Muhammad Syafi'i (polisi)
Komjen. Pol. (Purn.) H. Muhammad Syafii, S.H.[1] (lahir 15 Mei 1962) adalah seorang Purnawirawan Perwira Tinggi Polri yang terakhir menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Informasi Kriminal Nasional Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia.[2] Muhammad Syafii merupakan lulusan Sekolah Perwira Militer Sukarela angkatan 1988 yang berpengalaman dalam bidang Reserse. Jabatan sebelumnya dari salah satu jenderal polisi bintang 3 ini adalah Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia. Muhammad Syafii merupakan salah satu polisi yang mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam Satgas Bom Bareskrim Polri dan Tim Walet Hitam Pasgegana Korbrimob Polri yang dipimpin Bekto Suprapto bersama Arif Wachyunadi karena berhasil melumpuhkan buronan tindak pidana terorisme yaitu Dr. Azahari bin Husin, Ph.D. sehingga Azahari tewas di Kota Batu pada hari Rabu, 9 November 2005.[3] Muhammad Syafii mendapatkan penghargaan luar biasa dari Sutanto yang menjabat sebagai Kapolri pada saat itu. Penghargaan luar biasa tersebut juga diraih para rekannya yang berasal dari Tim Kobra Bareskrim Polri, yaitu Muhammad Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Idham Azis, Rycko Amelza Dahniel, Carlo Brix Tewu, dan Ignatius Sigit Widiatmono. Riwayat Jabatan Kepolisian:
Kepangkatan
Referensi
|