Nadin Amizah
Nadin Amizah Harahap (lahir 28 Mei 2000) adalah penyanyi-penulis lagu berkebangsaan Indonesia. Nadin terjun ke industri musik pada 2017 melalui kolaborasinya sebagai pengisi vokal dalam single "All Good" oleh Dipha Barus. Setahun kemudian ia melakukan debut solo dengan merilis lagu "Rumpang" yang berhasil membawanya memenangkan dua penghargaan Anugerah Musik Indonesia 2019 termasuk sebagai Pendatang Baru Terbaik-Terbaik. Nadin yang menulis sendiri seluruh lagunya, telah memenangkan 4 Anugerah Musik Indonesia dari 14 nominasi serta 1 nominasi Festival Film Indonesia. Kehidupan awalNadin Amizah lahir pada 28 Mei 2000 di Bandung, Jawa Barat. Ia adalah anak dari pasangan Raja dan Intan Gurnita Widiatie.[1] Ia diketahui memiliki adik perempuan bernama Kayla Hendrina.[2] Kedua orang tuanya bercerai ketika ia dan adiknya masih bersekolah, sehingga sewaktu kecil ia tinggal bersama neneknya di Bandung, sedangkan ibunya bekerja di Jakarta dan pulang ketika akhir pekan.[3] Setelah lulus dari SMA Negeri 67 Jakarta,[4] Nadin menempuh pendidikan perguruan tinggi di London School of Public Relations program studi Ilmu Komunikasi. Ia memulai studinya pada 2018 dan lulus pada 2022.[5] Karier2016–2017: Awal karierNadin mengawali karier bermusiknya dengan mengunggah video cover lagu di sosial media. Hal tersebut kemudian menarik perhatian pihak Trans TV sehingga ia dipanggil untuk mengikuti ajang Social Media Sensation (2016) dan mendapatkan juara ketiga.[6] Pada 2017, Nadin digandeng oleh disjoki Dipha Barus untuk berkolaborasi dalam singel "All Good". Pertemuan Dipha dengan Nadin terjadi di jejaring sosial media, yang mana saat itu ada warganet yang merekomendasikan Nadin di kolom komentar di akun Instagram Dipha. Awalnya, ketika ditawari berduet dengan Dipha, Nadin tidak langsung menyetujui masih terlibat dalam kompetisi Social Media Sensation. Kemudian setelahnya, Nadin menyetujui untuk bernyanyi dalam lagu "All Good" yang menjadi proyek musik pertamanya di industri musik.[7][8] Lagu tersebut mendapatkan 3 nominasi dalam Anugerah Musik Indonesia 2017 dan berhasil memenangkan penghargaan sebagai Karya Produksi Dance/Electronic Terbaik.[9] 2018–2019: Debut solo dan terobosan karierSetahun menyanyikan lagu-lagu pop dan EDM, Nadin mengaku kurang nyaman dengan genre tersebut. Ia akhirnya memutuskan menekuni genre musik yang disukainya yakni folk dan balada.[6] Nadin merilis singel solo perdananya yang berjudul “Rumpang” yang ia tulis ketika berusia 16 tahun. Sebelumnya pada 21 Juni 2018, video versi langsung “Rumpang” diunggah di saluran Youtube Nadin. Karena banyak permintaan dari para pendengar untuk versi rekam studio, sehingga lagu “Rumpang” versi studio akhirnya dirilis di berbagai layanan platform digital musik tiga bulan setelahnya.[10] Setelah "Rumpang" mendapatkan respon positif, Pada tahun 2019 Nadin semakin produktif menulis lirik dan merilis lagu bergenre folk balada diantaranya "Sorai"[11], "Star,[12] dan "Seperti Tulang"[13]. "Rumpang" berhasil membawa Nadin memenangkan dua penghargaan Anugerah Musik Indonesia 2019 sebagai Pendatang Baru Terbaik-Terbaik serta Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik.[14] 2020: Selamat Ulang TahunNadin merilis debut album studionya, Selamat Ulang Tahun pada 28 Mei 2020 bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Album tersebut tidak didukung dengan adanya singel. Album berisikan 10 trek lagu yang seluruh lagunya ditulis oleh Nadin serta direkam di kamar tidur (bedroom recording).[15] Dua pekan setelah dirilis, Selamat Ulang Tahun telah diputar sebanyak 5 juta pemutaran di platform digital musik[16] dan bertambah hingga 50 juta pemutaran pada akhir 2020.[17] Selamat Ulang Tahun dinominasikan sebagai Album Terbaik-Terbaik dan Album Pop Terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia 2020.