Modisi, Pinolosian Timur, Bolaang Mongondow Selatan
Sejarahdesa ini sebelumnya merupakan bagian dari desa pendukuhan Onggunoi Kecamatan Pinolosian yang didefinitifkan pada tahun 1997 oleh Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Sebelum Bolmong di mekarkan). Berdasarkan letak geografis, Desa Modisi merupakan salah satu desa definitif dari jumlah 12 desa yang tersebar diwilayah Kecamatan Pinolosian Timur, desa ini terletak kurang lebih 6.12 km ke arah barat ibu kota kecamatan Pinolosian Timur. dan ±80 Km dari Ibu Kota Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Batas desa Modisi sebelah utara berbatasan dengan desa Posilagon, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Maluku, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Perjuangan, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Onggunoi selatan. Menurut penuturan beberapa tua-tua kampung Modisi pada masa lampau, tepatnya pada tahun 1963 datang sekelompok orang dengan kapal sope yaitu perahu layar pada zaman itu yang berasal dari daerah Kepulauan Siau dan sejak saat itu ia tinggal bersama keluarga dan mulai membuka wilayah ini.[5][6][7] Selang beberapa waktu kemudian, terbentuklah sebuah pemukiman yang dinamai pedukuhan Modisi yang terdiri dari beberapa orang Keluarga diantaranya Keluarga Derek Kaumbur dan beberapa anggota keluarga lainnya Setelah itu mulailah berdatangan sekelompok orang dari beberapa daerah.[8] Selanjutnya pada tahun 1970 datang lagi sekelompok orang dari kepulauan Siau dan dengan kapal layar yang bernama Labora yang kemudian bermukim di daerah hilir wilayah ini.[9] dan seiring berjalanya waktu pemukiman ini dinamakan untuk pertama kalinya menjadi "Modisi" GeografiDesa Modisi terletak di ujung Selatan pulau Sulawesi, pada posisi geografis 124°40' - 124°50' BT dan 0°40' - 0°50' LU. Iklim di desa Modisi ini adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata 24° - 30 °C.[10] Curah hujan rata-rata 2.367 mm/tahun dengan iklim terkering di sekitar bulan Agustus dan terbasah pada bulan Januari. Intensitas penyinaran matahari rata-rata 53%. dan kelembaban nisbi ±84 %. Luas wilayah daratan adalah 248,6 hektare. Modisi juga merupakan desa yang memiliki garis pantai sepanjang 3,7 kilometer. Desa ini juga dikelilingi oleh perbukitan dan barisan pegunungan. Wilayah daratannya didominasi oleh kawasan berbukit dengan sebagian dataran rendah di daerah pantai. Interval ketinggian dataran antara 0-40% dengan puncak tertinggi di Bulud Dinopian.[11] Iklim di Modisi adalah tropis. Curah hujan di Modisi adalah signifikan, dengan presipitasi bahkan selama bulan terkering. Lokasi ini diklasifikasikan sebagai Af oleh Köppen dan Geiger. Suhu rata-rata di Modisi adalah 24.5 °C | 76,0 °F. Sekitar 2367 mm | 93,2 inci presipitasi jatuh setiap tahun.[12] IklimBulan dengan kelembaban relatif tinggi adalah Juni (89%). Bulan dengan kelembaban relatif terendah adalah Oktober (84%). Bulan dengan jumlah hari hujan terbanyak adalah bulan Mei (21%). Bulan dengan jumlah hari hujan terendah adalah bulan September (13%). Iklim di Modisi[pranala nonaktif permanen] adalah tropis. Curah hujan di Modisi adalah signifikan, dengan presipitasi bahkan selama bulan terkering. Lokasi ini diklasifikasikan sebagai Af oleh Köppen dan Geiger. Suhu rata-rata di Modisi adalah 27.1 °C | 73,9 °F. Sekitar 2348 mm | 88 inci presipitasi jatuh setiap tahun.
Batas wilayahBatas wilayah Desa Modisi adalah sebagai berikut: PemerintahanSangadiSangadi adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Desa Modisi. Sangadi Modisi bertanggung jawab atas wilayah Modisi kepada Camat Pinolosian Timur. Saat ini, Sangadi atau kepala desa yang menjabat di Desa Modisi ialah Grace Bawaele, dengan Sekretaris Fadila Umatjina.[23] Daftar Kepala Desa Modisi
PendudukKelompok etnisSaat ini penduduk desa Modisi dominan berasal dari suku Siau (90%), sementara suku lainya yang minoritas adalah: Minahasa, Sangir, Talaud, Toraja dan Mongondow.[25] AgamaAgama yang dianut warga desa modisi adalah Kristen Protestan, dan Islam. BahasaBahasa yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Desa Modisi dan di wilayah Sulawesi Utara pada umumnya disebut bahasa Manado (bahasa Melayu Manado). Bahasa Manado adalah bahasa yang menyerupai bahasa Melayu Maluku Utara dengan beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Ternate. Beberapa kata dalam dialek Manado juga berasal dari bahasa Belanda, bahasa Portugis dan bahasa asing lainnya. Bahasa Manado memiliki banyak kesamaan kosakata dengan bahasa-bahasa Melayu yang dituturkan di daerah Indonesia Timur lainnya seperti bahasa Melayu Ambon dan bahasa Melayu Papua. Budaya dan gaya hidupMusik tradisional di Desa Modisi adalah tagonggong, musik bambu, dan orkes. Walaupun masyarakat desa Modisi berada di Tanah Totabuan (Mongondow) namun suku asli penduduk setempat ialah suku Sangihe/Sangir, maka dari itu tagonggong, musik bambu, dan orkes menjadi bagian musik tradisional masyarakat setempat. KesehatanPariwisataPantai Modisi merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Modisi tempat wisata.[26] EkonomiBeberapa penduduk Desa Modisi bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru atau pegawai swasta, sebagai wiraswasta, pedagang, petani/peternak/nelayan, dan buruh. Sisanya bergerak di sektor jasa dan lain-lain. TransportasiUdaraTransportasi udara di Desa Modisi harus bepergian ke ibu Kota Provinsi yang berada di Kota Manado, tepatnya di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. LautUntuk transportasi laut modisi punya yang namanya parao katinting (perahu ketinting). Perahu ketinting itu sendiri merupakan perahu yang didesain menggunakan motor luar dengan poros panjang terpasang disisinya.[27] DaratTransportasi darat di desa Modisi menggunakan sepeda motor, mobil, taxi, dan bus. TokohBerikut adalah beberapa tokoh yang lahir dan berasal dari desa Modisi;
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
Wikiwisata memiliki panduan wisata Modisi. Wikibooks memiliki buku di:
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Modisi.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia