Berisi peraturan mengenai korban sajian (bahasa Ibrani: קרבן מנחה, qorbanmin·khāh; bahasa Inggris: grain offering atau meat offering (KJV) atau meal offering (World English Bible) atau oblation (Douay-Rheims/Darby)).
Petunjuk bagi para imam dalam pelaksanaan korban sajian ini tertulis dalam pasal 6.
Struktur
Imamat 2:1–3 = Korban sajian berupa tepung (mentah)
Imamat 2:11–16 = Larangan penggunaan ragi dan perintah untuk membubuhi garam
Ayat 11
Bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): כל־המנחה אשר תקריבו ליהוה לא תעשה חמץ כי כל־שאר וכל־דבש לא־תקטירו ממנו אשה ליהוה׃
Transliterasi Ibrani: kol-ha·min·khah a·syer taq·ri·bu le YHWH lo te·'a·syeh kha·metz ki kol-sye·'or we·kol-de·basy lo-taq·ti·ru mi·me·nu i·syeh le YHWH.
Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatupun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.[3]
"Ragi" atau "madu" dilarang di mezbah karena dipakai untuk membantu peragian. Peragian, yang membawa perubahan atau pembusukan, sering kali melambangkan kejahatan (lihat Keluaran 13:7; Markus 8:15).[4] Prinsipnya dianggap sama dengan larangan memakan darah binatang, di mana darah melambangkan nyawa binatang, sedangkan ragi melambangkan nyawa tumbuhan.[5] "Madu" di sini bermakna sari buah, biasanya dari buah date atau anggur.[6]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
^The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha, Augmented Third Edition, New Revised Standard Version, Indexed. Michael D. Coogan, Marc Brettler, Carol A. Newsom, Editors. Publisher: Oxford University Press, USA; 2007. ISBN 0-19-528881-5, 978-0195288810