Johnson & Johnson mendapat peringkat teratas dalam National Corporate Reputation Survey selama tujuh tahun berturut-turut hingga tahun 2005,[3] dan termasuk salah satu perusahaan paling dihormati di dunia, menurut Majalah Barron pada tahun 2008.[4]
Johnson & Johnson memiliki sekitar 250 anak usaha yang beroperasi di lebih dari 57 negara, dan menjual produknya ke lebih dari 175 negara. Johnson & Johnson memiliki total penjualan di seluruh dunia sebesar $65 miliar pada tahun 2011.[5]
Pada tanggal 31 Desember 2012, Food and Drug Administration menyetujui Sirturo, obat TBC dari Johnson & Johnson, yang merupakan obat pertama untuk memerangi infeksi dalam empat puluh tahun terakhir.[6]
Sejarah
Pendirian & Sejarah Awal
Robert Wood Johnson
Terinspirasi dari pidato penasehat antiseptik, Joseph Lister, Robert Wood Johnson pun mengajak saudaranya, James Wood Johnson dan Edward Mead Johnson untuk memproduksi baju operasi siap pakai, pada tahun 1885. Perusahaan ini pun berproduksi pertama kali pada tahun 1886 dan resmi berdiri pada tahun 1887.
Robert Wood Johnson pun menjadi presiden pertama perusahaan ini. Ia terus berusaha meningkatkan sanitasi pada abad ke-19, dan bahkan meminjamkan namanya untuk sebuah rumah sakit di New Brunswick, New Jersey. Setelah kematiannya pada tahun 1910, ia pun digantikan oleh saudaranya, James Wood Johnson hingga 1932, dan lalu oleh anaknya, Robert Wood Johnson II.
Cucu Robert Wood Johnson, Mary Lea Johnson Richards, pun pernah muncul di label bedak bayi Johnson & Johnson.[7][8][9] Cicitnya, Jamie Johnson, juga pernah membuat dokumenter berjudul Born Rich, yang menceritakan tentang pengalamannya tumbuh sebagai keturunan dari salah satu keluarga terkaya di dunia.
1959: McNeil Consumer Healthcare
McNeil Consumer Healthcare didirikan pada tanggal 16 Maret 1879 oleh Robert McNeil. Pada tahun 1904, salah satu anak McNeil, Robert Lincoln McNeil, bergabung dengan perusahaan ini dan bersama-sama mereka mendirikan McNeil Laboratories pada tahun 1933. Perusahaan ini berfokus pada pemasaran obat langsung ke rumah sakit, apoteker, dan dokter. Pengembangan parasetamol pun dimulai dibawah kepemimpinan Robert L. McNeil, Jr., yang nantinya menjadi direktur perusahaan ini.[10] Pada tahun 1959, Johnson & Johnson mengakuisisi McNeil Laboratories dan setahun kemudian, perusahaan ini mampu menjual Tylenol tanpa harus didahului oleh resep untuk pertama kalinya. Pada tahun 1977, dua anak usaha pun dibentuk, yakni McNeil medicals products dan McNeil Consumer Products Company (yang lebih dikenal sebagai McNeil Consumer Healthcare). Fokus dari McNeil medicals products adalah memasarkan obat yang didahului dengan resep. Pada tahun 1993, McNeil medicals products digabungkan dengan Ortho Pharmaceutical untuk membentuk Ortho-McNeil Pharmaceutical. Pada tahun 2001, McNeil Consumer Healthcare mengganti namanya menjadi McNeil Consumer & Specialty medicals products. Namun, nama tersebut kembali diganti menjadi McNeil Consumer Healthcare. Perusahaan ini memasarkan obat yang didahului dengan resep, seperti Tylenol dan Motrin IB (ibuprofen).
