Kejuaraan U-21 Eropa UEFA
Kejuaraan Sepak Bola Eropa U-21 UEFA, dikenal juga sebagai Euro U-21, adalah sebuah kompetisi sepak bola internasional dua tahunan yang diikuti oleh tim nasional sepak bola pria di bawah 21 tahun dari asosiasi anggota UEFA. Sejak tahun 1992, kompetisi ini juga menjadi turnamen kualifikasi UEFA untuk Olimpiade Musim Panas. Italia dan Spanyol adalah tim paling sukses dalam kompetisi ini, masing-masing telah memenangkan lima gelar. Inggris adalah juara bertahan setelah mengalahkan Spanyol 1–0 pada final 2023.[1] SejarahKompetisi ini dimulai sejak tahun 1978. Turnamen ini didahului oleh Piala Challenge U-23 yang berjalan sejak 1967 hingga 1970. Kejuaraan U-23 yang sesungguhnya dibentuk dan dimulai sejak 1972. Batas usia kemudian diturunkan menjadi 21 untuk kejuaran tahun 1978 dan kemudian terus berlanjut sejak saat itu. Sebenarnya, banyak pemain yang berusia 23 tahun saat turnamen final berlangsung, namun saat kualifikasi dimulai, setiap pemain harus berusia maksimal 21 tahun. Pertandingan U-21 biasanya dilaksanakan pada hari sebelum pertandingan internasional tim senior dan ketika dimungkinkan, pertandingan grup kualifikasi yang sama juga dimainkan. Hal ini tidak berlangsung saat kejuaraan tahun 2006–2007. Turnamen ini banyak menjadi batu loncatan untuk masuk ke dalam tim senior. Pemain seperti Mesut Özil, Klaas-Jan Huntelaar, Luís Figo, Petr Čech, pemenang Piala Dunia FIFA 2010 Iker Casillas, pemenang Piala Dunia FIFA 2006 Francesco Totti dan Andrea Pirlo, serta pemenang Piala Eropa 2004 Giorgos Karagounis memulai karier internasional mereka di tim remaja. Struktur kompetisiHingga dan termasuk edisi 1992, seluruh tim peserta dibagi dalam delapan grup kualifikasi, delapan pemenang dari setiap grup masuk ke dalam babak perempat final, dan setiap pertandingan digelar kandang-tandang untuk menentukan juara turnamen. Untuk edisi 1994, salah satu tim semifinalis, Prancis, ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggara untuk pertandingan semifinal, perebutan tempat ketiga, dan final. Pertandingan hanya digelar satu kali. Edisi 1996 juga mirip, hanya saja Spanyol yang ditunjuk untuk menjadi tuan rumah penyelenggara. Untuk edisi 1998, terdapat sembilan grup kualifikasi karena jumlah peserta mencapai 46, hampir dua kali lipat dari 1976 yang berjumlah 24. Tujuh juara grup terkualifikasi otomatis ke babak final, di mana pemenang grup posisi kedelapan dan kesembilan, Yunani dan Inggris saling berhadapan untuk memperebutkan satu tempat tersisa. Pertandingan lainnya, mulai dari babak perempat final dan seterusnya, dilaksanakan di Rumania, salah satu dari tim terkualifikasi. Untuk edisi 2000 juga terdapat sembilan grup, namun 9 pemenang dan 7 tim juara kedua maju ke play-off dua pertandingan untuk menentukan delapan tim yang melaju ke final. Slowakia kemudian ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggara babak final. Untuk pertama kali, sistem penyisihan grup digunakan, di mana terdapat 2 grup yang terdiri atas 4 tim, di mana tim juara di setiap grup melaju ke pertandingan final, sementara tim posisi kedua melaju ke perebutan tempat ketiga. Struktur untuk musim 2002 hampir mirip, hanya saja terdapat babak semifinal untuk menentukan tim yang melaju ke pertandingan final