Jacob Franszoon Hinlopen (15 Maret 1618 – 9 Februari 1671) adalah seorang pengacara dan juga schepen (pegawai kotamadya) di Amsterdam dan hakim agung di Purmerend. Ia adalah putera Frans Jacobszoon Hinlopen dan Cornelia Oetgens. KakeknyaFrans Hendrickszoon Oetgens adalah pemilik pabrik dan spekulan aset tak bergerak yang tak populer di Lastage dan tempat lain di kota itu.[1] Keluarga Hinlopen tinggal di Oudeschans dan tidak berhubungan baik dengan Frans Jacobszoon Hinlopen.
Biografi
Pada tahun 1642, Hinlopen menikah dengan Maria Huydecoper van Maarsseveen, puteriJohan Huydecoper van Maarsseveen, Sr.. Pasangan tersebut memiliki 9 anak.[2] Pada tahun 1647, ia menjadi komisaris dan pada tahun 1649, menjadi kapiten di schutterij (garda milisi sukarela). Di akhir tahun itu, Geertje Dircx dan Rembrandt van Rijn menggantikan kedudukannya sebagai komisaris Huwelijkskrakeelkamer[3] lalu ia dan isterinya naik untuk saudaranyaJohan Huydecoper van Maarsseveen, Jr. yang tinggal di Swiss dan tidak menerima uang lagi dari ayahnya.[4] Pada tahun 1652, ia menjadi schepen dan pada tahun itu juga, balai kota Amsterdam terbakar[5] Pada tahun 1655, ia direndahkan ketika balai kota Dam yang baru diresmikan. Di saat yang bersamaan, Hinlopen sudah tidak menjadi schepen, namun tidak tergabung dalam vroedschap (dewan kota) lagi. Karena itulah, ia menjadi satu-satunya orang yang meninggalkan kota saat diresmikan pada tanggal 29 Juli.[6] Hal ini jelas ketika ia marah atau karena wali kota mencari-cari alasan?
Prioritas adalah masalah yang sangat penting dan banyak dewan yang tidak berkenan dengan hal itu, bahwa keuangan dan tuan tanah akan berjalan di depannya, namun, atas perintah pimpinan seremoni, Cornelis de Graeff dari Zuid-Polsbroek, telah ditarik, bahwa "hal yang sama tidak akan membawa akibat". Namun, apa yang harus terjadi pada seorang mantan schepen, yang juga bukan seorang bendahara, tuan tanah, atau anggota dewan? Hanya seorang, Jacob Franszoon Hinlopen, dan pada titik ini terbukti tak terpecahkan, agar tokoh ini mendapat permintaan urgen, atau apakah ia hanya ingin begitu bersahabat seperti untuk menghabiskan hari-harinya di tanah desanya![7]
Masalah atas keanggotannya di vroedschaap jadi pembicaraan dalam jangka lama, namun akhirnya diputuskan bahwa dirinya tidak dapat berfungsi lagi sebagai mantan schepen di Amsterdam. Pada tanggal 8 November1659, ia diangkat sebagai sherif di Purmerend, hakim agung dan panitera di Beemster, Wijdewormer dan Purmer. Hinlopen tinggal di kastel Purmerstein menggunakan gelar tuan tanah.[8]Saudara iparnya iri, menyalahkan ayahnya bahwa ia tidak dianggap, karena ia dapat menggunakan uang dengan baik.[9] Pada tahun 1660, ia telah membangun perpustakaan besar, yang dinamai Bibliotheca Hinlopiana.[10] Pada tahun yang sama, ia menjual buitenplaats (kediaman musim panas)-nya Hoffsaet di Abcoude kepada Simon van Hoorn.[11]
Setahun kemudian, ia berhutang 10.000 gulden kepada pamannyaJacob Jacobszoon Hinlopen. Hingga bulan Desember1667, ia menduduki jabatan tersebut.[12] Sebagai schipper, ia bertolak ke Nusantara pada tahun 1668,[13] dan menduduki jabatan tinggi di Dewan Kehakiman (?) di Batavia (kini Jakarta, Indonesia) dan menerima lukisan.[14] Keluarga sangat prihatin atas gaya hidupnya ketika ia diusir dari sebuah penginapan pada tahun 1671.[15] Keenam anaknya mewarisi sebuah rumah di Oudeschans dan wisma di Utrechtse Vecht dari pamannyaDavid d'Ablaing yang meninggal pada tahun 1672,[16] dan 6.000 gulden dari bibinya Constantia Coymans, janda Justus Borre van Amerongen yang kaya.
^Gunning, J.W. (2004) Leeuwenburg en de omringende buitenplaatsen, hal. 32, 78. Dalam: Jaarboekje van het Oudheidkundig Genootschap Niftarlake. UU.nlDiarsipkan 2013-10-17 di Wayback Machine.