[18] Trek keenam dari album Selamat Ulang Tahun, "Bertaut" menjadi lagu yang memiliki jumlah streaming tertinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, Nadin merilis video musik "Bertaut" di saluran YouTube-nya pada 2 November 2020 pukul 16:00 WIB.[19][20] "Bertaut" berhasil memuncaki tangga lagu harian Spotify pada 17 Desember 2020. Lagu tersebut menjadi lagu pertama Nadin yang memuncaki tangga lagu.[21] Dalam ajang Anugerah Musik Indonesia 2020, "Bertaut" memenangkan penghargaan sebagai Karya Produksi Folk/ Country/ Balada Terbaik.[22] Nadin menggelar konser tunggal virtual dari album perdananya bertajuk "Selamat Ulang Tahun: Sebuah Pertunjukan" pada 27 November 2020. Konser tersebut ditonton sebanyak 7.180 penonton.[23] 2021: Kalah BertaruhSetahun setelah Selamat Ulang Tahun, Nadin kembali merilis karya dengan format album mini bertajuk Kalah Bertaruh pada 26 Mei 2021. Album didukung dengan sebuah singel, "Seperti Takdir Kita yang Tulis" yang telah dirilis sebagai lagu perkenalan pada Maret 2021. Kalah Bertaruh lahir sebagai kisah lanjutan dari lagu "Taruh" pada album Selamat Ulang Tahun. Dalam album ini, Nadin membagikan kisahnya dalam 5 babak melalui lagu-lagu yang ia sajikan.[24][25] Sebelumnya Nadin terpilih sebagai duta kampanye global dari Spotify untuk kesetaraan gender, "Equal" edisi Mei 2021. Foto Nadin secara eksklusif di pasang di papan reklame New York Times Square, Amerika Serikat.[26][27] 2022: Konser tunggal perdanaPada awal 2022 Nadin mengemas album perdananya dalam format cakram padat. Sebelumnya, Selamat Ulang Tahun hadir dalam format digital dan piringan hitam dengan kuantitas terbatas. Di platform digital Selamat Ulang Tahun telah didengarkan lebih dari 154 juta kali streaming.[28] Bertepatan dengan hari ibu pada 22 Desember 2022, Nadin menggelar pertunjukan konser tunggal pertamanya, "Selamat Ulang Tahun" di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta. Konser ini adalah persembahan khusus untuk album Selamat Ulang Tahun.[29] Tiket dipasarkan dalam beberapa kategori sejak Oktober 2022, dan terjual habis di setiap kategori pada pertengahan Desember 2022 dengan total 2.870 tiket habis terjual.[30][31] Konser tersebut menampilkan pertunjukan musik dipadukan dengan konsep teatrikal. Seluruh trek dari album Selamat Ulang Tahun dibawakan secara bergilir, dengan penceritaan yang menggambarkan perjalanan Nadin sejak ia kecil hingga dewasa.[32][33] 2023–sekarang: Untuk Dunia, Cinta, dan KotornyaAlbum kedua Nadin, Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya dirilis pada 13 Oktober 2023. Album berisi 13 trek lagu dengan didukung tiga lagu yang sebelumnya telah dirilis di antaranya “Rayuan Perempuan Gila”, “Semua Aku Dirayakan”, dan “Tawa” yang mewakili tiga fase perjalanan cinta yang menjadi tema album.[34] Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya debut di posisi 8 pada tangga musik "Top Album Global Spotify". Singel utama dari Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya, "Rayuan Perempuan Gila" yang dirilis pada 23 Juni 2023 mendapatkan respon positif dari publik. Lagu tersebut menduduki posisi keempat dalam tangga lagu mingguan Indonesia Songs–menjadikan lagu tersebut sebagai lagu pertama Nadin yang berhasil masuk 5 besar tangga lagu yang disusun oleh Billboard. "Rayuan Perempuan Gila" juga berada di daftar 10 teratas tangga lagu mingguan Spotify selama 12 pekan berturut-turut dan telah diputar lebih dari 67,1 juta kali.[35] Lagu tersebut membawa Nadin dinominasikan sebagai Artis Solo Wanita Pop Terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia 2023.[36] Tepat 3 minggu dari lahirnya album keduanya Nadin menyelenggarakan showcase yang bertajuk sama dengan albumnya.