Kepler-10, sebelumnya dikenal sebagai KOI-72, adalah bintang serupa Matahari di rasi bintang Draco yang terletak 173 parsec (564 tahun cahaya) dari Bumi. Kepler-10 menjadi sasaran pesawat luar angkasa Kepler milik NASA, karena bintang ini dipandang sebagai bintang pertama yang diidentifikasi oleh misi Kepler yang dapat menjadi induk bagi eksoplanet kecil.[4] Bintang ini sedikit kurang masif, sedikit lebih besar, dan sedikit lebih dingin dari Matahari; pada usia yang diperkirakan 10,4 miliar tahun, Kepler-10 hampir 2,6 kali usia Matahari. Kepler-10 merupakan induk bagi sistem planet yang setidaknya terdiri dari dua planet. Kepler-10b, planet berbatu pertama yang tak dapat disangkal,[4] ditemukan pada orbitnya setelah delapan bulan pengamatan dan diumumkan pada tanggal 10 Januari 2011. Planet ini mengorbit bintangnya dengan sangat dekat, menyelesaikan orbit setiap 0,8 hari,[5] dan memiliki kepadatan mirip dengan besi.[4] Planet kedua, Kepler-10c, dikonfirmasi pada tanggal 23 Mei 2011, berdasarkan pengamatan lanjutan oleh Teleskop Luar Angkasa Spitzer. Data menunjukkan bahwa planet ini memiliki periode orbit 42,3 hari dan memiliki radius lebih dari dua kali lipat dari Bumi, tetapi memiliki kepadatan yang lebih tinggi, menjadikannya planet berbatu terbesar dan paling masif yang ditemukan pada bulan Juni 2014.[1][6][7]
Penamaan dan sejarah
Kepler-10 diberi nama karena sistem keplanetan ini merupakan sistem keplanetan kesepuluh yang diamati oleh pesawat ruang angkasa Kepler, sebuah satelit NASA yang dirancang untuk mencari planet serupa Bumi yang transit atau melewati bagian depan bintang induk terhadap Bumi. Peristiwa transit ini sedikit meredupkan bintang induk, efek peredupan periodik ini kemudian dicatat oleh Kepler.[8] Setelah delapan bulan pengamatan mulai dari bulan Mei 2009 hingga Januari 2010, tim Kepler menetapkan Kepler-10b sebagai eksoplanet pertama yang ditemukan oleh satelit Kepler. Kepler-10 merupakan bintang sasaran Kepler pertama yang dicurigai memiliki sebuah planet kecil yang mengorbitnya. Karena itu, verifikasi penemuan Kepler diprioritaskan oleh teleskop di Observatorium W. M. Keck di Hawaii. Penemuan itu berhasil diverifikasi.[4] Meskipun terdapat banyak eksoplanet yang berpotensi berbatu ditemukan sebelumnya, Kepler-10b adalah planet berbatu definitif pertama yang ditemukan.[9]
Penemuan Kepler-10b diumumkan ke publik pada sebuah pertemuan musim dingin American Astronomical Society pada tanggal 10 Januari 2011 di Seattle.[9] Pada tanggal 23 Mei 2011, keberadaan Kepler-10c dikonfirmasi pada pertemuan AAS ke-218 di Boston.[10]
Karakteristik
Kepler-10 adalah bintang tipe G, seperti Matahari. Dengan massa 0,895 (±0,06) Mmatahari dan radius 1,056 (± 0,021) Rmatahari, bintang ini kira-kira 10% lebih kecil dan 5% lebih lebar dari Matahari. Metalisitas Kepler-10, yang diukur dalam [Fe/H] (jumlah besi di dalam bintang), adalah -0,15 (±0,04), memiliki arti bahwa 70% Kepler-10 adalah logam yang kaya seperti Matahari. Metalisitas cenderung memainkan peran besar dalam pembentukan planet, menentukan apakah bentuknya, dan planet seperti apa yang akan terbentuk.[11] Selain itu, Kepler-10 diperkirakan berusia 11,9 miliar tahun dan memiliki temperatur efektif 5627 (±44) K;[2] Untuk perbandingan, Matahari lebih muda dan lebih panas, dengan usia 4,6 miliar tahun[12] dan temperatur efektif 5778 K.[13]
Kepler-10 terletak pada jarak 173 (±27) parsec dari Bumi, yang setara dengan sekitar 564 tahun cahaya. Juga, magnitudo tampak Kepler-10, atau kecerahan yang terlihat dari Bumi, adalah 10,96; oleh karena itu, Kepler-10 tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.[2]
Sistem keplanetan
Sesuai dengan tata nama eksoplanet, planet pertama yang ditemukan mengorbit Kepler-10 bernama Kepler-10b. Diumumkan pada tahun 2011, planet ini merupakan planet berbatu pertama yang diidentifikasi di luar tata surya. Planet ini memiliki massa 3,33±0,49 kali dari Bumi dan radius 1,47+0,03−0,02 kali dari Bumi.[1] Planet ini mengorbit Kepler-10 pada jarak 0,01684 SA setiap 0,8375 hari, dapat dibandingkan dengan orbit dan periode orbit planet Merkurius yang mengelilingi Matahari pada jarak 0,3871 SA setiap 87,97 hari.[14] Karena planet ini mengorbit begitu dekat dengan bintangnya, eksentrisitasnya hampir nol. Dengan demikian, orbitnya sangat melingkar.[5]
Kepler-10c[6] juga ditemukan oleh Misi Kepler NASA,[15] eksoplanet kedua yang ditemukan mengorbit Kepler-10. Pengukuran kecepatan radial menunjukkan bahwa planet ini memiliki massa 17,2±1,9 massa Bumi dan radius 2,35 radius Bumi, menjadikannya planet berbatu terbesar yang diketahui pada tahun 2014. Kepler-10c mengorbit Kepler-10 pada jarak 0,24 Saa setiap 45,29 hari.[1]