang pada masa depan.
Pada tahun 1980-an, Ceaușescu memerintahkan ekspor produk agrikultur dan industri negara untuk membayar utang. Akibatnya, terjadi kekurangan di Rumania. Standar hidup orang Rumania terus berkurang.
Utang ini berhasil dibayar sepenuhnya pada musim panas tahun 1989 sebelum jatuhnya Ceaușescu.
Revolusi Rumania 1989 dan kematian
Demonstrasi di kota Timișoara pecah karena usaha pemerintah Rumania untuk mengusir pastor HungariaLászló Tőkés. Tőkés dituduh menghasut kebencian etnis oleh pemerintah. Anggota kongregasi etnis Hungaria mengelilingi apartemennya untuk menunjukan dukungan mereka kepada Tőkés. Pelajar Rumania lalu bergabung dalam demonstrasi, yang menyebar menjadi demonstrasi anti pemerintah. Militer, polisi dan Securitate mulai menembaki demonstran pada 17 Desember 1989. Pada 18 Desember 1989, Ceaușescu berkunjung ke Iran, menyerahkan tugas meredam revolusi di Timișoara kepada subordinatnya. Pada saat kembalinya Ceaușescu pada 20 Desember, situasi menjadi semakin tegang.
Pada pagi hari tanggal 21 Desember, Ceaușescu memberikan pidatonya yang menekankan "keberhasilan revolusi sosialis Romania". Selama pidato berlangsung, banyak massa yang mengolok-olok Ceaușescu. Beberapa lainnya mulai meneriakkan "Ti-mi-șoa-ra! Ti-mi-șoa-ra!" Tiba-tiba terdengar suara bom dan senapan, dan kekacauan meletus. Ceaușescu dan istrinya panik, dan bersembunyi di dalam sebuah bangunan.
Revolusi telah menyebar ke seluruh kota-kota besar di Rumania pada 22 Desember. Ketika media mengumumkan kematian mencurigakan menteri pertahanan Vasile Milea (yang ternyata adalah bunuh diri), pihak militer, yang percaya bahwa Milea dibunuh, memutuskan bergabung dalam revolusi. Ceaușescu mencoba untuk memberikan pidato pada massa yang berkumpul di depan bangunan Komite Pusat. Namun, massa mulai melemparinya dengan batu dan benda keras lainnya dan memaksa masuk ke gedung tersebut, kemudian mengejarnya. Ceaușescu dan istrinya berhasil mencapai atap gedung dan melarikan diri dengan helikopter. Hal ini menandai pembubaran Partai Komunis Romania.
Selama revolusi, pers Barat memperkirakan 64,000 orang tewas dibunuh oleh Securitate. Namun, setelah itu, pihak Romania menyatakan bahwa sekitar 1,000 rakyat Romania terbunuh dalam revolusi, bahkan lebih rendah lagi.
Ceaușescu dan istrinya melarikan diri dari ibu kota ke kediamannya di Snagov. Mereka lalu melarikan diri lagi ke Târgoviște. Dekat Târgoviște, mereka meninggalkan helikopter dan menggunakan jalur darat. Ceaușescu akhirnya ditangkap polisi, kemudian diserahkan kepada pihak tentara. Pada Hari Natal, 25 Desember 1989, mereka diadili secara kilat di pengadilan militer dan dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan berlapis, mulai dari memperkaya diri secara ilegal hingga genosida, dan kemudian dieksekusi di Târgoviște. Video pengadilan menunjukkan, setelah vonis, Ceaușescu dan istrinya diikat lalu digiring ke luar gedung pengadilan untuk dieksekusi.
Pasangan ini dieksekusi oleh regu tembak yang terdiri dari anggota pasukan terjun payung elit Rumania: Kapten Ionel Boeru, Sersan Mayor Georghin Octavian dan Dorin-Marian Cirlan,[9] ketika ratusan prajurit lainnya juga turut serta. Ceaușescu dan istrinya dihadapkan ke dinding lalu segera ditembak hingga kru film yang merekam eksekusi terlambat untuk mulai merekam.[10] Sebelum dieksekusi, Ceaușescu menyanyikan salah satu lagu wajib kaum sosialis, "The Internationale" ketika digiring menuju tembok untuk ditembak. Proses pengadilan kilat hingga eksekusi ini direkam dan disebarluaskan ke negara-negara Barat. Kemudian, rekaman tersebut juga ditayangkan di televisi Romania.[11][12]
Nicolae Ceaușescu dan istrinya Elena dimakamkan di kuburan Ghencea, Bukares. Mereka merupakan orang terakhir yang dihukum mati di Rumania sebelum penghapusan hukuman mati pada 7 Januari 1990 oleh pemerintahan baru.
Kehidupan pribadi
Nicolae dan Elena Ceaușescu memiliki tiga anak: Valentin Ceaușescu (lahir 1948), Nicu Ceaușescu (1951–1996) dan Zoia Ceaușescu (1949–2006). Setelah kematian orang tuanya, Nicu Ceaușescu memerintahkan pembangunan kembali gereja Ortodoks dengan tembok yang didekorasi potret orang tuanya.[13]
^"RUMANIA: Enfant Terrible". TIME Magazine. Monday, Apr. 02, 1973. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-03. Diakses tanggal 2010-04-12.Teks "retrieved on 13.10.2009" akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)