Kejuaraan AFF 2020 (secara resmi bernama Piala Suzuki AFF 2020[1] karena alasan sponsor) adalah edisi ke-13 dari Kejuaraan AFF, sebuah kejuaraan sepak bola negara-negara yang berafiliasi dengan Federasi Sepak Bola Perbara (AFF), dan merupakan edisi ke-7 dan terakhir di bawah nama Piala Suzuki AFF.[2]
Turnamen ini awalnya dijadwalkan berlangsung dari 23 November hingga 31 Desember 2020.[3] Tetapi, turnamen kemudian ditunda dan dijadwalkan ulang setidaknya sebanyak dua kali karena pandemi COVID-19; turnamen ini pertama kali dijadwalkan ulang untuk berjalan dari 11 April hingga 8 Mei 2021[4] dan jadwal tersebut kemudian diundur menjadi 5 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022.[5]
Vietnam adalah juara bertahan,[6] tetapi telah dieliminasi oleh Thailand di babak semifinal. Sedangkan Singapura selaku tuan rumah harus mengakui keunggulan Indonesia lewat drama dua leg yang dramatis.
Format
Piala Suzuki AFF 2020 diselenggarakan di tempat terpusat kareandemi COVID-19 yang sedang berlangsung di Asia Tenggara]]. Padaber 2021, diumumkan bahwa Singapura menjadi tuan rumah turnamen tersebut.[7] Kamboja, Indonesia, Thailand dan Vietnam juga menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut.[8][9][10][11]
Pada babak grup kompetisi, sepuluh tim diundi ke dalam dua grup yang terdiri dari masing-masing lima tim dengan format sistem setengah kompetisi. Dua tim teratas dari masing-masing grup melaju ke semifinal.
Pihak penyelenggara lebih memilih untuk mengadakan turnamen di bawah format aslinya, yang menampilkan pertandingan kandang dan tandang.[4]
Lima pergantian pemain dapat dilakukan pada setiap laga sesuai dengan rekomendasi FIFA.[12]
Kualifikasi
Sembilan tim otomatis lolos ke putaran final Kejuaraan AFF; mereka dipisahkan ke dalam pot masing-masing berdasarkan penampilan mereka di dua edisi terakhir. Brunei dan Timor Leste yang merupakan dua tim dengan performa terendah seharusnya memainkan pertandingan di mana pemenangnya akan mengamankan tempat di putaran final tetapi Brunei mengundurkan diri dengan alasan pandemi COVID-19.[13]Australia, anggota AFF sejak 2013, tidak mengikuti turnamen.
^ abKarena ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), Thailand dan Indonesia tidak diizinkan untuk memakai bendera nasional mereka.[14][15] Sanksi tersebut mulai berlaku pada Oktober 2021.[16] Thailand memakai logo tim nasionalnya sedangkan Indonesia memakai lambang negaranya.
Setiap tim wajib mendaftarkan skuat awal dengan jumlah 30 orang pemain. Dari skuat awal tersebut,(tiga diantaranya menjadi penjaga gawang) sebelum tenggat waktu FIFA.[17]
Pada turnamen ini, seorang pemain diskors untuk pertandingan berikutnya apabila mendapatkan kartu merah atau mengumpulkan dua kartu kuning dalam dua pertandingan yang berbeda.
^"Thailand loses right to host tournaments". Bangkok Post. Bangkok Post Public Co. Ltd. Diakses tanggal 25 November 2021. The country has also been denied the right to display its national flag at any such events (international football events).
^"Thailand loses right to host tournaments". Bangkok Post. Bangkok Post Public Co. Ltd. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 25 November 2021. The country has also been denied the right to display its national flag at any such events (international football events).
^ abcdefghijKarena ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), Thailand tidak diizinkan untuk memakai bendera nasional mereka.[18] Sanksi tersebut mulai berlaku pada Oktober 2021.[19]
^ abcdefghijKarena ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), Indonesia tidak diizinkan untuk memakai bendera nasionalnya.[20]. Sanksi tersebut mulai berlaku pada Oktober 2021.[21]