Benih pengkultusan terhadap Ceaușescu sebenarnya tersemai dari pidatonya di Lapangan Revolusi Bukares pada 21 Agustus 1968. Di hadapan hadirin, ia mengutuk keras Invasi Pakta Warsawa ke Cekoslowakia. Sejak saat itu, Ceaușescu sering kali diidentikkan dengan Romania itu sendiri, baik di dalam pers Rumania maupun dalam pernyataan dari para pejabat saat itu.[2] Kultus terhadap Ceaușescu mulai resmi digalakkan semenjak ia mengunjungi Republik Rakyat Tiongkok dan Korea Utara pada 1971. Ia kagum dengan cara Mao Zedong (di RRT) dan Kim Jong Il (di Korea Utara) memoles citra diri mereka melalui kultus individu.[3]
Karakteristik
Nicolae Ceaușescu menjabat presiden Dewan Negara pada 1967, yang secara otomatis berarti dirinya merupakan kepala negara. Pada 1974, ia diangkat menjadi Presiden Rumania, dan diberikan semacam "tongkat kepresidenan".
Penanaman nilai kultus individu Ceaușescu dimulai sejak dini dengan asupan puisi dan lagu yang memuja "partai, pemimpin, dan bangsa".[4]
Tujuan kultus tersebut adalah menghilangkan oposisi publik terhadap Ceaușescu.[5]
Penggambaran media
Ceaușescu mulai digambarkan oleh media Rumania sebagai teoretikus jenius komunis yang telah banyak bersumbangsih terhadap Marxisme-Leninisme.[4] Ia juga dicitrakan sebagai pemimpin politik dengan "pemikiran' yang menjadi sumber semua pencapaian nasional.[4][6] Kumpulan karya-karyanya diterbitkan secara berkala dan diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Karya ini terdiri dari lusinan volume dan selalu ada di setiap toko buku di Rumania.[4] Sementara itu, Elena digambarkan sebagai "Ibu Bangsa".[7]
Media menggunakan ungkapan "zaman keemasan Ceaușescu" dan sejumlah julukan lain seperti "penjamin kemajuan dan kemerdekaan bangsa" dan "perancang visioner masa depan bangsa".[6] Ia umumnya dideskripsikan sebagai Conducător atau "pemimpin".[7]
Dan Ionescu, penulis untuk Radio Free Europe merinci daftar sebutan puja-puji para penulis Rumania kepada Ceaușescu,[8][9] yang meliputi:
Pada saat yang sama, ia digambarkan sebagai seorang yang sederhana dan naik ke puncak berkat kerja kerasnya sendiri, sehingga ia dihubung-hubungkan dengan pahlawan-pahlawan dalam sejarah Rumania seperti Horea dan Avram Iancu.[5]
Tidak mengherankan jika, baik Nicolae maupun Elena Ceaușescu, memperhatikan tentang citra mereka di mata publik. Semua foto tentang mereka kebanyakan menggambarkan mereka pada usia 40-an. Televisi Rumania di bawah arahan ketat dalam menampilkan mereka di layar televisi. Sebagai contoh, produser harus memperhatikan posisi kamera sedemikian rupa hingga menutupi fakta bahwa tinggi badan Nicolae Ceaușescu hanya 165 cm. Begitu pun dengan Elena, "hidung jambu"-nya dan penampilannya yang kurang mempesona membuat televisi pantang menampilkan wajahnya dari arah depan. Melanggar arahan tersebut akan mendapat sanksi tegas; suatu ketika sang produser 'khilaf' menampilkan Ceaușescu sedang berkedip, dan ia ditangguhkan dari pekerjaannya selama tiga bulan.[10]
Sebelumnya, foto Nicolae Ceaușescu yang beredar hanya menampakkan telinga kirinya. Sejak fotonya tersebut dijadikan bahan tertawaan dengan menjulukinya "bagaikan mempunyai satu telinga" (sebuah pepatah Rumania yang berarti "seperti orang hilang akalnya") maka foto-foto tersebut ditarik dari peredaran dan digantikan oleh foto yang baru, yang menampakkan kedua telinganya dengan jelas.[11][12]
^Caterina Preda, Dictators and Dictatorships: Artistic Expressions of the Political in Romania and Chile (1970s-1989): No Paso Nada...?, Universal-Publishers, 2010, p.284
Daftar pustaka
Dennis Deletant. Ceauşescu and the Securitate: Coercion and Dissent in Romania, 1965-1989, p. 229. M.E. Sharpe, 1995, ISBN1-56324-633-3.
Steven D. Roper, Romania: The Unfinished Revolution, Routledge, 2000, ISBN90-5823-027-9
William E. Crowther, The Political Economy of Romanian Socialism. New York: Praeger, 1988, ISBN0275928403
Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.