Lintasan kereta api dari Medan ke Delitua sepanjang 11.5 km dibangun DSM dengan tujuan utama untuk aksesibilitas dan pengangkutan hasil kebun tembakau milik Deli Maatschappij yang ada di daerah Delitua. Jalur ini mulai dioperasikan pada 1 September 1887 sedangkan peresmiannya baru dilakukan 3 hari kemudian.
Tahun 1915, lintasan ini diperpanjang sejauh 3 km menuju Batoe karena adanya kebutuhan DSM akan batu ballast rel kereta api yang diambil dari Sungai Deli di daerah tersebut. Oleh karena itu halte baru ini diberi nama "Batoe".
Pada saat pendudukan Jepang, lintasan dari Delitua ke Batoe yang sebelumnya berukuran lebar 1067mm diubah ukurannya menjadi 700mm. Belum diketahui apa alasan perubahan ini. Namun, setelah DSM menguasai kembali kereta apinya pasca kekalahan Jepang, di tahun 1948 jalur ini dikembalikan ke ukuran semula.
Pada era PNKA - PJKA, lintasan Medan - Delitua - Batoe masih digunakan hingga awal tahun 1970an. Lintasan kemudian sempat dihidupkan kembali di tahun 1982 hingga 1988 untuk layanan KRD namun hanya sampai Delitua saja dan tidak sampai ke Batoe. Setelah itu, lintasan ini mangkrak hingga kini.[3]
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).