1959: Cilag
Pada tahun 1933, ahli kimia asal Swiss, Bernhard Joos mendirikan sebuah laboratorium riset kecil di Schaffhausen, Swiss. Inipun menjadi dasar dari pendirian Chemische Industrie-Labor AG atau disingkat sebagai Cilag pada tanggal 12 Mei 1936. Pada tahun 1959, Cilag bergabung ke Johnson & Johnson. Pada awal abad ke-19, divisi pemasaran Cilag dan Janssen Pharmaceutica digabung untuk membentuk Janssen-Cilag. Sedangkan Cilag dan Janssen tetap beroperasi dengan namanya masing-masing. Pada bulan Agustus 2014, Cilag mengakuisisi Covagen, sebuah perusahaan biofarmasi yang berspesialisasi di pengembangan terapi berbasis protein multispesifik.[11]
1961: Janssen Pharmaceuticals
Logo yang digunakan sampai 2023
Sejarah Janssen Pharmaceuticals dapat dilacak hingga tahun 1933. Pada tahun 1933, Constant Janssen, ayah dari Paul Janssen, mengakuisisi hak distribusi produk Richter, sebuah perusahaan farmasi asal Hungaria, untuk wilayah Belgia, Belanda, dan Kongo. Pada tanggal 23 Oktober 1934, ia pun mendirikan N.V. Produkten Richter di Turnhout. Setelah Perang Dunia II, nama produknya diganti menjadi Eupharma, walaupun nama perusahaannya tetap Richter hingga tahun 1956.[12]
Pada tahun 1953, anaknya, Paul Janssen pun mendirikan laboratorium miliknya sendiri di lantai tiga kantor ayahnya. Pada tanggal 5 April 1956, nama perusahaan ini diganti menjadi NV Laboratoria Pharmaceutica C. Janssen. Pada tanggal 2 Mei 1958, departemen risetnya di Beerse, menjadi perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama N.V. Research Laboratorium C. Janssen. Pada tanggal 24 Oktober 1961, perusahaan ini diakuisisi oleh Johnson & Johnson. Pada tanggal 10 Februari 1964, namanya pun diganti menjadi Janssen Pharmaceutica N.V. Antara tahun 1990 hingga 2004, Janssen Pharmaceuticals pun berekspansi ke seluruh dunia, dengan mempekerjakan hampir 28.000 di seluruh dunia. Pada tahun 2001, seluruh aktivitas riset Janssen dipindahkan ke Amerika Serikat dan dipusatkan di Johnson & Johnson Pharmaceutical Research and Development. Pada tanggal 27 Oktober 2004, Paul Janssen Research Center diperkenalkan
Pada bulan Agustus 2013, Janssen mengakuisisi Aragon Pharmaceuticals, Inc. Pada bulan November 2014, Janssen juga mengakuisisi Alios BioPharma, Inc. dengan harga $1.75 milliar. Sebagai hasilnya, Alios pun digabungkan ke divisi penyakit menular dan terapi di Janssen.[13] Pada bulan November 2015, Janssen mengakuisisi Novira Therapeutics, Inc.[14]
1998:DePuy
DePuy diakuisisi oleh J&J pada tahun 1998, dan lalu digabung ke Johnson & Johnson Medical Devices. Pada tanggal 14 Juni 2012, Johnson & Johnson juga menyelesaikan proses akuisisi terhadap Synthes seharga $19.7 milliar,[15] yang lalu digabung dengan DePuy untuk membentuk DePuy Synthes Companies, yang memiliki beberapa anak usaha, yakni : Codman & Shurteff, Inc., DePuy Mitek, Inc., DePuy Orthopaedics, Inc. dan DePuy Spine, Inc.
1999: Janssen Biotech, Inc.
Janssen Biotech, Inc., sebelumnya dikenal sebagai Centocor Biotech, Inc., adalah perusahaan bioteknologi yang didirikan di Philadelphia pada tahun 1979. Pada tahun 1982, Centocor melepas sahamnya ke publik. Pada tahun 1999, Centocor resmi menjadi anak usaha Johnson & Johnson. Sejak diakuisisi, Centocor berhasil meningkatkan penjualannya dari $500 juta setahun ke lebih dari $2 milliar. Pada periode yang sama, investasi riset dan pengembangan juga ditingkatkan dari $75 juta ke lebih dari $300 juta. Pada tahun 2008, Centocor, Inc. dan Ortho Biotech Inc. digabung untuk membentuk Centocor Ortho Biotech Inc. Pada bulan Juni 2010, Centocor Ortho Biotech mengakuisisi RespiVert, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan terapi hirup untuk penyakit paru-paru.[16] Pada bulan Juni 2011, Centocor Ortho Biotech mengganti namanya menjadi Janssen Biotech, Inc.
