Mikha Angelo (lahir 8 November 1997) adalah seorang penyanyi, penulis lagu dan produser berkebangsaan Indonesia.[1] Mikha memulai karier di industri musik dengan mengikuti ajang pencarian bakat, X Factor Indonesia musim pertama yang mana ia bergabung pada kategori "Boys" yang dimentori oleh Anggun C. Sasmi. Di kompetisi tersebut, Mikha dikenal sebagai penyanyi instrumentalis yang mampu memainkan berbagai alat musik serta menciptakan lagu dan mengaransemen musik di usianya yang muda. Meskipun gagal menuju "Grand Final" dan terhenti di empat besar, Mikha merupakan kontestan pertama yang mendapat kontrak rekaman selepas X Factor Indonesia. Mikha dikontrak bersama grup musiknya bersama kedua kakaknya bernama Mada Emmanuelle dan Reuben Nathaniel yang tergabung dalam The Overtunes oleh salah satu label rekaman ternama yaitu Sony Music Indonesia.[2]
Kehidupan awal dan pendidikan
Mikha terlahir dengan nama Mikha Angelo Brahmantyo pada 8 November 1997 di Jakarta. Ia merupakan putra ketiga dari pasangan atlet tenis, Lans Brahmantyo dan Yvone Imelda Hubner. Ia memiliki dua kakak laki-laki bernama Mada Emmanuelle dan Reuben Nathaniel yang juga berprofesi sebagai pemusik serta adik laki-laki bernama Andrew Luciano.
Kedua orangtua Mikha adalah penggemar musik. Sejak kecil Mikha dan kedua kakaknya diarahkan untuk mengikuti les piano serta kursus musik.[3] Setelah Mikha dan kedua kakaknya menemukan minat musik melalui les musik yang dijalani, mereka akhirnya membuat grup musik dan sering tampil di acara sekolah dan gereja.[4]
Setelah lulus SMP, Mikha melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi tanpa mengikuti pendidikan SMA. Melalui program akselerasi yang ditawarkan oleh SSR School of Sound Engineering, mengantarkan Mikha menjadi seorang mahasiswa di usia 15 tahun. Dengan memperhitungkan sejumlah indikator mulai dari wawancara, nilai komputer, matematika, pengetahuan musik, serta file recording, Mikha berhasil lolos dan terdaftar sebagai mahasiswa. Di SSR School of Sound Engineering, Mikha mengambil jurusan Audio Engineering Techniques and Technology. Untuk lulus dari SSR School of Sound Engineering membutuhkan waktu dua tahun dan dianggap setara dengan jenjang S1.[5][6]
Karier
2012–2013: X Factor Indonesia dan album X Factor Indonesia
Mikha memulai karier di dunia hiburan dengan mengikuti ajang pencarian bakat X Factor Indonesia musim pertama. Dalam babak Showcase, Mikha membawakan “Gravity” milik John Mayer yang berhasil membuatnya terpilih sebagai finalis dan melaju ke babak Gala Show. Selama berkompetisi Mikha termasuk dalam kategori "Boys" di bawah bimbingan mentor Anggun. Adapun, Mikha juga dikenal sebagai penyanyi instrumentalis yang mampu memainkan berbagai alat musik serta mampu menciptakan lagu dan mengaransemen musik.
Setelah lolos dari tahap audisi dan melalui proses kompetisi, Mikha tereliminasi dalam babak empat babak besar pada tanggal 3 Mei 2013 pasca membawakan lagu “Crazy Love” milik Michael Buble dan “Mungkin Nanti” milik Noah.