dan perebutan tempat ketiga. Swiss ditunjuk untuk menjadi tuan rumah penyelenggara edisi 2002. Pada edisi 2004, terdapat sepuluh grup kualifikasi.dengan para pemenang grup dan enam tim juara kedua terbaik melaju ke babak play-off dua pertandingan. Jerman ditunjuk untuk menjadi tuan rumah penyelenggara edisi tersebut. Untuk edisi 2006, juara dan juara kedua dari total delapan grup kualifikasi melaju ke babak play-off dua pertandingan. Portugal ditunjuk untuk menjadi tuan rumah penyelenggara edisi ini. UEFA kemudian memindahkan kejuaraan dari tahun genap ke tahun ganjil, dengan alasan bahwa tim senior dari banyak negara sering memilih untuk mempromosikan tim U-21 mereka sebagai intensifikasi kualifikasi mereka. Hal mengejutkan bahwa turnamen memungkinkan pemain lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri dalam tim U-21 daripada mendapatkan promosi terlalu dini dan akhirnya hanya menjadi cadangan untuk para pemain senior. Edisi 2007 dimulai sebelum final 2006, dengan babak kualifikasi untuk mengeliminasi delapan tim berperingkat terendah. Untuk pertama kali, tuan rumah penyelenggara dipilih sebelum babak kualifikasi. Sebagai tuan rumah penyelenggara, Belanda terkualifikasi otomatis. Berketepatan, tim Belanda memenangkan edisi 2006, di mana juara bertahan umumnya melaju langsung ke babak final sebuah turnamen. Tim lainnya kemudian diundi dalam empat belas grup yang masing-masing berisi tiga tim. Keempat belas pemenang grup kemudian memasuki babak play-off dua pertandingan untuk menentukan tujuh tim lainnya yang melaju ke babak final. Dari 2009 hingga 2015, seluruh tim dibagi dalam 10 grup kualifikasi. Pemenang dari setiap grup ditambah 4 tim posisi kedua berperingkat terbaik melaju ke babak play-off untuk menentukan tujuh tim yang bermain pada babak final. Tim tuan rumah penyelenggara otomatis melaju ke babak final. Turnamen tahun 2015 akan menjadi edisi terakhir yang diikuti oleh delapan tim, karena UEFA menambah peserta turnamen menjadi dua belas tim mulai dari edisi 2017.[2] Pada 6 Februari 2019, Komite Eksekutif UEFA menambah jumlah peserta menjadi enam belas tim, keputusan tersebut berlaku mulai dari edisi 2021.[3] HasilKejuaraan U-23Diadakan hanya tiga kali sebelum diubah oleh UEFA.
Kejuaraan U-21StatistikPenampilan menurut negaraHanya kejuaraan U-21 yang masuk dalam tabel.[4][5]
Detail partisipasi
PenghargaanPemain Terbaik TurnamenPenghargaan Pemain Terbaik Turnamen, sebelumnya dikenal dengan Pemain Emas, diberikan kepada pemain yang menampilkan penampilan paling luar biasa selama turnamen berlangsung. Sejak 2013, seorang Pemain Terbaik Turnamen dipilih oleh Tim Teknis UEFA.[6] Pencetak Gol TerbanyakPenghargaan Pencetak Gol Terbanyak Kejuaraan Eropa U-21 UEFA, sebelumnya dikenal dengan Penghargaan Sepatu Emas, diberikan kepada pemain yang mencetak gol terbanyak selama turnamen. Sejak turnamen 2013, mereka yang finis sebagai peringkat kedua dalam pemungutan suara menerima penghargaan Sepatu Perak dan Sepatu Perunggu, masing-masing sebagai pemain pencetak gol terbanyak kedua dan ketiga pada turnamen tersebut.
Tim Impian U-21 EUROPada 17 Juni 2015, UEFA mengumumkan tim terbaik sepanjang masa yang berasal dari turnamen-turnamen final U-21 sebelumnya.[37]
Lihat juga
Referensi
Pranala luar
|