Plantungan (bahasa Jawa: ꦥ꧀ꦭꦤ꧀ꦠꦸꦔꦤ꧀, translit. Plantungan) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, ProvinsiJawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Plantungan merupakan salah satu dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal. Kecamatan Plantungan terletak diwilayah paling barat di Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Batang. Kecamatan ini berjarak 46 Km dari pusat Kabupaten Kendal. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi karena terletak di lereng utara Gunung Prahu. Pusat pemerintahan Kecamatan Plantungan berada di Desa Tirtomulyo.
Batas wilayah
Batas-batas wilayah Kecamatan Plantungan adalah sebagai berikut:[1]
Pada ketinggian rata – rata 700 meter di atas permukaan laut.[butuh rujukan] Kecamatan Plantungan memiliki wilayah dengan luas 48,82 km2.[3] Wilayah Kecamatan Plantungan terbagi menjadi 12 desa. Desa yang memiliki luas terbesar adalah desa kediten (6,55 Km2) dan terkecil desa Jati (1,47 Km2). Dengan luas wilayah Kecamatan Plantungan 48,82 Km² tersebut. Kecamatan Plantungan mempunyai lahan untuk sawah 12,07 km2 atau 24,7 persen, lahan bukan sawah 25,71 km2 atau 52,66 persen dan lahan bukan pertanian 11,04 kmatau 22,61 persen.
Rata-rata banyaknya hari hujan tahun 2015 di Kecamatan Plantungan adalah 9 hari, rata-rata tersebut cukup tinggi dibanding rata-rata hari hujan tahun 2013 sebanyak 8 hari sedangkan tahun 2014 memiliki rata-rata hari hujan paling tinggi selama 3 tahun terakhir yaitu 13 hari hujan Rata-rata hari hujan terbanyak sepanjang tahun 2015 terjadi pada bulan desember yaitu 23 hari hujan. Berbanding terbalik dengan bulan juli dan agustus yang cerah sepanjang bulan. Selama tahun 2015 rata-rata curah hujan di Kecamatan Plantungan mencapai 248 mm lebih rendah dibanding tahun 2013 dengan curah hujan 116 mm. Curah hujan tertinggi pada tahun 2015 terjadi pada bulan Desember sebesar 636 mm.[4]
Pemerintahan
Kecamatan Plantungan dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kabupaten Kendal. Secara Administrasi Kecamatan Plantungan terbagi dalam 12 desa yang masuk dalam klasifikasi desa swasembada. Kecamatan Plantungan terdiri dari jumlah dusun 55, jumlah RW 61 dengan 250 RT. Jumlah PNS di kantor Kecamatan Plantungan 22 orang yang terdiri dari 17 PNS laki-laki dan 5 PNS perempuan. Jumlah perangkat desa Kecamatan Plantungan adalah sebagai berikut: Kades 12 orang, Sekdes 9 orang, Kaur/Kasi 49 orang, dan Kadus sejumlah 53 orang.[4]
Kependudukan
Jumlah Penduduk
Aspek kependudukan merupakan masalah penting dalam perencanaan pembangunan, baik yang bersifat pembangunan sektoral, lintas sektoral maupun regional. Data kependudukan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kegiatan yang lalu dan yang sedang berjalan, bahkan dapat memperkirakan bentuk dan volume kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Seiring dengan pembangunan yang terus dilaksanakan, jumlah penduduk juga mengalami perkembangan. Pada tahun 2015 jumlah penduduk di Kecamatan Plantungan sebanyak 32.761 jiwa, dengan Kepadatan Penduduk sebesar 671 Jiwa/km2 Suatu ukuran tentang penduduk selain jumlahnya adalah komposisinya menurut jenis kelamin. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2015 berjumlah 16.689 jiwa sedangkan penduduk perempuan berjumlah 16.072 jiwa sehingga Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio/RJK) menunjukkan angka 103,84 persen yang berarti di antara 100 orang penduduk perempuan terdapat 103-104 orang penduduk laki-laki.
