Mikonazol
Mikonazol adalah obat antijamur golongan imidazola dan biasanya digunakan secara topikal (seperti kulit) atau pada membran mukosa untuk mengobati infeksi yang disebabkan fungi. Selain itu, mikonazola juga bermanfaat bagi kehamilan karena aman bagi janin.[1] Mikonazola telah dipatenkan sejak 1968 dan mulai digunakan di dunia medis sejak 1971. Mikonazola terdaftar dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia sebagai salah satu obat-obatan yang paling efektif dan aman dalam sistem kesehatan.[2] Di negara-negara berkembang, kemasan mikonazola 30 gram dijual dengan harga rata-rata 0,60 dolar AS (pada saat itu sekitar Rp 8.000).[3] Secara umum, mikonazola bekerja dengan menginhibisi produksi ergosterol pada sel fungi melalui inhibisi enzim enzim 14α-sterol demetilase.[4] FarmakologiMikonazola nitrat memiliki aktivitas antifungi terhadap dermatofit dan khamir, serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap basil dan kokus gram positif. Mikonazola melakukan penetrasi ke dinding sel fungi, mengubah membran sel dan memengaruhi enzim 14α-sterol demetilase, yang berakibat pada penurunan produksi dan biosintesis ergosterol.[4] IndikasiMikonazola nitrat diindikasikan untuk infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau khamir dan fungi lainnya seperti:
Karena memiliki khasiat antibakteri terhadap bakteri gram positif, maka mikonazola nitrat dapat digunakan untuk mengobati penyakit fungi yang mengalami infeksi sekunder bakteri. Dosis dan pemakaianDalam bentuk krim, dioleskan pada kulit yang terkena fungi 2 kali sehari. Gosokkan krim dengan jari sampai krim menyerap ke dalam kulit. Lamanya terapi bervariasi antara 2-6 minggu tergantung dari tempat dan berat ringannya penyakit. Agar penyakitnya tidak kambuh lagi, pengobatan harus dilanjutkan 10 hari setelah semua gejala hilang KontraindikasiTidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap mikonazola atau bahan tambahan yang terdapat pada krim. Peringatan dan perhatian
Efek sampingSecara umum mikonazola dapat ditoleransi dengan baik. Pada orang yang terlalu sensitif (sangat jarang terjadi) dapat timbul iritasi dan hipersensitivitas kulit. OverdosisKelebihan pemakaian dapat meyebabkan iritasi, yang akan hilang setelah penghentian terapi. Jika sampai tertelan, lakukan pengosongan lambung dengan teknik yang sesuai. PenyimpananSimpan pada suhu kamar (di bawah 30 °C) SediaanKrim 5 gram atau 10 gram mengandung 2% mikonazola nitrat Merek dagang (pabrik)Komposisi tunggalKalpanax Krim 5 Gram (Kalbe Farma); Daktarin Cream 5 dan 10 Gram (Janssen-Cilag); Daktarin Liq. Soap 50 ml (Janssen-Cilag); Daktarin Powder 20 Gram (Janssen-Cilag); Daktarin Oral Gel 10 dan 20 Gram (Janssen-Cilag); Fungares 5 dan 10 Gram (Guardian Pharmatama); Micoskin 5 dan 10 Gram (Corsa); Micrem 5 Gram (Merck); Moladerm 10 Gram (Molex Ayus) Kombinasi dengan obat lainBenoson-M Cream 5 Gram (Berno) kombinasi dengan Betametason Valerat 0.1%; Brentan Cream 5 Gram (Janssen-Cilag) kombinasi dengan Hidrokortisom Asetat 1%; Daktarin Diaper Ointment 10 Gram (Janssen-Cilag) kombinasi dengan Seng Oksida 1,5%. Referensi
|