Jumlah penduduk tahun 2020 berjumlah 20.890 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 10.359 jiwa dan perempuan sebanyak 10.531 jiwa. Kecamatan ini memiliki 172 Rukun Tetangga (RT), 74 Rukun Warga (RW) dan 57 dusun. Penduduk asli Timor Tengah Utara ialah suku Timor, Tetum, Dawan, demikian juga yang ada di kecamatan ini.[2] Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan ini selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Timor.[2]
Salah satu ritual adat yang masih melekat di Timor Tengah Utara ialah ritual adat Tulu Nekak Ansaof Neu Ahonit Ma Ataos Amoet Apakaet. Ritual ini dilakukan oleh para ketua adat di tiga wilayah besar yakni, Insana, Miomaffo dan Biboki, yang di dalamnya terdapat 18 kevetoran dan Raja Sonbai. Dalam ritual, mereka akan menyembelih seekor kerbau besar. Selain kerbau, tokoh adat juga akan memberi sesajian berupa sirih pinang, seekor ayam, sebotol minuman lokal dan beberapa keping uang perak. Ritual ini merupakan simbol penyerahan diri kepada leluhur orang Timor.[2]
Dalam bidang keagamaan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Timor Tengah Utara 2020 mencatat bahwa masyarakat di kecamatan ini yang memeluk agama Kristen sebanyak 98,35% (Katolik 96,35% dan Protestan 2,00%), sebagian kecil memeluk agama Islam sebanyak 1,65%.[1]