Kebajikan teologal
Kebajikan teologal (bahasa Inggris: theological virtues), atau disebut juga kebajikan ilahi, dalam teologi dan filsafat Kristen adalah kualitas karakter yang dikaitkan dengan keselamatan, dihasilkan dari rahmat Allah, yang mana menerangi budi manusia.[1] Dalam Kitab SuciTerdapat tiga kebajikan teologal:
Kebajikan-kebajikan ini diberikan kepada manusia melalui pembaptisan (1 Timotius 2:4, Yohanes 3:5) dan membantu setiap orang bertumbuh dalam hubungannya dengan Allah dalam setiap tindakan yang mencerminkan kebajikan-kebajikan ini. Teologi KatolikDalam teologi Katolik, dinyatakan bahwa kebajikan-kebajikan ini berbeda dengan kebajikan pokok karena kebajikan-kebajikan ini tidak dapat diperoleh dengan usaha manusia. Seseorang hanya memilikinya melalui rahmat Ilahi yang "menanam"-nya di dalam diri orang tersebut. Dinamakan kebajikan teologal karena objek kebajikan-kebajikan ini adalah makhluk ilahi (theos). Kebajikan lainnya memiliki keburukan atau cacat cela di sisi-sisi ekstremnya, dan hanya merupakan kebajikan jika dipertahankan di antara kedua sisi ekstrem yang berlawanan. Dalam kasus Kebajikan Teologal, tidak menjadikannya cacat cela pada sisi ekstrem positif; bukanlah suatu keburukan jika memiliki iman, harapan, atau kasih yang tanpa batas ketika Allah merupakan objek kebajikan-kebajikan ini. Masing-masing kebajikan teologal dapat saja memiliki lebih dari satu cacat cela yang berlawanan dengan kebajikan tersebut:
Paus Benediktus XVI menulis tiga ensiklik tentang kebajikan-kebajikan teologal ini: Deus caritas est (mengenai kasih), Spe Salvi (mengenai harapan), dan Lumen fidei (mengenai iman: ensiklik ini ditulis bersama oleh Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus).[4] Lihat pulaReferensi
Bacaan lanjuta
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai First Epistle to the Corinthians.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia