Mustafa IV (bahasa Turki Ottoman: مصطفى رابع Muṣṭafā-yi rābi‘, 8 September 1779 – 15 November 1808) adalah SultanTurki Utsmani dari 1807 hingga 1808. Ayahandanya adalah Abdülhamid I (1774–89). Selama masa pemerintahan Selim III (1789–1807), Mustafa dianggap menguntungkan oleh Sultan.[1]
Namun, saat pemberontakan yeniçeri merebak pada masa Selim III, Mustafa membangkang terhadap Sultan dan mendukung yeniceri yang menjatuhkan Sultan tua, dan membuat Mustafa IV sebagai penguasa baru. Namun, simpati buat Selim III terus berlangsung, dan pada 1808 sebuah pasukan di bawah Mustafa Bayrakdar berangkat ke Istanbul untuk mengembalikan Selim III ke tahta. Sebagai tanggapannya, Mustafa IV memerintahkan eksekusi Selim III sebagaimana saudaranya yang lain, Mahmud. Ini akan membuat Mustafa IV anggota pria satu-satunya yang tersisa di garis warisan dan, ia berharap, kemudian memadamkan pemberontakan dengan menyingkirkan calon resmi tahta lainnya. Selim III dibunuh, tetapi Mustafa IV dijatuhkan lagi dan digantikan oleh Mahmud II (1808–39), yang telah menghindari eksekusi dengan bersembunyi. Mustafa IV gagal mematahkan blokade Rusia atas Dardanella dan kemudian dihukum mati pada tahun itu.[2]