Madeleine Korbel Albright (15 Mei 1937 – 23 Maret 2022) adalah seorang penstudi Hubungan Internasional, diplomat Amerika Serikat, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB ke-20, dan Menteri Luar Negeri AS ke-64. Albright meraih bachelor dalam ilmu politik di Wellesley College pada 1959 dan doktor dalam studi Rusia dari Universitas Columbia pada 1976. Albright sekeluarga pergi ke London sebelum Perang Dunia II pecah pada tahun 1939-1945. Keluarganya tinggal di AS sejak 1949.[3]
Semasa pemerintahan Presiden Bill Clinton, Albright dirayakan sebagai Menteri Luar Negeri AS wanita pertama dan wanita dengan pangkat tertinggi dalam sejarah pemerintahan AS. Dia juga telah dikritik dengan tajam karena dukungan kuatnya untuk sanksi terhadap Irak dan sepak terjangnya pada saat konflik Balkan.[4][5]
Madeleine Albright meninggal dunia karena kanker pada usia 84 tahun pada 23 Maret 2022.[6]
Kehidupan awal dan pendidikan
Madeleine Albright terlahir dengan nama Marie Jana "Madlenka" Korbelova pada 15 Mei 1937 di Praha, Cekoslowakia. "Madlenka" adalah nama panggilan yang diberikan neneknya. Ia mengganti namanya menjadi "Madeleine" ketika keluarganya pindah ke Amerika Serikat karena kudeta komunis di Cekoslowakia pada 1948. Ayahnya, Josef Korbel, adalah seorang diplomat Cekoslowakia yang pernah menjabat sebagai Duta Besar untuk Yugoslavia.[7]
Karier
Albright menjadi kepala asisten legislatif Senator Edmund Muskie dari Maine pada tahun 1976-1978. Dia bekerja di Dewan Keamanan Nasional dari tahun 1978 hingga 1981, di bawah Presiden Jimmy Carter. Tahun 1981-1982 dia menjadi mahasiswa tingkat doktoral di Woodrow Wilson International Centre for Scholars dan Center for Strategic and International Studies di Washington, D.C.[3]
Pada tahun 1982 hingga 1993 Albright mengajar hubungan internasional dan diplomasi luar negeri di Universitas Georgetown, Washington, D.C. Di samping itu, dari tahun 1989 sampai 1993 dia memimpin sebuah lembaga riset di Washington, D.C., yang bernama Center for National Policy. Dia juga menjadi penasehat kebijakan luar negeri untuk kandidat presiden dari Partai Demokrat, Walter Mondale, Michael Dukakis, dan Bill Clinton. Clinton menunjuknya menjadi wakil tetap AS di PBB, posisi setara anggota kabinet pada tahun 1993. Dia menjalani peran tersebut hingga diangkat menjadi Menteri Luar Negeri AS pada tahun 1997.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-bangsa
Dia adalah duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tanggal 6 Februari 1993.[8]
Albright telah dikritik secara luas untuk komentarnya dalam sebuah wawancara pada 12 Mei 1996 dalam program televisi 60 Minutes. Dalam topik mengenai sanksi AS terhadap Irak, Lesley Stahl bertanya:
- Kita telah mendengar bahwa setengah juta anak-anak telah meninggal. Itu lebih dari jumlah anak-anak yang tewas di Hiroshima. Apakah ini suatu harga yang pantas dibayar?
Albright menjawab:
- Saya rasa ini adalah suatu pilihan yang sulit, namun hal tersebut -- kami rasa ia merupakan harga yang pantas dibayar.[9][10]
Menteri Luar Negeri AS
Dia mulai pada tanggal 23 Januari 1997.[8] Sebagai Menteri Luar Negeri, Albright memicu kemarahan banyak warga Serbia di Yugoslavia karena perannya dalam Perang Kosovo dan Perang Bosnia serta kebijakan AS di daerah Balkan secara keseluruhan.[butuh rujukan]
Pasa 2000, Albright menjadi diplomat Barat pertama yang bertemu dengan Kim Jong Il, pemimpin Korea Utara.[11]
Kehidupan pribadi
Dia pindah ke Amerika Serikat pada 1950 dan menjadi warga negara AS pada 1957. Pada Mei 1959 dia menikah dengan jurnalis surat kabar Joseph Medill Patterson Albright, dan mempunyai tiga putri. Mereka bercerai pada 1982.
Albright sangat multilingual; dia fasih berbahasa Inggris, Prancis, dan Ceko, dengan kemampuan berbicara dan membaca yang baik dalam bahasa Rusia, Jerman, dan Polandia.
Sebelum dan saat Perang Dunia II, ayahnya Josef Korbel dan keluarganya mengungsi di Belgrade, Yugoslavia, di mana mereka berada dalam misi diplomatik dari Cekoslovakia. Hal ini mungkin telah menyelamatkan nyawanya, ketika banyak dari saudara Yahudinya di Cekoslovakia yang terbunuh dalam Holocaust. Albright telah menyatakan bahwa dia tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang Yahudi hingga dia dewasa.
Setelah pensiun, Albright menerbitkan sebuah memoir, Madam Secretary (2003) ISBN 0-7868-6843-0.
Catatan
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lembaga penelitian seni | |
---|
Basis data ilmiah | |
---|
Lain-lain | |
---|