Jalur kereta api Medan–Batu

Jalur kereta api Medan–Batu
Ikhtisar
JenisLintas Cabang
SistemJalur kereta api rel ringan
StatusTidak beroperasi
TerminusStasiun Medan
Stasiun Batu
Stasiun7
Operasi
Dibangun olehDeli Spoorweg Maatschappij
Dibuka1 September 1887-1915
Ditutup1988
PemilikPT Kereta Api Indonesia
DepoMedan
Data teknis
Panjang rel14 km
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Peta rute
Medan–Batu
ke Helvetia
ke Pulu Brayan
BSG-MDN
MDN-BLW
Medan
MDN-TBI
ke Medan Pasar
Y. Tukangbesi
Sultan van Deli
Kampung Baru
KMU-PCB
ke Pancur Batu
Kedai Durian
Delitua
Batu

Jalur kereta api Medan–Batu adalah salah satu jalur kereta api nonaktif dengan panjang 14 km yang menghubungkan Medan dengan Deli Tua dan Batu.

Dibangun oleh Deli Spoorweg Maatschappij yang diresmikan pada tanggal 4 September 1887 untuk segmen MedanDelitua. Pada tanggal 1 Desember 1915, dibangunlah segmen Medan - Pancurbatu, yang berawal dari stasiun kampung baru. Jalur ini dibangun untuk memenuhi layanan angkutan barang, terutama tembakau dari perkebunan Deli Maatschappij di wilayah Medan Tuntungan, Medan.[1][2] Jalur ini dinonaktifkan sekitar tahun 1988 dikarenakan penghentian sarana KRD yang terhambat suku cadang dari Jepang.[3]

Jalur Terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Daftar Stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
MedanDelitua
Panjang segmen 14Km
oleh Deli Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh
Segmen MedanDelitua
Diresmikan pada tanggal 4 September 1887
9300 Medan MDN Jalan Stasiun Medan, Kesawan, Medan Barat, Medan km 0+000 (semua lintas) +22 m Beroperasi
9109 Y. Tukangbesi YTB km 1+118 Tidak beroperasi
- Sultan van Deli SVD km 1+828 Tidak beroperasi
9108 Kampung Baru KMU km 4+4467 lintas Medan—Pancurbatu
km 0+000 lintas Kampungbaru–Pancurbatu
Tidak beroperasi
9107 Kedai Durian KDI km 8+259 Tidak beroperasi
9106 Delitua DLT km 11+250 Tidak beroperasi
Segmen Delitua–Batu
Diresmikan pada tanggal 1 Desember 1915
9105 Batu BU km 14+283 Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [4]
  • Stasiun nonaktif: [5][6]
  • Pengidentifikasi stasiun: [7]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [8]:106-124


Galeri

Referensi

  1. ^ Tarigan, Teopilus. "Ketika Kereta Api Pernah Ada di Pancur Batu". kompasiana.com. Diakses tanggal 19 Juli 2019. 
  2. ^ (Belanda) S. A., Reitsma (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen. Batavia (Jakarta) – Weltevreden. 
  3. ^ "1:76 3D Model of Nippon Sharyo DMU MCW 302". Instagram.com. Diakses tanggal 23 September 2020. 
  4. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  5. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  6. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  7. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  8. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.