Ismet Popovac (Abjad Kiril Serbia: Исмет Поповац; meninggal 21 Agustus 1943) adalah seorang pengacara dan dokter Bosnia yang memimpin milisi Organisasi Militer Rakyat Muslim (MNVO) di Bosnia dan Herzegovina selama Perang Dunia II. Dia aktif dalam perpolitikan Yugoslavia sebelum perang, menjadi anggota organisasi kebudayaan Gajret dan pernah menjabat sebagai wali kota Konjic, sebuah kota di utara Herzegovina.
Setelah invasi Poros ke Yugoslavia pada April 1941, Popovac bergabung dengan gerakan Chetnik pimpinan Draža Mihailović. Popovac mendukung kerja sama antara etnis Bosniak dengan Chetnik dan menyarankan agar Chetnik merekrut umat Muslim Bosnia sebagai tentaranya. Pada Oktober 1942, ia meminta bantuan Italia dalam memerangi komunis Partisan, dan mengunjungi Prozor untuk mencegah pertumpahan darah yang lebih lanjut setelah Chetnik menghabisi nyawa sekitar 2.500 warga sipil Muslim dan Kroasia. Pada awal 1943, ia memimpin serangan terhadap sebuah desa berpenduduk Muslim. Dan pada tahun itu, dia tewas di dekat kota Trebinje.
Masa muda
Ismet Popovac berprofesi sebagai dokter[1][2] dan pengacara.[3] Dia adalah seorang Muslim Bosnia[4] asli Nevesinje.[5] Popovac lulus sekolah kedokteran di Beograd dan menjadi nasionalis Slavia Selatan yang vokal selama periode antarperang.[6] Sebelum pecahnya Perang Dunia II, ia menjabat wali kota Konjic, sebuah kota di utara Herzegovina.[1][5][7] Ia juga menjadi anggota perkumpulan kebudayaan Muslim pro-Serbia dan pro-Karađorđević yang dikenal sebagai Gajret, yang anggotanya mengalami persekusi oleh etnis non-Serbia di Kerajaan Yugoslavia karena padangan politik mereka yang berbeda.[8]
Perang Dunia II
Invasi Poros ke Yugoslavia diperintahkan oleh Adolf Hitler pada akhir Maret 1941, sebagai tanggapan atas kudeta yang menggulingkan bupati negara itu, Pangeran Pavle, dan menempatkan keponakannya yang masih remaja, Petar, di atas takhta.[9] Invasi dimulai pada 6 April 1941. Yugoslavia kewalahan oleh kekuatan gabungan kekuatan Poros dan menyerah dalam waktu kurang dari dua pekan. Pemerintah dan keluarga kerajaan pergi ke pengasingan, dan negara itu diduduki dan dibagi-bagi oleh tetangganya.
[10] Tokoh nasionalis dan fasis Kroasia Ante Pavelić, yang pernah diasingkan di Italia pada masa Benito Mussolini, diangkat sebagai Poglavnik (pemimpin) Negara Merdeka Kroasia (bahasa Serbo-Kroasia: Nezavisna Država Hrvatska; NDH) yang dipimpin partai Ustaše.[11] Teritorinya menggabungkan hampir seluruh Kroasia modern, seluruh Bosnia dan Herzegovina, dan sebagian Serbia dalam "kuasi-protektorat Italia-Jerman."[12] Selama berdiri, otoritas NDH mengadakan kampanye genosida terhadap orang-orang Serbia, Yahudi dan Rom yang tinggal di wilayahnya.[13][14]
Dua gerakan perlawanan muncul setelah invasi tersebut: Partisan yang multi-etnis dan berideologi komunisme, dan nasionalis Chetnik yang pro-Serbia dan kerajaan, meskipun selama tahun 1941, di wilayah pendudukan, Partisan hampir seluruhnya terdiri dari etnis Serbia. Partisan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis Yugoslavia Josip Broz Tito, sedangkan Chetnik dipimpin oleh Kolonel Draža Mihailović, seorang perwira di Tentara Kerajaan Yugoslavia. Kedua gerakan itu memiliki tujuan yang sangat berbeda. Sementara Partisan berusaha untuk mengubah Yugoslavia menjadi negara komunis di bawah kepemimpinan Tito, Chetnik berusaha kembali ke status quo, di mana Kerajaan Yugoslavia—dengan perluasan pengaruh Serbia dalam politik—akan dipulihkan.[15]
Bergabung dengan Chetnik
Setelah invasi, Popovac bergabung dengan kumpulan pemberontak Serbia, kemudian bersumpah setia kepada Chetnik.[7][16] Menurut sejarawan H. James Burgwyn, Popovac berharap untuk mencapai kemerdekaan bagi Bosnia dan Herzegovina melalui kerja sama dengan Chetnik.[17] Dia dengan cepat menjadi salah satu Muslim pro-Chetnik yang paling menonjol, bersama Mustafa Pašić dan mantan kepala polisi Sarajevo Fuad Musakadić.[16] Hubungan seperti itu sangat jarang terjadi, karena Chetnik menganggap Muslim Bosnia sebagai musuh dan mulai melakukan kekejaman terhadap umat Muslim pada akhir musim semi 1941. Karena tindakan ini, dan karena Muslim, terutama di Bosnia timur, dicap oleh Chetnik sebagai "Turki" dan "antek Ustaše", hanya sedikit Muslim Bosnia yang bergabung dengan Chetnik.[18]
