Mebendazol adalah obat dari kelompok benzimidazol, yang digunakan sebagai obat cacingan. Obat ini memiliki rumus kimia C16-H13-N3-O3, dan berat molekul 295.2967.[2] Mebendazol bekerja dengan cara menghambat pembentukan mikrotubulus cacing. Obat ini secara selektif dan ireversibel menghalangi pengambilan glukosa dan nutrisi lainnya oleh cacing yang rentan, yang mengakibatkan penipisan glikogen endogen cacing.[3]
Indikasi
Obat ini efektif untuk mengatasi Enterobiasis, Ascariasis, Trichuriasis, dan infeksi cacing tambang.
Kontraindikasi
Kontraindikasi untuk pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif terhadap Mebendazol. Pemberian secara bersamaan mebendazol dan metronidazol bersamaan harus dihindari.
Efek samping
Efek samping yang paling umum adalah sakit kepala, pusing, serta gangguan saluran gastrointestinal seperti sakit perut, diare, mual dan muntah.
Perhatian
Lakukan evaluasi secara periodik terhadap fungsi hematologis, hati, dan ginjal.
Toleransi Kehamilan
Menurut FDA Mebendazol termasuk ke dalam kategori C (untuk penggunaan secara oral): Studi pada hewan telah mengungkapkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat harus diberikan hanya jika manfaat potensial membenarkan risiko potensial pada janin. Mebendazol bersifat teratogenik pada hewan pengerat, tetapi penggunaan selama kehamilan biasanya tidak menimbulkan masalah.
Interaksi obat
Karbamazepin dan fenitoin menyebabkan berkurangnya konsentrasi plasma Mebendazol. Cimetidin menyebabkan konsentrasi plasma Mebendazol meningkat.
Dosis
Dosis untuk dewasa (Ascariasis, infeksi cacingan tambang, Trichuriasis): 100 mg 2 x sehari selama 3 hari atau 500 mg sebagai dosis tunggal.
Dosis untuk dewasa (Enterobiasis): 100 mg sebagai dosis tunggal. Bisa diulangi setelah 2-3 minggu jika diperlukan.
Referensi