Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari World Press Freedom Day di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Pada tahun 2018, konferensi yang ditaja (disponsori) oleh Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa dibatalkan.[4][5] Pada tahun 2018, beberapa organisasi berita bergabung bersama untuk kampanye iklan.[6] Wartawan yang terbunuh di Kabul dikenang.[7]
Hadiah
UNESCO menandai Hari Kebebasan Pers Sedunia dengan menganugerahkan Penghargaan Kebebasan Pers Sedunia Guillermo Cano/UNESCO kepada perseorangan, pertubuhan, atau lembaga yang layak, yang telah memberikan sumbangan luar biasa untuk mempertahankan atau menggalakkan kebebasan pers di mana pun di dunia, terutama apabila hal ini telah tercapai dalam menghadapi bahaya. Dibuat pada tahun 1997, hadiah ini diberikan atas rekomendasi juri bebas yang terdiri dari 14 profesional berita. Nama-nama diserahkan oleh organisasi bukan pemerintah regional dan antarbangsa yang bekerja untuk kebebasan pers, dan negara-negara anggota UNESCO.[8]
Penghargaan ini diberikan untuk menghormati Guillermo Cano Isaza, wartawanKolombia yang dibunuh di depan kantor surat kabarnya, El Espectador, di Bogotá, pada 17 Desember 1986. Tulisan Cano telah menyinggung para baron narkoba yang berkuasa.
Konferensi UNESCO
UNESCO juga menandai Hari Kebebasan Pers Sedunia setiap tahun dengan mempertemukan para profesional media, organisasi kebebasan pers, dan badan-badan PBB untuk menilai keadaan kebebasan pers di seluruh dunia dan membahas penyelesaian untuk mengatasi tantangan. Setiap konferensi berpusat pada tema yang berkaitan dengan kebebasan pers, termasuk tata kelola yang baik, pemberitaan media tentang terorisme, nirpidana, dan peran media dalam negara-negara pascakonflik.
"Memerangi rasisme dan mempromosikan keberagaman: peran pers bebas." Diadakan bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-10 Deklarasi Windhoek. Acara tersebut ditandai dengan penandatanganan Piagam Afrika tentang Penyiaran.