Pada tanggal 21 Juli 1942, Popovac menulis surat kepada Mihajlović, membujuk agar Chetnik merekrut umat Muslim.[19] “Muslim tidak pernah secara keseluruhan, atau melalui forum yang memenuhi syarat tertentu, mengakui negara Kroasia," tulis Popovac. Dia mengusulkan agar pasukan Muslim "dikumpulkan baik dalam pasukan gabungan maupun dalam detasemen yang terpisah". Popovac menyarankan agar Mihajlović "melibatkan seorang tokoh Muslim yang terpandang, yang memiliki suara dan pengaruh politik yang baik di kalangan rakyat, dan memberinya jabatan yang sesuai sebagai perwakilan dan penasehat terkait semua urusan yang berhubungan dengan wilayah berpenduduk Muslim."[16] Usulan ini mendapat dukungan dari para tokoh Muslim yang pro-Serbia dan anti-komunis di beberapa kota.[1]
Organisasi Militer Rakyat Muslim
Pada akhir September atau awal Oktober 1942, Popovac bertemu dengan pemimpin Chetnik Dobroslav Jevđević dan Petar Baćović. Ketiganya setuju untuk membentuk milisi Muslim Chetnik.[16] Pada bulan Oktober, Popovac meminta bantuan Italia dalam memerangi Partisan.[20] Chetnik Muslim Popovac segera "disahkan" oleh Italia dan terdaftar sebagai bagian dari Milisi Sukarelawan Anti-Komunis mereka (bahasa Italia: Milizia Volontaria Anti Comunista; MVAC).[21] Popovac dan Pašić menjadi pemimpin politik Muslim Chetnik, yang milisinya secara resmi disebut Organisasi Militer Rakyat Muslim (bahasa Serbo-Kroasia: Muslimanska nacionalna vojna organizacija; MNVO).[22] Musakadić diangkat sebagai pemimpin militer Muslim Chetnik. Tokoh Muslim lainnya, Mustafa Mulalić, menjadi wakil ketua Komite Nasional Pusat Chetnik.[23] Pembentukan MNVO sesuai dengan strategi Chetnik untuk mengadu domba etnis Kroasia dan Bosniak di Herzegovina timur.[21] Menurut Marko Attila Hoare, seorang sejarawan yang mengambil spesialisasi Balkan, MNVO adalah bagian dari gerakan menuntut otonomi bagi kaum Bosniak yang lebih luas.
Vladimir Zečević, salah satu agen utama Mihailović di Herzegovina, percaya bahwa "tujuan utama Popovac adalah untuk melindungi kaum Muslim, daripada berjuang untuk bangsa dan kepentingan Serbia." Hubungan dekat Popovac dengan pemimpin Muslim Chetnik Suljaga Salihagić, salah satu penulis Memorandum Muslim untuk Adolf Hitler pada bulan Desember 1942, tampaknya mendukung pernyataan ini.[7][21]
Pada bulan Oktober 1942, Popovac mengeluarkan seruan kepada anggota Muslim di Partisan, mendesak mereka untuk bergabung dengan Chetnik dan berbalik melawan Ustaše.[21] Dalam sebuah laporan kepada Mihailović tertanggal 3 November, Popovac menulis:
Saya menyerukan kepada Anda agar umat Muslim dan Ortodoks di Stolac melakukan kerja sama yang erat di mana melalui perjuangan bersama Muslim dan Ortodoks, warga Kroasia, yang sebagian besar condong ke Ustaša, bisa diusir. Dengan cara itu, seluruh tepi kiri Neretva dari Gabela ke Mostar dapat dibersihkan, dengan jumlah pengungsi diperkirakan mencapai 12.000 orang.[21]
Dilaporkan bahwa Popovac telah "memenangkan suara mayoritas Muslim" di distrik Mostar, Konjic, Nevesinje dan Gacko.[24] Akhirnya, dia terlihat sebagai salah satu "perwakilan Muslim pro-Chetnik yang paling terkemuka" di Bosnia.[7]