Ethicon, Inc
Pada tahun 1915, George F. Merson mendirikan sebuah pabrik pemroduksi benang jahit nilon dan sutra di Edinburgh. Johnson & Johnson mengakuisisi perusahaan ini pada tahun 1947, dan namanya pun diubah menjadi Ethicon Suture Laboratories.[17] Pada tahun 1953, Ethicon berganti nama menjadi Ethicon Inc.[18] Pada tahun 1992, Ethicon direstrukturisasi, dan Ethicon Endo-Surgery, Inc. pun dipisahkan. Selama dekade 1990an, Ethicon berdiversifikasi ke berbagai bidang baru dengan membentuk empat anak usaha yang bergerak di bidang yang berbeda. Pada tahun 2008, J&J mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Mentor Corporation dengan harga $1 milliar dan menggabungkannya dengan Ethicon.[19]
Ethicon Endo-Surgery, Inc.
Ethicon Endo-Surgery adalah bagian dari Ethicon Inc. hingga tahun 1992, saat perusahaan ini dipisahkan menjadi perusahaan yang berdiri sendiri dibawah payung J&J.
2010: Crucell
Pada bulan Oktober 2010, J&J mengakuisisi Crucell dengan harga $2.4 milliar.[20]
Struktur perusahaan Johnson & Johnson didasarkan pada filosofi manajemen desentralisasi. Perusahaan beroperasi di tiga segmen: Produk Konsumen, Farmasi, dan Alat Kesehatan dan Diagnostik. Komite Eksekutif pusat perusahaan mengalokasikan sumber daya dan menetapkan prioritas strategis untuk divisi tersebut. Anak perusahaan utama meliputi Ethicon (Alat Kesehatan); McNeil Laboratories, Inc, Cilag, dan Janssen Pharmaceutica (Farmasi). Pada tahun 2012, Produk Konsumen, Farmasi, dan Alat Kesehatan dan divisi Diagnostik menyumbang 22%, 37%, dan 41% dari pendapatan perusahaan, masing-masing.[21]
Perusahaan secara historis terletak di Delaware dan Raritan Canal di New Brunswick. Perusahaan menganggap memindahkan markasnya dari New Brunswick pada tahun 1960 , tetapi memutuskan untuk tinggal di kota setelah para pejabat kota berjanji untuk gentrify pusat kota New Brunswick dengan menghancurkan bangunan tua dan membangun yang baru . Sementara New Brunswick kehilangan setidaknya satu bangunan bersejarah - penginapan mana Rutgers University mulai untuk pembangunan kembali , gentrifikasi melakukan menarik orang kembali ke New Brunswick. Johnson & Johnson disewa Henry N. Cobb dari Pei Cobb Freed & Partners untuk merancang samping kantor pusatnya , yang mengambil bentuk sebuah menara putih di sebuah taman di seberang rel kereta api dari bagian yang lebih tua dari kantor pusat . Bentangan Delaware dan Raritan kanal oleh kantor pusat perusahaan digantikan oleh hamparan Route 18 pada akhir tahun 1970,[22] setelah perselisihan panjang.[23] Pada tahun 2002, perusahaan ini merilis rencana mendirikan kantor pusat informasi teknologi Asia-Pasifik teknologi di New South Wales dalam lima tahun.[24]
Kepemilikan anak perusahaan
Johnson & Johnson adalah perusahaan yang sangat terdiversifikasi dengan setidaknya 230 anak, yang mengacu pada sebagai "Johnson & Johnson Family of Companies". Beberapa anak perusahaan tersebut meliputi kepemilikan anak perusahaan sebagai berikut:
^Lopez-Munoz, Francisco; Alamo, Cecilio (2009). "The Consolidation of Neuroleptic Therapy: Janssen, the Discovery of Haloperidol and Its Introduction into Clinical Practice". Brain Research Bulletin. 79: 130–141. doi:10.1016/j.brainresbull.2009.01.005. PMID19186209.
_01.jpg)