[37] Showcase yang diadakan pada 4 November 2023 di Bengkel Space, Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan dan dihadiri 2.000 penonton. Nadin mengaku memilih untuk membuat showcase daripada konser dalam waktu yang berdekatan dengan rilisnya album adalah karena ia merasa perlu mempresentasikan lagu-lagu yang ada di album barunya secara langsung kepada pendengar.[38] Untuk pertama kalinya Nadin dipercaya untuk mengisi lagu tema lewat serial Netflix, Gadis Kretek (2023). Nadin menyanyikan kembali lagu Chrisye berjudul “Kala Sang Surya Tenggelam” yang diciptakan oleh Guruh Soekarnoputra dan dirilis tahun 1978.[39] Ia dipilih langsung sejak awal oleh sang sutradara, Kamila Andini karena suara Nadin dianggap mewakili para perempuan dalam kisah Gadis Kretek.[40] KeartisanPengaruhDalam siniar Dear Dearest di Spotify, Nadin mengungkapkan bahwa Sal Priadi, Kunto Aji dan Arina Ephipania adalah sosok musisi Indonesia yang dikagumi yang ia sebut pahlawan musiknya. Nadin mengaku bahwa ia mencintai karya-karya yang dirilis oleh Sal Priadi. Dari Kunto, Nadin mendapat pelajaran bahwa Kunto telah membuatnya yakin jika mimpi bisa dikejar dan diwujudkan. Nadin pun mengagumi album Mantra Mantra milik Kunto yang dianggapnya sebagai penyembuh luka, khususnya pada lagu "Sulung". Sementara itu, Nadin mengagumi dan belajar dari Arina yang bernyanyi menggunakan hati.[41][42] Kepenulisan laguNadin menulis sendiri lagu-lagu yang ia rilis. Karyanya dikenal dengan bahasa yang cenderung puitis dan berbahasa baku. Nadin mengaku bahwa ia memiliki kecintaan pada kata-kata dan kemampuan merangkai kata menjadi indah berasal dari cara ibunya yang berbicara kepadanya. Sejak kecil ibunya menasihati Nadin dengan banyak susunan kata-kata. Menurutnya ada sesuatu yang indah dari bagaimana kata dapat menerjemahkan apa yang dirasakan. Dan ia berpikir tidak semua orang punya gambaran bagaimana cara menggunakan kata-kata secara efektif.[43] Untuk memunculkan inspirasi ketika sedang menulis lagu, Nadin mengatakan bahwa ia lebih nyaman bila berada di di tempat yang memang familiar dengannya. Sering kali ia mendapatkan inspirasi dari hal-hal yang pernah ia lihat dan baca. Walaupun hanya kutipan singkat sekalipun, ia selalu menyerap dan menyimpan inspirasi tersebut.[44] Dalam penamaan judul di tiap lagunya seperti "Rumpang", "Sorai", dan "Bertaut", ia menggunakan bahasa-bahasa yang kebetulan familiar dengannya dan bukan sesuatu yang ia cari. Kata-kata tersebut sudah ia ketahui sebelumnya yang ia serap ketika ia sedang membaca buku. Ia pun tidak kesulitan mencari kata-kata yang tepat karena lagu-lagunya ditulis dari pengalaman pribadinya sendiri serta didukung dengan kemampuannya dalam menulis puisi.[45][46] Penampilan panggungNadin memiliki kebiasaan unik ketika bernyanyi di panggung. Nadin kerap memakai busana gaun dengan nuansa vintage. Ia memakai gaun karena merasa nyaman. Menurutnya apabila pakaiannya tidak nyaman, maka itu akan menganggu penampilannya di atas panggung karena ia akan fokus pada pakaiannya. Nadin menyukai gaya busana yang lebih feminim dengan renda-renda dan bunga-bunga.[47] Nadin juga kerap tampil tanpa alas kaki atau nyeker ketika berada di panggung. Awalnya ia sempat memakai sepatu, tetapi ia mudah terpeleset. Selain itu ia juga belum menemukan sepatu yang cocok untuk dipakai saat manggung.[48] Kehidupan pribadiNadin menggunakan nama pengguna "cakecaine" di Instagram-nya. Kata tersebut di ambil dari 2 kata yaitu cake yang berarti kue dan cocaine yang merupakan jenis narkoba. Ia mengatakan bahwa ia tidak menyukai kue dan ia tidak menggunakan narkoba. Ia menilai bahwa nama "cakecaine" adalah sebuah akronim dari hal yang ia tak suka.[49] DiskografiAlbum studio
Album mini
Singel
Penampilan tamu
Konser
Penghargaan dan nominasi
Catatan
Referensi
Pranala luar
|