Neso (satelit)
Neso, dikenal juga dengan nama Neptunus XIII, adalah satelit alami terluar planet Neptunus. Neso merupakan satelit tak beraturan yang ditemukan oleh Matthew J. Holman, Brett J. Gladman, et al. pada tanggal 14 Agustus 2002, meskipun penemuannya tidak diumumkan hingga tahun 2003.[2][5] Satelit ini mengorbit Neptunus pada jarak lebih dari 48 Gm (juta km), sehingga satelit ini (per tahun 2015) merupakan satelit alami terjauh planet manapun di Tata Surya yang pernah diketahui. Pada titik terjauh, satelit ini berada pada jarak lebih dari 72 Gm dari Neptunus. Jarak ini cukup besar untuk melampaui jarak aphelion Merkurius yang kira-kira hanya 70 Gm dari Matahari. Neso juga merupakan satelit alami dengan periode orbit terpanjang, yakni 26,67 tahun. Satelit ini mengikuti orbit retrograde dengan inklinasi (sudut kemiringan) dan eksentrisitas yang tinggi seperti yang digambarkan pada diagram di atas. Satelit yang berada di atas sumbu horizontal merupakan satelit dengan gerakan prograde, sedangkan satelit yang berada di bawah sumbu merupakan satelit dengan gerakan retrograde. Ruas kuning yang membentang dari perisenter ke aposenter, menunjukkan eksentristas orbit. Neso memiliki diameter sekitar 60 km (37 mi) berdasarkan asumsi nilai albedo sebesar 0,04, dan dengan asumsi massa jenis rata-rata 1,5 g/cm3,[6] perkiraan massa satelit ini adalah 2×1017 kg. Karena parameter orbitnya yang serupa dengan parameter orbit Psamathe (S/2003 N 1), kedua satelit tak beraturan ini diduga memiliki asal usul yang sama, yakni berasal dari pecahan satelit alami yang berukuran lebih besar.[4] Neso dinamai menurut nama salah satu Nereid. Sebelum namanya diumumkan pada tanggal 3 Februari 2007 (IAUC 8802), Neso dikenal dengan sebutan sementara, S/2002 N 4. Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia