Jalur trem lintas Karawang

Jalur trem lintas Karawang
Tampak kepulan asap dari sebuah kereta api yang melintas di jalur trem Cikampek
Ikhtisar
JenisLintas cabang
SistemJalur trem
StatusTidak beroperasi
TerminusKarawang
Cikampek
Operasi
Dibangun olehStaatsspoorwegen
Dibuka1909-1920
Ditutup1981 dan 1984
PemilikPT Kereta Api Indonesia (pemilik aset jalur dan stasiun)
OperatorWilayah Aset I Jakarta
Data teknis
Panjang rel76,572 kilometer (47,580 mi)
Lebar sepur600 mm (1 ft 11+58 in)
Kecepatan operasi20 s.d. 30 km/jam

Jalur trem lintas Karawang adalah jalur trem yang pernah melayani Wilayah Karawang Raya, memiliki jalur cabang menuju Rengasdengklok dari Karawang serta Cilamaya dari Cikampek. Saat ini jalur trem ini termasuk dalam Wilayah Aset I Jakarta. Terdapat tiga segmentasi lintas yang terdapat dalam jaringan trem lintas Karawang ini, yakni Karawang–Cikampek, Karawang–Rengasdengklok, dan Cikampek–Cilamaya

Sejarah

Berdasarkan buku De Stoomtractie op Java en Sumatra karya J.J.G. Oegema pada tahun 1982, jalur ini dibangun pada tahun 1911 oleh Staatsspoorwegen (SS) dengan lebar sepur 600 mm.[1] Segmen-segmen ini kemudian dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:[2]:117

  • Cikampek–Cilamaya, dibuka 1 Juli 1909
  • Cikampek–Wadas, dibuka 15 Juli 1912
  • Karawang–Rengasdengklok, dibuka 15 Juni 1919
  • Karawang–Wadas, dibuka 9 Februari 1920

Pada zaman kolonial, Karawang memiliki peran sebagai lumbung padi terbesar di Jawa bagian barat. Selain menyediakan infrastruktur kereta api, juga menyediakan infrastruktur irigasi, yakni Bendung Walahar dan Bendung Leuweung Seureuh.[3] Rengasdengklok, salah satu distriknya, menjadi daerah dengan penggilingan padi terbanyak dengan mencatatkan 30 penggilingan. Meskipun kereta api di jalur utama sudah mendukung fungsi logistik, wilayah pelosok Kabupaten Karawang masih belum dijangkau, sehingga SS memilih untuk membangun trem dengan sepur 600 mm (1 ft 11+58 in) karena lebih murah.[4]

Trem yang dijalankan di lintas ini terdiri dari sebuah lokomotif uap yang menarik dua wagon (dapat berupa kereta atau gerbong). Wagon (baik kereta maupun gerbong), memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan dengan kereta api untuk lintas utama/1.067 mm (3 ft 6 in). Kapasitas penumpangnya juga tidak terlalu banyak, dan mampu mengangkut penumpang maupun hasil panen. Rel yang digunakan menggunakan bantalan kayu, dan hanya dapat berjalan hingga maksimum 20 kilometer per jam (12 mph); bahkan ada masyarakat sekitar jalur yang mengatakan bahwa trem Karawang hanya secepat laju sepeda. Sistem tiket yang masih terpusat pada kondektur menyebabkan banyak penumpang gelap berkeliaran sepanjang perjalanan.[5]

Menurut versi dokumen lintas cabang yang masih aktif dan tidak aktif yang diterbitkan oleh KAI, jalur trem ini dinonaktifkan secara bertahap: Pada 2 September 1981, jalur Karawang–Rengasdengklok dan Karawang–Wadas resmi ditutup, dan pada 1 Januari 1984, jalur Cikampek–Wadas dan Cikampek–Cilamaya ditutup.[6] Faktor yang berkontribusi menyebabkan jalur ini ditutup adalah karena banyak penumpang yang tidak membayar tiket. Akibatnya, PJKA mengalami kerugian dan bocor pendapatan, yang membuat PJKA tak mampu menghidupi jalur cabang dan jalur sekunder, sehingga perbaikan yang seharusnya dialokasikan untuk sarana-prasarana lintas cabang dialihkan untuk perbaikan sarana-prasarana di jalur utama. Selain itu, kecepatan kereta api yang melambat akibat tak kunjung diperbaikinya prasarana yang ada membuat kereta api menjadi kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan jalan raya.[7]

