Kendal (bahasa Jawa: ꦏꦼꦤ꧀ꦝꦭ꧀, translit. Kêndhal) adalah ibu kota Kabupaten Kendal yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Kendal. Kendal juga adalah sebuah kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal, ProvinsiJawa Tengah, Indonesia. Dulu kota kendal dilintasi rel kereta api dan ditutup tahun 1970 karena krisis transportasi, kota ini dilewati highway pantura dan tidak memiliki terminal, fasilitas di kota ini adalan rumah sakit, pasar, swalayan dll.
Kecamatan ini sebagai pusat administrasi kabipaten kendal. Kecamatan Kendal merupakan satu dari 20 kecamatan di Kabuaten Kendal Propinsi Jawa Tengah, dengan wilayah sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Patebon dan Kecamatan Ngampel, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Patebon dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Brangsong. Kecamatan Kota Kendal terletak pada 109'54 - 7'41 Lintang Selatan dan 109'59 - 110'18 Bujur Timur dengan ketinggian tanah dari ± 0 sampai ± 4 m di atas permukaan laut.
Geografi dan Iklim
Luas wilayah Kecamatan Kota Kendal mencapai 27,50 km2, yang sebagian besar digunakan sebagai lahan pertanian (tanah sawah dan tanah tegalan) yaitu mencapai 54,35% dan sisanya 45,65% digunakan untuk tambak/kolam dan pekarangan (lahan untuk bangunan dan halaman sekitar) dan lain-lain. Rata-rata curah hujan di wilayah Kecamatan Kota Kendal tahun 2015 sekitar 117 mm dengan rata-rata hari hujan adalah 6,08 hari.[2]
Pemerintahan
Kecamatan Kota Kendal terdiri dari 20 kelurahan, dengan jumlah Rukun Warga sebanyak 85 RW dan jumlah Rukun Tetangga sebanyak 364 RT. Jumlah RW terbanyak berada di Kelurahan Langenharjo sebanyak 11 RW sedangkan jumlah RT terbanyak juga berada di Kelurahan Langenharjo sejumlah 55 RT.[2]
Jumlah penduduk Kecamatan Kendal tahun 2015 sebanyak 54.827 jiwa, terdiri dari 27.736 jiwa (50,59 persen) laki-laki dan 27.091 jiwa (49,41 persen) perempuan. Jumlah penduduk terbesar berada di Kelurahan Langenharjo sebanyak 6.392 jiwa (11,72 persen) dari total jumlah penduduk Kecamatan Kota Kendal. Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah Kelurahan Tunggulrejo dengan jumlah penduduk 832 jiwa (1,52 persen) dari total jumlah penduduk Kecamatan Kota Kendal. Kepadatan penduduk Kecamatan Kota Kendal tahun 2015 mencapai 1.994 orang/km2 . Kelurahan terpadat adalah Kelurahan Patukangan dengan kepadatan penduduk sebesar 10..738 orang/km2, sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah Kelurahan Balok dengan kepadatannya 462 orang/km2[2]
Pada umumnya penduduk Kendal merupakan suku Jawa, dan beberapa suku lain dari Indonesia. Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Kendal sebanyak 59.921 jiwa, dengan kepadatan 1.962 jiwa/km².Kemudian, persentasi penduduk kecamatan kendal berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 98,64%, kemudian Kekristenan 1,29% dimana Protestan 0,96% dan Katolik 0,33%. Selebihnya Buddha sebanyak 0,03%,Hindu 0,03% dan Kepercayaan 0,01%.[1]
Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, untuk itu diperlukan prasarana pendidikan yang bagus dan representatif guna mendukung wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Pada tahun 2015 ini jumlah sekolah Pra sekolah di Kecamatan Kota Kendal sebanyak 37 sekolah, SDN sebanyak 34 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 3 sekolah, SMPN sebanyak 3 sekolah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama swasta sebanyak 4 sekolah dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 2 sekolah. SMAN ada 1 sekolah dan Madrasah Aliyah ada 1 sekolah, sedangkan SMA swasta/sederajat berjumlah 3 sekolah.[2]
Kesehatan
Banyaknya rumah sakit di Kecamatan Kota Kendal ada 1 unit, Puskesmas 2 unit, Puskesmas Pembantu 4 unit, Rumah bersalin 2 unit, Pos Kesehatan Desa 20 unit, Apotek 4 unit, Praktik Dokter Umum sebanyak 11 orang dan Praktik dokter gigi sebanyak 4 orang.[2]
Ekonomi
Pertanian
Jenis utama tanaman yang diusahakan di Kecamatan Kota Kendal adalah padi sawah. Pada tahun 2015 luas areal tanaman padi sawah mencapai 2.619 Ha dengan produksi sebesar 16.049 ton. Selain itu Kecamatan Kota Kendal juga merupakan daerah potensi tanaman tembakau yang pada tahun 2015 produksinya mencapai 9,45 ton. Luas panen terbesar ada di Kelurahan Karangsari dengan luas 384 Ha yang menghasilkan produksi padi sawah sebesar 2.684 ton. Sedangkan untuk Kelurahan Patukangan dan Pegulon tidak ada luas panen untuk tanaman padi sawah.[2]
Keuangan
Kondisi perekonomian di Kecamatan Kota Kendal tahun 2015 tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya (masih tetap seperti tahun 2014). Bank Umum di Kecamatan Kota Kendal berjumlah 8 unit. Jumlah Bank Syariah di Kecamatan Kota Kendal sebanyak 2 unit dan BPR sebanyak 2 unit. Sedangkan lembaga keuangan yang bukan bank masingmasing juga tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Sarana lain yang menunjang perputaran uang yang ada di Kecamatan Kota Kendal adalah minimarket sebanyak 9 unit dan koperasi simpan pinjam sejumlah 13 unit.[2]