Harald "Blåtand" Gormsson atau Harald Bluetooth (bahasa Nordik Kuno: Haraldr blátǫnn Gormsson, bahasa Denmark: Harald Blåtand Gormsen) (lahir sekitar tahun 935 masehi) adalah seorang raja Denmark dan Norwegia. Dia adalah anak dari Raja Gorm yang Tua dan Thyra Dannebod. Dia meninggal pada tahun 985 atau 986 ketika sedang menjabat sebagai Raja Denmark sejak tahun 958 dan Raja Norwegia untuk beberapa tahun sekitar 970-an. Beberapa sumber mengatakan anaknya, Sweyn Forkbeard dipaksa untuk menjadi raja.
Batu Jelling
Harald mendiriikan Batu Jelling untuk menghormati orangtuanya.[2]Encyclopædia Britannica meninjau inskripsi runik itu yang berbahasa Denmark.[3] Biography Harald Bluetooth yang diambil dari inskripsi runik dari batu Jelling berbunyi:
"Raja Harald menyuruh batu peringatan ini dibuat setelah meninggalnya Gorm, ayahnya, dan Thyra, ibunya. Si Harald yang memenangkan seluruh Denmark dan Norwegia dan mengubah masyarakat Denmark ke dalam agama Kristen."
Konversi Denmark menjadi Kristen
Aksi Raja Harald Bluetooth melakukan konversi ke Kristen sedikit diperdebatkan dalam sejarah, hanya karena penulis abad pertengahan Widukind dari Corvey dan Adam dari Bremen berselisih pendapat tentang hal itu.
Setelah konversinya, sekitar tahun 960an, Harald memindahkan makam ayahnya dan menguburnya di gereja, di daerah yang sekarang menjadi bukit, dan mendirikan salah satu batu Jelling yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tidak diragukan lagi bahwa Harald membuat Kristen terkenal pada saat itu dan berkontribusi terhadap pertumbuhannya, tetapi hanya terbatas pada negara Denmark dan Norwegia saja.[4]
Sweyn Forkbeard. Lahir sekitar tahun 960. Sering disebut sebagai anak Harald dan Gyrid, walaupun dalam beberapa hikayat lama dikatakan bahwa ia bukan anak kandungnya.
Gunhilde. Dia menikahi Pallig, Jarl dan Ealdorman dari Devon. Diperkirakan mereka berdua meninggal saat hari pambunuhan massal di St. Brice pada November 1002.
Blåtand ("Bluetooth") sekarang mengacu kepada desain spesifikasi nirkabel Bluetooth yang dimulai oleh Ericsson, Nokia, Intel, Toshiba dan IBM, agar dapat melakukan koneksi tanpa kabel antara komputer, telepon genggam, PDA, printer, dan lainnya. Protokol komunikasi Bluetooth dalam perangkat-perangkat tersebut dinamakan berdasarkan raja ini, karena kemampuannya untuk menyatukan pihak yang berbeda untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya. Menurut legenda, ia mendapatkan julukan "Bluetooth" (gigi biru) dari kecintaannya terhadap blueberry, yang meninggalkan noda berwarnabiru pada giginya. Logo Bluetooth disusun dari Alfabet Rune Nordik untuk inisial namanya, yakni H (hagall) dan B (berkanan).[5][6][7]
Referensi
^"Tamdrup Kirke". Den store danske. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-20. Diakses tanggal 2013-07-07.