Sudirman Central Business District
Sudirman Central Business District (SCBD) atau Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (KNTS) adalah sebuah kawasan bisnis yang terletak di Jakarta Selatan, Indonesia, yang terdiri dari kondominium, gedung perkantoran, hotel, serta pusat perbelanjaan dan hiburan. Total luas SCBD adalah sekitar 45 hektar, yang dibagi menjadi 25 lot. Sekitar 13 hektar dari luas tersebut digunakan untuk jaringan jalan dan ruang terbuka hijau. SCBD didirikan atas gagasan sahabat Soeharto yaitu Bob Hasan yang berkolaborasi dengan Tomy Winata, Bambang Trihatmodjo, Sigit Harjojudanto, Sudwikatmono dan Salimin Prawiro Soemarto. Kini SCBD dimiliki oleh PT Danayasa Arthatama, anak perusahaan dari Artha Graha Network milik Tomy Winata.[1] SCBD terletak di dalam Segitiga Emas Jakarta. Ada tujuh titik masuk dan keluar dari SCBD ke jalan yang berbeda di Jakarta. Sebagian besar gedung-gedung perkantoran di kawasan ini dihubungkan oleh terowongan pejalan kaki bawah tanah. Menara tertinggi kedua di Indonesia, Treasury Tower terletak di distrik ini. Jakarta Signature Tower, yang direncanakan akan dibangun di sini. Signature Tower akan menjadi bangunan tertinggi kelima di dunia.[2] Bangunan PentingBangunan-bangunan penting yang ada di SCBD antara lain:
TransportasiKawasan SCBD dilayani oleh Transjakarta Koridor 1 (Blok M-Kota) melalui halte Senayan dan halte Polda Metro Jaya serta Koridor 9 (Pinang Ranti–Pluit) di Halte Semanggi dan Widya Chandra. Kawasan ini telah terintegrasi dengan salah satu stasiun MRT Jakarta Lin Utara Selatan di Jalan Jenderal Sudirman, yakni di Stasiun Istora Mandiri dan Senayan. Selama jam kerja, bus pengumpan juga tersedia untuk melayani transportasi di dalam distrik, dengan jeda keberangkatan sekitar 8-10 menit. Lihat juga
CatatanReferensiPranala luar |