Jumlah penduduk tahun 2020 berjumlah 15.898 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 7.713 jiwa dan perempuan sebanyak 8.185 jiwa. Kecamatan ini memiliki 178 Rukun Tetangga (RT), 78 Rukun Warga (RW) dan 37 dusun. Penduduk asli Timor Tengah Utara ialah suku Timor, demikian juga yang ada di desa ini.[2] Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan ini selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Timor.[2]
Salah satu ritual adat yang masih melekat di Timor Tengah Utara ialah ritual adat Tulu Nekak Ansaof Neu Ahonit Ma Ataos Amoet Apakaet. Ritual ini dilakukan oleh para ketua adat di tiga wilayah besar yakni, Insana, Miomaffo dan Biboki, yang di dalamnya terdapat 18 kevetoran dan Raja Sonbai. Dalam ritual, mereka akan menyembelih seekor kerbau besar. Selain kerbau, tokoh adat juga akan memberi sesajian berupa sirih pinang, seekor ayam, sebotol minuman lokal dan beberapa keping uang perak. Ritual ini merupakan simbol penyerahan diri kepada leluhur orang Timor.[2]
Dalam bidang keagamaan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Timor Tengah Utara 2020 mencatat bahwa masyarakat di kecamatan ini yang memeluk agama Kristen sebanyak 99,42% (Katolik 89,02% dan Protestan 10,40%), sebagian kecil memeluk agama Islam sebanyak 0,58%.[1]
Pekerjaan
Data usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, kemudian pensiunan, buruh dan pekerjaan lainnya, termasuk 262 orang sebagai Pegawai Negeri Sipil, TNI dan Polisi.[1]