KRI Dorang (874) dan KRI Bawal (875) selama upacara penugasan
|
Tentang kelas
|
Nama: | kelas Dorang |
Pembangun: | *PT Palindo Marine
- PT Karimun Anugerah Sejati
- PT Caputra Mitra Sejati
|
Operator: | Angkatan Laut Indonesia |
Didahului oleh: | kelas Pari |
Dibangun: | 2020–sekarang |
Bertugas: | 2022–sekarang |
Jumlah: | 2 |
Rencana: | 6 |
Selesai: | 4 |
Aktif: | 4 |
Ciri-ciri umum
|
Kelas dan jenis |
Kapal patroli Tipe PC-60 |
Jenis |
Kapal patroli |
Tonase |
520 Ton (muatan penuh) |
Panjang |
60 m (196 ft 10 in)[1] |
Lebar |
85 m (278 ft 10 in) |
Tinggi |
495 m (1.624 ft 0 in) |
Daya muat |
272 m (892 ft 5 in) |
Pendorong |
2 x Mesin diesel MTU 20V400M73 |
Kecepatan |
24 knot (44 km/h; 28 mph) |
Daya tahan |
8 hari |
Awak kapal |
55 |
Senjata |
- 1 x Meriam utama Bofors 40 mm (1,6 in)
- 2 x Senapan mesin 127 mm (5,0 in)
|
Kelas Dorang merupakan kelas kapal patroli TNI Angkatan Laut yang dikenal juga dengan sebutan kapal patroli Tipe PC-60 atau PC-60M. Kapal ini dikembangkan dari KCR-60M dan PC-40 yang dirancang dan dibangun secara lokal di berbagai galangan kapal di Indonesia.[2] Kapal ini merupakan penerus tidak langsung dari kelas FPB-57 dalam hal ukuran dan tonase.
Hingga Desember 2022, dua kapal kelas Dorang sudah aktif beroperasi dan empat kapal lainnya sedang dalam tahap pembangunan. Saat Indonesia dalam keadaan darurat, kapal patroli kelas Dorang bisa dimodifikasi agar bisa dilengkapi rudal anti kapal.[3]
Latar Belakang
Dalam acara pelantikan Kepala Staf Komando Armada Timur TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda Darwanto pada tanggal 23 Januari 2015, Kepala Staf TNI Angkatan Laut saat itu, Laksamana Ade Supandi menyatakan bahwa untuk mencegah penangkapan ikan ilegal oleh kapal niaga asing di kawasan timur Indonesia, maka TNI Angkatan Laut membutuhkan setidaknya 15-20 kapal patroli yang beroperasi setiap harinya. Kinerja unsur kekuatan militer juga perlu ditingkatkan sehingga ia menyimpulkan bahwa TNI Angkatan Laut membutuhkan 40 kapal patroli baru dengan ukuran 60 meter (200 ft). Namun untuk tahap awal, ia memproyeksikan akan mengakuisisi setidaknya 22 kapal patroli terlebih dahulu melalui proses pengadaan bertahap, dan juga bertujuan untuk menggantikan kapal patroli yang sudah tua.[4]
Pada tanggal 31 Agustus 2022, dua kapal patroli PC-60 pertama diresmikan oleh Laksamana Yudo Margono dengan Dorang (874) menjadi kapal utama kelas tersebut.[5]
Karakteristik
Persenjataan
Kapal patroli kelas Dorang mempunyai persenjataan standar berupa meriam utama OTO Melara laras tunggal 40 mm yang mempunyai kemampuan tracking system karena dilengkapi dengan Laser Range Finder, IR Camera, Day Camera dan terintegrasi dengan Sistem Pengendali Tembakan. Selain itu, dua buah senapan mesin berat 12,7 mm juga dipasang di sisi kanan dan kiri lambung sebagai senjata pertahanan terhadap serangan udara. Kapal ini dapat dilengkapi dengan rudal anti kapal di bagian buritan jika diperlukan modifikasi lebih lanjut.[6]
Desain
Kapal patroli ini memiliki panjang 60 meter (196,85 kaki), draft 2,72 meter (8,92 kaki) dan lebar 8,5 meter (27,89 kaki), didukung oleh dua mesin diesel MTU 20V400M73 yang menghasilkan tenaga 3.200 kW (4.291,27 hp) dan mampu berakselerasi. dengan kecepatan jelajah 15 kn (27.78 km/jam; 17.26 mph) dan kecepatan maksimum 24 kn (44.45 km/jam; 27.62 mph). Kapal ini mempunyai bobot perpindahan 520 ton, dengan daya tahan berlayar maksimal enam hari dan mampu mengangkut 46 personel aktif ditambah 9 personel cadangan.[7]
Kapal di kelasnya
Referensi