Lokomotif yang menjadi sarana pendukung operasi trem Karawang adalah TC10 dan TD10. Terdapat 3 lokomotif TC10 yang tersisa, yakni TC1008 sebagai monumen di Stasiun Bandung, TC1011 di Museum Transportasi TMII, dan TC1015 yang dipajang di dalam Balai Yasa Manggarai. Satu unit TD10 (TD1002) menjadi pajangan statis di depan Kantor Pusat KAI.[4]

Jalur terhubung

Lintas aktif

Layanan trem

Tidak ada layanan yang dijalankan di jalur ini.

Daftar stasiun

Karawang–Cikampek

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas - Trem SS Karawang
Segmen Karawang–Wadas
Diresmikan pada tanggal 15 Juni 1919
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0520 Karawang KW Nasional 1 Jalan Arif Rahman Hakim, Nagasari, Karawang Barat, Karawang km 62+710 +16 m Beroperasi
0608 Cinango CNA km 1+753 Tidak beroperasi
0607 Lamaran LMR km 3+568 Tidak beroperasi
Segmen Lamaran–Wadas
Diresmikan pada tanggal 9 Februari 1920
0619 Plawad PLW km 5+719 Tidak beroperasi
0618 Ciranggon CRN km 7+942 Tidak beroperasi
0617 Telagasari (Karawang) TLR Jl. Tapal Batas, Pasirtalaga, Telagasari, Karawang km 10+192 Tidak beroperasi
0616 Rawasikut RWS Rawa Sikut, Talagamulya, Telagasari, Karawang km 11+388 Tidak beroperasi
0615 Cariu CRI Cariu Mulya Karawang, Cariumulya, Telagasari, Karawang km 12+934 Tidak beroperasi
0614 Cilewo CWO Cilewo, Telagasari, Karawang km 14+232 Tidak beroperasi
0613 Linggasari LRS km 15+463 Tidak beroperasi
0612 Lampean LPE km 16+720 Tidak beroperasi
Segmen Wadas–Cikampek
Diresmikan pada tanggal 15 Juli 1912
0611 Wadas WDS Jl.Bebawangan, Lemahabang, Lemahabang, Karawang km 18+263 lintas Karawang Trem–Wadas
km 15+740 lintas Cikampek Trem–Wadas
Tidak beroperasi
Kedawung KAW km 14+222 Tidak beroperasi
Tanjung (Karawang) TNU km 13+306 Tidak beroperasi
0623 Pasirkembang PKN km 12+303 Tidak beroperasi
0624 Labandampit LNP km 10+646 Tidak beroperasi
Randegan (Karawang) RDG km 9+723 Tidak beroperasi
0626 Rawagempol RWG Jl.Tirtasari, Tirtasari, Tirtamulya, Karawang km 8+445 Tidak beroperasi
0627 Karangsinom KSI km 6+455 Tidak beroperasi
0628 Camplek CAP km 5+632 Tidak beroperasi
Pakopen PAP km 5+250 Tidak beroperasi
Cibarengkok CKK km 4+300 Tidak beroperasi
Cibeker CR km 3+760 Tidak beroperasi
Pawarengan PWN km 3+024 Tidak beroperasi
0634 Karanggelam KGM km 2+403 Tidak beroperasi
Sentul STU km 1+260 Tidak beroperasi
0530 Cikampek CKP Jalan Stasiun Cikampek, Cikampek Kota, Cikampek, Karawang km 84+007 +46 m Beroperasi