Berdasarkan tingkat banyaknya jumlah penduduk di Kec.Plantungan maka, jumlah penduduk terbesar berada di desa Wonodadi (4.460 jiwa) jumlah penduduk terendah di desa Blumah (1.203 jiwa). Namun bila dilihat dari kepadatan jumlah penduduk maka, desa dengan penduduk terpadat adalah desa Wonodadi (1.112 jiwa/Km2 ) dan desa dengan penduduk yang jarang adalah desa Kediten (180 jiwa/Km2 ). Karena bila dilihat dari luas desanya, desa Kediten ini memiliki luas desa terbesar (6,55 Km2 ) dan penduduk relative kecil sehingga apabila dihitung kepadatannya menjadi desa dengan kepadatan terendah.[4]
Ketenagakerjaan
Semakin bertambahnya penduduk usia kerja akan berpengaruh pada pertambahan jumlah angkatan kerja, baik sebagai pekerja maupun pencari kerja. Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan pasar kerja yang besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan sosial dengan banyaknya pengangguran. Jika dilihat berdasarkan mata pencahariannya, penduduk di Kecamatan Plantungan tahun 2015 mayoritas bekerja sebagai petani. Jumlah penduduk yang menggarap lahan Pertanian sebanyak 9.357 jiwa atau sekitar 63 %. Jumlah Penduduk yang bekerja di bidang pertanian terbesar adalah Desa Bendosari sejumlah 1.102 jiwa, kemudian desa wonodadi sebesar 1.015 Jiwa. Dan desa yang paling sedikit petaninya adalah desa jati sejumlah 382 jiwa.[4]
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan masyarakat karena melalui pendidikan dapat ditingkatkan kualitas hidup yang berarti peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sasaran dari pembangunan milenium adalah mencapai pendidikan dasar untuk semua. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai antara lain jumlah sekolah, jumlah kelas, jumlah guru, dll. Jumlah fasilitas sekolah taman kanak-kanak (TK) di Kecamatan Plantungan tahun 2015 tidak ada perubahan tetap 21 TK. Jumlah murid dan guru TK di Kecamatan Plantungan ada 606 murid dan 93 guru, sehingga rasio murid dan guru TK di Kecamatan Plantungan sebesar 7. Artinya setiap guru TK menangani 7 orang murid. Sekolah dasar di Kecamatan Plantungan sebanyak 33 sekolah. Dari 33 sekolah tersebut ada 26 SD Negeri dan 7 Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jumlah murid sekolah dasar di Kecamatan Plantungan 2.917 murid, terdiri dari 2.232 murid SD Negreri, 685 murid Madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan jumlah guru yang mengajar di SD Kecamatan Plantungan sebanyak 278 guru, sehingga rasio murid guru SD di Kecamatan Plantungan sebesar 10.Artinya setiap 1 orang guru SD mengajar 10 murid SD. Di Kecamatan Plantungan ada 3 SMP Negeri, 1 SMP swasta dan 4 Madrasah Tsanawiyah (MTs). Tahun 2015 jumlah murid sekolah menengah pertama sebanyak 1.529 murid, sedangkan jumlah guru ada 117 guru. Sehingga rasio murid dan guru SMP / MTs di Kecamatan Plantungan 13, artinya setiap 1 orang guru mengajar 13 murid.
Di kecamatan Plantungan juga terdapat 1 smk negeri dan 1 sma swasta, jumlah murid sekolah menengah atas di kecamatan plantungan adalah 222 murid dengan 38 guru pengajar. Sehingga rasio murid dan guru menjadi 6, ini berarti setiap 1 orang guru pe Rasio ini menggambarkan beban kerja guru dalam mengajar dan untuk melihat mutu pengajaran di kelas karena semakin tinggi nilai rasio ini berarti semakin berkurang tingkat pengawasan guru terhadap murid sehingga mutu pengajaran cenderung rendah. Untuk itu peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan baik melalui penambahan jumlah guru maupun membangun sekolah yang baru akan mebawa dampak positif.[4]
Kesehatan
Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat yang vital adalah sarana dan prasarana kesehatan. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan dengan tersedianya pelayanan kesehatan yang mudah, merata dan murah dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu. Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kecamatan Plantungan sepanjang tahun 2015 hanya terdiri dari puskesmas 1 unit, dan puskesmas pembantu 2 unit. Minimnya fasilitas kesehatan diharapkan tidak menurunkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Berbagai fasilitas yang ada juga di dukung oleh tenaga medis yang ada yang terdiri dari dokter umum 1 orang, dokter gigi 1 orang, bidan 13 orang dan Mantri Kesehatan 8 orang.[4]
Ekonomi
Pertanian
Untuk Kecamatan Plantungan sektor pertanian ini menjadi penopang utama dalam perekonomian. Dari tanaman pangan proporsinya hampir berimbang, namun yang memberikan andil terbesar adalah tanaman padi sawah dengan proporsi sebesar 49,6 persen dari total produksi. Kemudian disusul tanaman jagung sebesar 47,7 persen. Produksi tanaman padi di Kecamatan Plantungan tahun 2015 mengalami kenaikan sekitar 61 persen dibanding tahun 2014. Hanya satu desa di Kecamatan Plantungan yang tidak menanam padi, yaitu desa Kediten. Luas panen paling luas ada di desa Mojoagung sebesar 382,00 Ha dan luas panen paling kecil ada di desa Blumah sebesar 58,00 Ha. Produksi tanaman jagung di Kecamatan Plantungan tahun 2015 mengalami peningkatan sekitar 8,06 persen dibanding tahun 2014, Produksi jagung paling tinggi ada di desa Tlogopayung sebesar 1.478,31 ton dan produksi Jagung terendah ada di desa Mojoagung sebesar 292,09 ton.[4]
Peternakan
Populasi ternak besar dan kecil yang banyak diusahakan di Kec. Plantungan sepanjang tahun 2015 terdiri dari sapi potong 3.511 ekor, kambing 1.828 ekor, domba 6.265 ekor, dan kerbau 26 ekor . Sedangkan populasi unggas antara lain ayam ras petelor 26.500 ekor, ayam buras 28.884 ekor, itik 1.878 ekor, dan ayam pedaging 35.000 ekor. Hewan ternak di Kecamatan Plantungan mengalami kenaikan dibanding tahun 2014, seperti Sapi mengalami kenaikan 0,2 persen, Kerbau mengalami Kenaikan 4 persen, Kambing mengalami penurunan 1,14 persen dibanding tahun sebelumnya. Domba juga mengalami penurunan yaitu jumlah ternak sebesar 0,54 persen dibanding tahun 2014.[4]