Mahkamah Uighur

Mahkamah Uighur adalah sebuah tribunal rakyat independen yang berbasis di Britania Raya yang ditujukan untuk menguji bukti terakit pelanggaran HAM Tiongkok terhadap suku Uighur dan mengevaluasi apakah pelanggaran tersebut dapat dikatakan sebagai genosida menurut Konvensi Genosida.[1][2][3][4][5] Mahkamah tersebut diketuai oleh Geoffrey Nice, jaksa utama dalam pengadilan Slobodan Milošević, yang mengumumkan pembentukan mahkamah tersebut pada September 2020.[1][2][6] Mahkamah tersebut mengeluarkan kesimpulan terakhirnya soal apakah pemerintah Republik Rakyat Tiongkok melakukan genosida terhadap Uighur pada Desember 2021.[5][7][8] Kesimpulan akhir mahkamah tersebut tak akan mengikat pemerintahan manapun untuk bertindak, namun para penyelenggara berharap agar laporan dan pemeriksaan mahkamah tersebut dapat memicu tanggap internasional dan membantu meminta Tiongkok untuk bertangggung jawab atas pelecehannya terhadap suku Uighur.[5][8][9][10][11]

Referensi

  1. ^ a b "UK tribunal to hear witnesses on China genocide accusations". Associated Press. 4 February 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 April 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  2. ^ a b Lipes, Joshua (4 September 2020). "Independent Tribunal Launched to Judge Claims of Mass Atrocities Crimes in Xinjiang". Radio Free Asia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  3. ^ ""Cannot Forget...": Uyghur Tribunal Hears Testimony Of Alleged China Abuses". NDTV. Agence France-Presse. 4 June 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  4. ^ "UK tribunal to investigate China's alleged genocide against Muslim Uighur population". ITV News. 3 September 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-04. Diakses tanggal 2021-06-06. 
  5. ^ a b c "'Uyghur Tribunal' opens with testimony of alleged rape, torture". Al Jazeera. 4 June 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  6. ^ Gunter, Joel (4 June 2021). "Hearings in London aim to assess allegations of genocide in China". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  7. ^ "'Uyghur Tribunal' to convene over abuses as China fumes". France 24. Agence France-Presse. 4 June 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  8. ^ a b "'Uighur tribunal' to open in London as China dismisses 'PR show'". France 24. 4 June 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  9. ^ Weiting, Asye (3 June 2021). "Uyghur exiles describe forced abortions, torture in Xinjiang". Washington Times. Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  10. ^ Gerin, Roseanne (4 June 2021). "Uyghur Tribunal Hears Grim Accounts of Rape And Torture in China's Xinjiang". Radio Free Asia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2021. Diakses tanggal 6 June 2021. 
  11. ^ Swerling, Gabriella (4 June 2021). "'The horror made me wonder if they are human': UK inquiry examines China genocide allegations". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2021. Diakses tanggal 6 June 2021.