Kinarut
Kinarut adalah sebuah kota madya di negara bagian Sabah, Malaysia yang jaraknya sekitar 20 km sebelah selatan Kota Kinabalu. Kinarut berada di bawah administrasi Distrik Papar. EtimologiTerdapat beberapa teori mengenai asal mula nama 'Kinarut' ini muncul. Salah satunya ialah nama tersebut merupakan sebuah jalan yang dahulu bernama China Road. Hal ini mengacu pada jalan yang biasa digunakan pedagang Tionghoa kala itu.[2] Selain itu, teori lain mengatakan bahwa nama tersebut berasal dari kata dalam bahasa Dusun, yakni 'kinorut' yang bermakna memotong dengan pisau. SejarahMulanya Kinarut merupakan bagian dari Kesultanan Brunei. Kinarut pernah digunakan sebagai pangkalan oleh Sultan Abdul Hakkul Mubin setelah meninggalkan Pulau Chermin ketika berlangsungnya Perang Sipil Brunei pada abad ke-17. Pangkalan yang dibuat itu terletak pada tempat yang strategis yang dilindungi oleh dua sungai.[3][4] Sultan Abdul Hakkul Mubin menetap selama 10 tahun sebagai Sultan Kinarut selagi insiden pembajakan di laut sekitarnya menurun secara signifikan. Dan ia pun mendapat bantuan dari orang Bajau dan Dusun untuk melawan serangan dari Sultan Muhyidin.[3] DemografiBerdasarkan sensus terakhir, penduduk Kinarut berjumlah 18.029 jiwa dan sebagian besar terdiri dari orang Melayu, Kadazan-Dusun, dan sejumlah besar orang Bajau serta orang Tionghoa.[1] Selain itu, terdapat pula sebuah pemukiman luas pengungsi asal Filipina di Kinarut. Akibatnya, telah dilaporkan bahwa terjadi ketegangan etnis terhadap penduduk setempat.[5] PariwisataKinarut Mansion atau Rumah Besar Kinarut merupakan salah satu dari beberapa rumah batu yang masih tersisa keberadaaanya di Sabah. Situs ini kemudian dimasukkan ke dalam daftar situs-situs bersejarah di Sabah pada 22 Agustus 1994.[6] Arsitektur historisKinarut berada di pantai barat Sabah yang perkembangan sejarahnya dimulai dari tahun 1910 hingga 1930 kemudian masih dilestarikan di beberapa bagian hingga saat ini. Bagian-bagian tersebut, di antaranya:
Referensi
Daftar pustaka
|