Karawang–Rengasdengklok

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Karawang–Rengasdengklok
Panjang segmen 20,5 km
Diresmikan pada tanggal 15 Juni 1919
0520 Karawang KW Nasional 1 di {{Rute/Kode daerah Jalan Arif Rahman Hakim, Nagasari, Karawang Barat, Karawang km 62+710 lintas Rajawali-Cikampek
km 0+000 lintas Karawang-Rengasdengklok
+16 m Beroperasi
0608 Cinango CNA JL. Otto Iskandar Dinata No.21, Karawang Wetan, Karawang Timur, Karawang km 1+753 Tidak beroperasi
0607 Lamaran LMR Palumbonsari, Karawang Timur, Karawang km 3+568 Tidak beroperasi
0606 Tegalsawah TSW Tegalsawah, Karawang Timur, Karawang km 7+519 Tidak beroperasi
0605 Rawagede RWD Balongsari, Rawamerta, Karawang km 10+458 Tidak beroperasi
0604 Kobokkarim KBM Kalangsuria, Rengasdengklok, Karawang km 13+437 Tidak beroperasi
Jembatan Sungai
0603 Pataruman PAM Karyasari, Rengasdengklok, Karawang km 15+216 Tidak beroperasi
0602 Babakanjati BKJ Karyasari, Rengasdengklok, Karawang km 16+800 Tidak beroperasi
0601 Rengasdengklok RDK Rengasdengklok Selatan, Rengasdengklok, Karawang km 20+561 Tidak beroperasi

Cikampek–Cilamaya

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Cikampek–Cilamaya
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1909
0520 Cikampek CKP Jalan Stasiun Cikampek, Cikampek Kota, Cikampek, Karawang km 84+007 lintas Rajawali-Cikampek
km 0+000 lintas Cikampek-Cilamaya
+46 m Beroperasi
- Pucung PUG km 0+735 Tidak beroperasi
- Babakanmaja BBM km 2+174 Tidak beroperasi
0663 Pangulah PNH km 3+250 Tidak beroperasi
- Pangulahpasar PNP km 4+550 Tidak beroperasi
- Kaliasin KAN km 5+758 Tidak beroperasi
0659 Balonggandu BGG km 7+532 Tidak beroperasi
- Jatisaripasar Tidak beroperasi
0658 Jatisari JTS km 8+907 Tidak beroperasi
0657 Jatisari Barat JTSB km 9+327 Tidak beroperasi
0655 Cikalong (Karawang) CLO km 11+362 Tidak beroperasi
0654 Jatiragas JRS km 13+338 Tidak beroperasi
0653 Jatiragas Selatan JSL km 14+095 Tidak beroperasi
0652 Cicinde CCD km 15+200 Tidak beroperasi
- Cicindepasar CCE km 16+075 Tidak beroperasi
- Tanggul (Karawang) TAG km 16+900 Tidak beroperasi
- Gempol (Karawang) GPO km 18+200 Tidak beroperasi
0647 Gempolpasar GPP km 19+391 Tidak beroperasi
- Kalenraman KNM km 19+936 Tidak beroperasi
- Kalensusukan KAS km 21+249 Tidak beroperasi
0644 Krasakpasar KSP km 22+506 Tidak beroperasi
- Kedungasem KES km 23+268 Tidak beroperasi
0642 Kecepet KCE km 25+450 Tidak beroperasi
0641 Cilamaya CMA km 27+119 Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [8]
  • Stasiun nonaktif: [9][10]
  • Pengidentifikasi stasiun: [11]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [2]:106-124


Referensi

  1. ^ Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Deventer: Kluwer Technische Boeken B.V. ISBN 90-201-1520-0. 
  2. ^ a b Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  3. ^ Nurzahra & Kanumoyoso 2023, hlm. 3315.
  4. ^ a b Nurzahra & Kanumoyoso 2023, hlm. 3316.
  5. ^ Nurzahra & Kanumoyoso 2023, hlm. 3317.
  6. ^ Dokumen Lintas Cabang yang Masih Aktif dan Tidak Aktif (PPK.8-2011/OR/ORP-KP.BD). Bandung: Kereta Api Indonesia.
  7. ^ Nurzahra & Kanumoyoso 2023, hlm. 3318-3319.
  8. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  9. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  10. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  11. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia

Daftar pustaka