Pada Oktober 1942, selama Operasi Alfa, serangan gabungan Chetnik-Italia melawan Partisan, Chetnik membunuh antara 543 dan 2.500 warga sipil Muslim Bosnia dan Katolik Kroasia di Prozor. Beberapa hari kemudian, Popovac tiba di kota itu untuk menghibur penduduk Muslim dan menasihati orang-orang Chetnik di sana agar tidak melakukan kekejaman yang lebih lanjut.[25] Dia juga berusaha merekrut pejuang Chetnik baru dari penduduk Muslim setempat, tetapi tidak berhasil karena kejinya tindakan Chetnik terhadap mereka.[5] Pada tanggal 31 Desember, dalam menghadapi perlawanan terhadap umat Muslim yang meluas, Popovac dan MNVO-nya menyusun resolusi sumpah setia kepada Raja Petar yang sedang diasingkan dan kepada Mihailović, mengklaim Muslim Bosnia sebagai "bagian integral dari keserbiaan" dan MNVO sebagai "bagian dari Chetnik, Kementerian Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara."[26]
Pada bulan Januari 1943, Popovac memimpin MNVO dalam serangan yang mengakibatkan jatuhnya sebuah desa komunis yang sebagian besar dihuni oleh Muslim.[27] Pada bulan yang sama, Chetnik melakukan sejumlah pembantaian terhadap Muslim, terutama di Bosnia Timur, di wilayah Koraj, Bijeljina, Srebrenica, Višegrad, Foča, Goražde, dan Vlasenica.[28] Antara Januari dan Maret 1943, Chetnik Popovac berjuang melawan Partisan sebagai bagian dari operasi militer pimpinan Poros yang dikenal sebagai Kasus Putih di Neretva.[20] Selama operasi itu, Chetnik melakukan kekejaman yang lebih-lebih terhadap Muslim. Meskipun demikian, Popovac dan Pašić terus mencari dukungan umat Muslim. Mereka menyatakan dalam "Sambutan kepada Ikhwanul Muslimin di Čajniče dan Distrik Terdekat Lainnya" bahwa tujuan utama Chetnik adalah "perlindungan terhadap kepentingan Muslim". Chetnik, menurut klaim mereka, akan "menjamin masa depan yang aman bagi rakyat kita dengan prinsip-prinsip tertinggi Islam: kebebasan beragama, kesucian keluarga, penghormatan terhadap hak milik pribadi, keadilan sosial, dan kebebasan politik yang demokratis." Mereka menyangkal bahwa Muslim bertanggung jawab secara kolektif atas kejahatan Ustae, dengan menulis: "Muslim lebih dekat dengan saudara-saudara Ortodoks-nya karena hubungan darah dan tanah."[28]
Kematian
Popovac terbunuh pada 21 Agustus 1943.[30] Penyebab pasti kematiannya masih diperdebatkan. Hoare menyatakan bahwa Popovac dibunuh oleh anggota Brigade Herzegovina ke-10 Partisan.[29] Sejarawan dan ekonom Jozo Tomasevich menulis bahwa Popovac dibunuh oleh seorang assassin.[30][20] Sejarawan Zdravko Dizdar dan Mihael Sobolevski mengklaim bahwa dia dibunuh oleh serdadu Chetnik di sekitar Trebinje setelah menolak untuk membantai umat Muslim di sana.[5]
Pada bulan Desember 1943, diperkirakan bahwa 4.000 anggota Chetnik merupakan Muslim Bosniak, meliputi delapan persen dari keseluruhan anggota Chetnik di Bosnia dan Herzegovina.[1] Pada tahun 1944, Mihajlović mengimbau umat Islam untuk angkat senjata melawan komunis, dengan Popovac dan Muslim Chetnik lain sebagai contohnya.[31]
Dizdar, Zdravko; Sobolevski, Mihael (1999). Prešućivani četnički zločini u Hrvatskoj i u Bosni i Hercegovini 1941–1945 [Suppressed Chetnik Crimes in Croatia and Bosnia-Herzegovina 1941–1945] (dalam bahasa Serbo-Croatian). Zagreb, Croatia: Hrvatski institut za povijest.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Gobetti, Erik (2007). L'occupazione allegra: Gli italiani in Jugoslavia (1941–1943) [A Cheerful Occupation: The Italians in Yugoslavia (1941–1943)] (dalam bahasa Italian). Rome, Italy: Carocci editore. ISBN978-88-430-4171-8.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Goldstein, Ivo (7 November 2012). "Četnički zločin u Rami u listopadu 1942. godine (III dio)" [The Chetnik Atrocity in Rama in October 1942 (Part III)] (dalam bahasa Serbo-Croatian). Prometej. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 November 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Hoare, Marko Attila (2013). Bosnian Muslims in the Second World War. Oxford, England: Oxford University Press. ISBN978-0-231-70394-9.
Košarić, Aleksandar (18 August 2013). "Muslimani četnici u 2 svjetskom ratu (1)" [Muslim Chetniks in World War II (1)] (dalam bahasa Serbo-Croatian). Novosti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2021-09-19.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)