Pasca lulus dari X Factor Indonesia, Mikha bersama alumni finalis kompetisi tersebut merilis album kompilasi bertajuk X Factor Indonesia yang dirilis pada 6 Juni 2013. Dalam album tersebut, Mikha membawakan lagu berjudul "Soulmate" yang dikomposeri oleh Aries Noor.[7] Dalam rangka peluncuran album tersebut, juga diadakan acara #KonserSuperX serta sebagai penyerahan plakat Double Platinum atas pencapaian penjualan album tersebut. #KonserSuperX disiarkan langsung di stasiun televisi RCTI pada 22 Juni 2013.[8]
Setelah tereliminasi dari X Factor Indonesia, Mikha kemudian mulai mengembangkan grup musik yang pernah ia bentuk bersama saudara-saudaranya, Reuben Nathaniel dan Mada Emmanuelle bernama The Overtunes. The Overtunes awalnya dibentuk pada tahun 2010 dan merupakan tipikal grup musik sekolah yang tampil di acara pensi atau di gereja dan direncanakan untuk menjadi grup musik independen. Namun, pasca Mikha lulus X Factor Indonesia, The Overtunes dikontrak oleh perusahaan rekaman Sony Music Entertainment Indonesia. Karena kontrak itu juga grup tersebut mengubah rencana dan bergabung dengan major label. The Overtunes pun rilis di tahun 2013.[3]
Debut The Overtunes di industri musik Indonesia adalah dengan merilis singel album bertajuk Sayap Pelindungmu pada 4 Desember 2013.[9][10] Singel album tersebut terdiri dari tiga lagu di antaranya "Sayap Pelindungmu", "Soulmate", serta "Soulmate (Acoustic Version)". Lagu "Soulmate" sendiri merupakan singel milik Mikha yang sebelumnya pernah dirilis dalam album X Factor Indonesia yang telah diaransemen ulang.[11]
Bersama dengan The Overtunes, Mikha telah merilis dua album studio yakni Selamanya pada tahun 2015[12]–yang kemudian dirilis dalam versi tambahan berjudul Selamanya+ (2016)[13] dengan penambahan tiga buah lagu setelah Selamanya berhasil mendapatkan multi platinum dalam kurun waktu setahun, yang mana terjual sebanyak 400 ribu kopi[14] serta Memory Lane pada tahun 2019 untuk merayakan 10 tahun perjalanan karier The Overtunes di industri musik,[15][16] yang mana album tersebut merupakan penggabungan dari dua mini album mereka yang telah dirilis sebelumnya pada tahun 2018 yakni Memories Made dan Memories in the Making.[17]
The Overtunes memutuskan untuk hiatus pada awal tahun 2020 untuk fokus ke proyek-proyek lain. Pasca dua tahun hiatus, The Overtunes kembali ke industri musik dengan merilis singel "Write Me Another Song" pada 27 Januari 2022.[18] Singel ini menjadi karya pertama The Overtunes sebagai artis independen setelah grup tersebut tidak lagi tergabung dengan major label.[19]
2020: Awal karier penyanyi solo dan Amateur
Pada 2020, pasca The Overtunes memutuskan keluar dari label musik yang menaunginya, Sony Music Entertainment Indonesia dan memutuskan untuk hiatus sementara. Mikha memilih untuk bersolo karier dan bergabung dengan perusahaan rekaman Wonderland Records.[20]
Mikha mengaku memutuskan menjadi solois karena secara pribadi ingin mempelajari hal baru dan mengeksplorasi gaya bermusik yang sebelumnya tidak ia temukan saat bergabung dalam grup musik yang telah memiliki karakteristik serta merasa lebih bebas berekspresi dengan musiknya.[21]
Mikha merilis singel berjudul "Shot" pada 23 Maret 2020 yang menjadi penanda awal kariernya sebagai penyanyi solo.[22] "Shot" merupakan lagu pertama yang akan menjadi pembuka rangkaian rilisan album solo perdana Mikha. Mikha sendiri berperan penuh dalam proses penciptaan lagu "Shot", mulai dari lirik, aransemen musik, sekaligus menjadi produser.[23]
Setelah merilis tiga singel sebelumnya yakni "Shot", "Run" dan "Middle Ground", Mikha merilis album debut perdananya bertajuk Amateur pada 28 Agustus 2020.[24] Album tersebut terdiri dari delapan trek lagu yang seluruhnya berbahasa Inggris. Dalam penggarapannya, Mikha mengerjakan semuanya sendiri dari mulai proses pembuatan lagu, aransemen dan instrumen, selain proses mixing dan mastering yang dibantu oleh Olof Lindskog, seorang mix engineer dari The Kennel Sweden.[25][26]
Dalam rangka perayaan debut albumnya, Mikha menggelar konser secara virtual yang bertajuk Amateur: Stage One yang diselenggarakan pada 29 November 2020 pukul 21.00 WIB di kanal YouTube Mikha Angelo. Konser ini digelar secara virtual, lantaran tengah meningkatnya virus Covid-19 di Indonesia.[27][28] Konser tersebut ditonton lebih dari 3000 penonton. Pasca penyelenggaraan konser virtual tersebut Mikha merilis versi audio dari delapan lagu yang ia tampilkan langsung dalam konser Amateur: Stage One yang dikemas dalam bentuk album langsung dirilis pada 11 Desember 2020.[29]
2021: Lover
Di bulan hari kasih sayang, Mikha mengumumkan merilis album mini bertajuk Lover pada 12 Februari 2021 yang telah terdiri dari 2 trek lagu yakni "Anything" dan "Into You. Sedangkan 2 trek terakhir, "Celebrate" dan "Lover" dirilis pada 26 Februari bersamaan dengan perilisan penuh album tersebut.[30][31] Album Lover merupakan persembahan Mikha dalam menceritakan makna cinta bagi dirinya.[32][33]